Melanjutkan tulisan saya dua tahun lalu yang ditulis seusai menonton Fast and Furious 7, kali ini film lanjutannya sudah tayang di seluruh dunia: Fast and Furious 8. Sebenarnya film ini diberi judul yang sedikit berbeda: The Fate of The Furious. Judul ini datang dari "F8" yang dibaca "fate". Walau saat film diputar, judul yang muncul di bagian awal tetap "Fast and Furious 8". Nah, lalu bagaimana film ini berlanjut tanpa Paul Walker? Ya, walau sebenarnya ini bukan kali pertama dari serial Fast and Furious yang tak dibintangi oleh Paul Walker. Sudah pernah di Tokyo Drift kan?

Catatan: Harap tenang. Di tulisan ini tidak akan ada bocoran (spoiler) mengenai cerita dari film Fast and Furious 8. Aman untuk dibaca bagi yang belum menonton. Saya hanya akan membocorkan informasi yang sudah ditampilkan dari trailer.

Ya seperti yang sudah saya sampaikan 2 tahun lalu, film Fast and Furious tak akan lagi sama tanpa Paul Walker. Semua akan berubah. Walau memang sejak seri kelima, komplotan pembalap ini sepertinya sudah naik kelas dari berandalan jalan raya menjadi tentara bayaran, bahkan tak jarang tampak seperti grup superhero. Lebih mirip Avengers.

Seakan takut seri film ini meredup tanpa adanya Paul Walker, Vin Diesel tampak sangat agresif dan memutar otak untuk memastikan film kedelapan ini laku di pasar. Mulai dari menghadirkan kembali Jason Statham, peperangan militer ala tentara bayaran, cerita spionase ala intelijen, hingga cybercrime dan isu perang dunia. Bahkan, tak jarang saya melihat Vin Diesel dalam film ini lebih mirip sebagai Xander Cage, bukan sebagai Dominic Toretto. Sialnya, Fast and Furious 8 dan XXX: Return of Xander Cage diluncurkan dengan waktu yang relatif berdekatan. Plot twist pun banyak dilakukan di film ini, walau tak terlalu terasa berlebihan.

Berbicara soal Jason Statham, saya pribadi tak bisa melepaskan citranya sebagai Frank Martin. Ya, walau sebagai "transporter" sebenarnya sangat alami bagi Statham untuk banyak beraksi di belakang setir, namun tampaknya sosok veteran perang lebih dominan di "Fast and Furious Universe" ini.

Tak aneh pula kalau film kali ini mengusung judul Fate of The Furious, tanpa embel-embel "fast". Karena memang adegan kebut-kebutan ala balapan jalan raya sangat minim. Lebih banyak peperangan dan ledakan. Penekanan film ini pada "furious", bukan pada "fast". Untuk pecinta otomotif, film ini akan kurang menghibur.

Menilik pada trailer, film ini tampaknya akan menimbulkan isu pada industri otomotif. Menggabungkan isu keamanan internet dan mobil nirsopir (autonomous car) bisa dibilang sebagai langkah yang jenius. Kedua isu ini memang hangat di industrinya masing-masing. Namun jika digabungkan, maka bisa mengintervensi kebijakan-kebijakan pemerintah berbagai begara terkait tren munculnya mobil nirsopir ini. Fast and Furious 8 menunjukkan salah satu contoh kasus celah keamanan mobil nirsopir. Bisa jadi, setelah film ini, pemerintah akan paranoid dengan munculnya connected autonomous car di jalan raya.

Kembali ke Paul Walker. Jika tak ada Brian, maka tentunya tak akan ada Mia. Tak mungkin Mia akan muncul tanpa keluarganya. Walaupun Jordana Brewster ini adik kandung Vin Diesel, tampaknya untuk saat ini Vin Diesel memang belum menemukan celah untuk memunculkan Mia dalam Fans and Furious. Saya pun tak mau berkomentar banyak mengenai usaha Vin Diesel untuk memunculkan sosok agen pemerintah yang juga kebetulan berkulit putih dan ternyata punya kemampuan memacu mobil berkecepatan tinggi. Nanti malah spoiler.

Sebagai penggemar mobil Jepang dan JDM, saya merasa banyak kehilangan di film kedelapan ini. Seperti yang kita tahu, Brian sangat menyukai mobil impor dari Jepang. Sementara Dom dan Letty menyukai american muscles, lalu Roman Pierce menyukai supercar dan armored car. Hobbs, yang kini jadi anggota tim tetap, sudah pasti memilih mobil dengan gaya militer. Terlebih, film ini bukan lagi soal balapan, tak lagi fokus di mobil-mobil modifikasi jalan raya.

Namun, jika merujuk ke situs IMDB, saat tulisan ini disusun, Fast and Furious 8 memiliki nilai (rating) tertinggi (7.4/10.0) jika dibandingkan 7 film sebelumnya. Bahkan, di situs IMDB sudah menampilkan kelanjutannya: Fast and Furious 9 untuk April 2019; dan Fast and Furious 10 untuk April 2021.

Apakah film ini akan terus bersinar? Tampaknya masih akan bertahan untuk beberapa seri ke depan. Toh, para pembalap jalanan ini masih ditonton penggemarnya walau sekarang sudah berubah menjadi superhero. Jika Anda termasuk yang sudah menonton 7 film sebelumnya, maka mestinya Anda tak akan kecewa menonton Fast and Furious 8 walau minus Brian sekeluarga.

Ini era baru Fast and Furious. Bukan lagi soal balapan liar di jalanan. Ini soal tiga pria botak: Dom, Agen Hobbs, dan Deckard Shaw. Bom dan ledakan akan jadi hal biasa di film berikutnya. Atau mungkin, nantinya bahkan akan jadi film perang dunia? Atau, bergabung dengan Autobots?