Adham Somantrie

Nike kembali memperbarui salah satu lini produk terbaik dan terlarisnya dengan Nike Air Zoom Pegasus 39. Ya, ini adalah generasi ketiga-puluh-sembilan sejak pertama kali diluncurkan pada 1983.

Seperti yang bisa diharapkan di tahun 2022, yakni tahun iterasi ganjil dari lini pegasus sejak 1983, maka perubahan pada Pegasus 39 relatif cukup banyak dibandingkan Pegasus 38. Namun, tetap mengusung identitas Pegasus sebagai salah satu sepatu lari dari Nike yang bisa diandalkan oleh semua pelari. Nah, apa saja yang baru?

Read more...

Lini Pegasus merupakan produk sepatu lari terpopuler dari Nike. Di tahun 2021 ini, Nike meluncurkan generasi terbarunya, 38 tahun setelah peluncuran pertama kali pada 1983: Nike Air Zoom Pegasus 38.

Masih dengan pola iterasi yang sama seperti beberapa tahun belakangan ini, Nike melakukan perubahan yang cukup radikan setiap generasi ganjil, seperti yang dilakukan pada Pegasus 37 tahun lalu; dan melakukan perubahan yang relatif minor atau merupakan perbaikan atas versi sebelumnya pada versi ganjil. Nah, Pegasus 38 hadir sebagai "edisi revisi" dari Pegasus 37, karena memang tak banyak ubahan yang dilakukan Nike.

Read more...

Nike Pegasus adalah salah satu lini produk sepatu lari terpopuler dari Nike. Wajar kalau ia bisa bertahan hingga 37 generasi sejak kemunculan perdananya pada 1983. Nike pun baru saja meluncurkan generasi terbarunya, Nike Air Zoom Pegasus 37.

Generasi “ganjil” memang selalu ditunggu oleh para penggemarnya, karena di generasi ganjil Nike biasanya perubahan yang cukup radikal. Sementara di generasi “genap” Nike hanya melakukan perubahan minor untuk penyempurnaan. Mirip dengan strategi iPhone “S” milik Apple dan tick-tock milik Intel, dulu.

Read more...

Tahun lalu, Nike mencoba untuk membuat sejarah di dunia marathon dengan kampanye Breaking2, yakni mencoba memecahkan rekor marathon di bawah 2 jam. Untuk itu, Nike menciptakan sepatu khusus untuk atlet elitnya: Nike Vaporfly Elite. Nike pun membuat sepatu turunannya untuk pasar massal: Vaporfly 4%, Zoom Fly, dan tak lupa Pegasus 34 sebagai pelengkap. 

Selama setahun terakhir, Vaporfly 4% dan Zoom Fly menghiasi berbagai podium lomba lari dunia, dan juga tampak banyak menghiasi lomba-lomba lari di kaki para pelari non-profesional. Tampaknya usaha pemasaran Breaking2 ini cukup berhasil. Untuk itu, Nike melanjutkan evolusi sepatu balap mereka dengan penggunaan material Flyknit pada Vaporfly 4% serta Zoom Fly.

Read more...

Nike merupakan salah satu produsen sepatu terkemuka untuk olahraga lari. Jenama (merk) Nike diperkenalkan pertama kali pada tahun 1971 oleh BRS (Blue Ribbon Sport). Perusahaan ini akhirnya mengubah namanya menjadi Nike pada tahun 1978. Tentunya, Nike memiliki banyak sekali jenis-jenis sepatu yang diproduksinya.

Beragam jenis produk ini tentunya diciptakan untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang beragam pula. Untuk olahraga lari saja, Nike memiliki beberapa kategori produk: Air, Zoom, ZoomX, Free, Lunar, dan React. Bagaimana para pelari memilih sepatu yang tepat?

Read more...

Setelah meluncurkan Nike Air Zoom Pegasus 35 pada bulan Mei lalu, minggu ini Nike meluncurkan versi Pegasus yang lebih mutakhir. Bukan Nike Pegasus 36, melainkan Nike Pegasus Turbo. Bisa dibilang Pegasus Turbo ini semacam Pegasus 35 yang diberikan tambahan turbo sehingga bisa lebih cepat seperti mobil balap.

Jika Pegasus 35 menggunakan Air Zoom unit yang meniru lempeng karbon dari Vaporfly Elite dan Vaporfly 4%, maka Pegasus Turbo mengganti busa Cushlon yang biasa dipakai dengan busa ZoomX, yang lebih bouncy namun dengan bobot hanya sepertiga dari Cushlon, seperti pada Vaporfly 4%.

