Hari ini, kurang lebih dari satu setengah dekade sejak produsen ponsel mencangkokkan kamera ke pesawat telepon genggam. Kamera ponsel, yang awalnya sangat sederhana: resolusinya tak seberapa, kualitasnya apa adanya; kini sudah jauh lebih canggih: tajam, kaya warna, resolusi tinggi, dan bahkan bisa merekam video. Jika di era 2000-an orang berlomba untuk memiliki kamera saku digital, pada dekade berikutnya, sangat jarang saya menemukan orang yang masih menggunakan kamera saku. Mereka lebih memilih untuk memanfaatkan kamera yang ada pada ponsel cerdasnya. Tentunya dengan pengecualian para hobi foto dan fotografer profesional.
Akan tetapi, urusan fotografi memang relatif tak sederhana. Kadang memang cukup bidik dan jepret. Namun, dengan banyaknya orang yang memiliki kamera saat ini (bisa dibilang, semua pemilik smartphone punya kamera), maka minat pada fotografi masyarakat juga meningkat. Mereka tak lagi sekedar bidik-jepret. Kini semua hal semakin diperhatikan. Mulai dari persiapan sebelum foto, pencahayaan, sudut pengambilan, hingga proses-proses yang dilakukan pasca jepret seperti pengolahan warna, penyuntingan digital, sampai urusan mengumpulkan foto dan membuat kolase serta mendistribusikan karya foto tersebut ke khalayak ramai.