
NFC (Near Field Communications) digadangkan akan menjadi salah satu fitur "penting" di ponsel cerdas. Dan umumnya diilustrasikan untuk pembayaran. Tentunya untuk pembayaran dengan NFC, dibutuhkan infrastruktur dan sistem yang siap. Kedua hal ini sepertinya agak sulit untuk tersedia bagi pengguna di Indonesia. Lalu, kalau ponsel cerdas berteknologi NFC sudah mulai membanjiri pasar Indonesia, apakah sia-sia?
Secara teori dan konsep, ada banyak implementasi dan aplikasi dengan NFC ini selain sekedar menggantikan kartu BCA Flazz ataupun Mandiri e-Toll. Untuk media sosial juga masih terbuka banyak kesempatan dan ruang. Misalnya, untuk saling berteman di Facebook, kedua pengguna bisa saling "menempelkan" ponselnya. Atau untuk saling bertukar "kartu nama" ke buku telepon (phonebook) masing-masing. Pemilik tempat usaha bisa menempatkan "mesin check-in", sehingga pelanggan bisa langsung check-in ke Foursquare, seperti yang pernah ditawarkan oleh Wooz.In dengan kartu RFID (kini kartu diganti dengan gelang karet).
Read more...