Read more...

Nike baru saja meluncurkan seri terbaru dari seri Pegasus, yakni Nike Air Zoom Pegasus 35. Sesuai namanya, ini adalah iterasi ke-35 dalam lini Pegasus, melanjutkan Pegasus 34 yang diluncurkan tahun lalu. Sebagai pelari yang bahagia dan setia terhadap Nike Pegasus, tentunya saya mengikuti perkembangan Nike Pegasus setiap tahunnya.

Seperti yang telah kita ketahui, Nike jarang melakukan perubahan radikal dalam lini Pegasus yang menjadi salah satu sepatu lari terlaris Nike. Maka tak heran jika secara garis besar memang tak banyak perubahan sejak edisi ke-31. Jadi, apa saja yang baru pada Pegasus 35 ini?

Read more...

Siapa yang tak pernah mendengar jenama (brand) sepatu dan pakaian olahraga Nike? Bisa dibilang kalau saat ini Nike adalah salah satu pemimpin pasar di bidang pakaian olahraga bahkan busana kasual. Baru-baru ini, Nike memperkenalkan teknologi terbarunya, Nike React Foam, dan juga sepatu barunya dengan teknologi tersebut: Nike Epic React Flyknit.

Tahun lalu, Nike menantang dunia lari dengan percobaan nekadnya untuk memecahkan rekor dunia di nomor marathon, yakni dengan memasang target 1:59:59 atau di bawah 2 jam untuk jarak 42 km 195 meter. Kampanye Breaking 2 ini walau gagal mencapai targetnya, tetap saja berhasil mengalahkan rekor dunia marathon. Walau, karena beberapa alasan teknis, catatan waktu ini tak dianggap resmi sehingga tak dicatat menjadi rekor dunia. Eliud Kipchoge pun gagal memecahkan rekor dunia di Berlin Marathon 2017 lalu walau ia berhasil lebih cepat saat percobaan Breaking 2 di sirkuit Monza, Italia.

Read more...

Nike sedang menjalankan proyek ambisius Breaking2, yakni memecahkan rekor lari marathon dengan catatan waktu di bawah 2 jam. Targetnya 1:59:59. Tiga pelari papan atas bergabung dalam proyek ini: Eliud Kipchoge, Lelisa Desisa, dan Zersenay Tadese. Nike memperkenalkan sepatu khusus untuk proyek ini: Nike Zoom Vaporfly Elite; yang hanya dibuat tiga pasang secara unik untuk ketiga pelari tersebut, sesuai dengan karakter kaki masing-masing. Teknologi baru yang digunakan pada Vaporfly Elite adalah ZoomX unit baru serta bilah serat karbon untuk membuat sol kaku. Tak lupa, teknologi Flywire dan Flyknit juga diaplikasikan.

Untuk pelari umum, Nike menyediakan seri Zoom Vaporfly 4% yang juga mengusung teknologi baru itu, namun minus material atasan Flyknit. Jika Nike Zoom Vaporfly 4% didesain untuk berlomba (racer), maka untuk keperluan latihan dan lari harian Nike menyiapkan varian Nike Zoom Fly: tanpa ZoomX, dengan sol Lunarlon. Melengkapi jajaran sepatu cepat di atas, Nike juga memperkenalkan Nike Zoom Pegasus 34 yang saya tunggu sebagai penggemar seri Pegasus.

Read more...

Tidak seperti tahun 2014 yang lalu, kali ini BajakJKT hadir dengan format kategori baru, yakni 21K Half Marathon, dan rute baru di Jakarta Selatan. Pengumuman rute pun dilakukan sebulan sebelum lomba. Sepertinya panitia belajar cukup banyak hal dari lomba tahun lalu. Apakah rute tahun ini akan "menantang" seperti tahun lalu?

Tentunya perlu ditinjau. Walau secara prediksi, "tantangannya" tidak seheboh tahun lalu karena kali ini lomba dimulai pada malam hari. Flag off jam 11 malam di Gelora Bung Karno. Bukan sekedar night run atau sundown, tapi benar-benar midnight run.

Read more...

26 Maret 1987 merupakan hari bersejarah bagi Nike karena merupakan hari peluncuran salah satu produk legendarisnya, Nike AirMax 1. AirMax dianggap revolusioner di masa itu dengan bagian sol yang transparan. Tak salah memang, hasil karya duet Mark Parker dan Tinker Hatfield ini mampu terus berevolusi dan bertahan lebih dari dua dekade.

Read more...