Nike kembali memperbarui salah satu lini produk terbaik dan terlarisnya dengan Nike Air Zoom Pegasus 39. Ya, ini adalah generasi ketiga-puluh-sembilan sejak pertama kali diluncurkan pada 1983.

Seperti yang bisa diharapkan di tahun 2022, yakni tahun iterasi ganjil dari lini pegasus sejak 1983, maka perubahan pada Pegasus 39 relatif cukup banyak dibandingkan Pegasus 38. Namun, tetap mengusung identitas Pegasus sebagai salah satu sepatu lari dari Nike yang bisa diandalkan oleh semua pelari. Nah, apa saja yang baru?

Salah satu perubahan besar yang biasa dilakukan adalah formasi atau komposisi unit bantalan Air Zoom. Jika pada Pegasus 38 dan 37, Nike menumpuk 2 Air Zoom di bagian depan (forefoot). Kali ini Nike kembali ke komposisi 1 Air Zoom di bagian depan plus 1 Air Zoom di bagian tumit (heel). Mirip komposisi pada Pegasus 34 dan 33.

Untuk busanya sendiri, Nike masih tetap mengandalkan React untuk midsole-nya. Busa yang sama sejak generasi Pegasus 37. Sepertinya Nike belum mau menggunakan ZoomX untuk menjaga harga Pegasus tetap stabil. Sementara untuk toe drop masih  di angka 10 mm seperti pendahulunya.

Jika sejak Pegasus 35 (2018) Nike sering mendesain bagian belakang yang meruncing untuk aerodinamis, mengikuti trend Nike VaporFly (2017). Maka pada Pegasus 39, Nike sedikit memodifikasinya untuk mengoptimalkan saat mendarat dengan tumit.

Untuk bagian outsole, Nike masih mempertahankan ciri khas "waffle" yang dimodifikasi untuk mendapatkan traksi yang baik. Nike juga menambahkan "parit" di bagian depan untuk mendukung pergerakan alami kaki saat mendarat hingga lepas landas.

Nah, bagaimana dengan bagian atasan (upper)?

Nike menambahkan padding busa ekstra di bagian lidah dan leher sepatu untuk memberikan rasa nyaman saat berlari. Nike masih mempertahankan engineered mesh untuk mendapatkan material yang "adem" namun tetap kuat, fleksibel, dan ringan. Nike juga memisahkan bagian lidahnya dari keseluruhan atasan untuk mengakomodasi bentuk "punggung" kaki yang beragam.

Untuk penggemar FlyWire, Pegasus 39 adalah kabar gembiran karena fitur ini kembali hadir menggantikan "fit band" pada generasi 37 dan 38. Namun, pada Pegasus 39 fitband terintegrasi dengan FlyWire dan memiliki fungsi yang sedikit berbeda, yakni untuk melindungi kaki agar tidak mendapatkan tekanan berlebih dari FlyWire.

Untuk yang kurang menyukai tali sepatu, seperti pendahulunya, Pegasus 39 tersedia pula dalam versi FlyEase. Serta untuk pelari yang ingin memiliki Pegasus 39 yang lebih personal, dapat melakukan kustomisasi sepatu melalui program Nike By You di situs Nike.com.

Di Amerika serikat, Nike Pegasus 39 tersedia dengan harga penawaran 130 USD, naik 10 USD dibandingkan Pegasus 38. Untuk pasar Indonesia, situs resmi Nike mematok harga Rp.1.829.000. Hanya naik sedikit dibandingkan Pegasus 38 yang sebelumnya ditawarkan seharga Rp.1.799.000.

Berhubung Pegasus 36 Ekiden Pack saya sudah cukup lama bertugas sejak awal pandemi, sepertinya saya akan melakukan peremajaan dengan Pegasus 39 ini. Memang di masa pandemi ini Pegasus saya bertugas cukup lama karena minim lomba lari dan membuat saya lebih banyak bersepeda. Dalam 2 tahun, saya hanya mencatat 700-an km saja. Hahaha...