Yak, memang terlambat. Lomba di akhir September (29/09) yang ditulis pada akhir November. Tertunda 2 bulan. Hahaha. Tapi lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. Pastinya sudah banyak yang menulis tentang Adidas King of The Road 2013, mudah-mudahan tulisan saya ini bisa memberikan cerita dari sudah pandang yang berbeda.

Seperti halnya KOTR 2012, tahun ini relatif tidak berbeda. Dilaksanakan di lima negara di Asia Tenggara, dan untuk Indonesia kembali diadakan di BSD. Pun kategorinya sama: 5K, 10K, dan kategori khas 16.8K.

Tahun ini pendaftaran saya lakukan secara berjamaah bersama komunitas XL Runners. Tercatat lebih dari 70 bibs didaftarkan oleh XL Runners untuk karyawan XL Axiata beserta keluarganya. Saya tentunya mengambil kembali kategori 16.8K untuk "membalas dendam" kegagalan tahun lalu. Sementara istri saya mengambil kategori 5K untuk sekedar hore-hore, yang di menit-menit menjelang lomba akhirnya menukar dengan bib 10K.

Setelah dua tahun berlangsung, di tahun ketiga ini KOTR Indonesia pun tiba di puncak. Registrasi habis terjual. Bahkan kami yang mendaftar hanya berselang beberapa hari dari pembukaan registrasi sudah kehabisan pilihan ukuran baju: size S habis. Bahkan beberapa hari kemudian, size M pun habis. Pun, standar ukuran singletnya pun lebih besar. Tak mengapa, karena tahun ini saya pakai kaos XL Runners. Hehehe...

Pun, seperti tahun lalu, panitia mempersiapkan bis antar-jemput (shuttle) di beberapa titik. Saya dan istri ikut bis yang di FX Mall. Hanya saja, kali ini jadwalnya lebih terlambat, baru jalan sekitar pukul 04.15. Alhasil, tiba di BSD dengan waktu yang tipis menjelang gun start kategori primer. Waktu kurang dari 30 menit hanya saya habiskan untuk antre toilet. Memang persediaan toilet cukup banyak, tapi mengingat peserta yang mencapai 4.000 orang, memang rasionya kurang memadai. Sementara penitipan barang saya delegasikan ke istri saya yang berlomba di kategori 10K (punya tambahan waktu 15 menit). Selepas antre toilet, lagu Indonesia Raya sudah mulai dikumandangkan, saya belum sempat pemanasan dan peregangan namun sudah harus segera menuju garis start.

Di tahun 2013 ini saya tidak pernah latihan untuk long run di atas 10K karena target tahun ini adalah perbaikan catatan waktu 5K dan 10K. Alhasil, untuk lomba ini saya hanya berlatih seminggu sebelumnya, itu pun hanya simulasi dengan berlari 16.8 km di Jalan Thamrin-Sudirman saat hari bebas kendaraan bermotor. Mengantisipasi cidera lutut agar tidak terulang, kali ini saya mengandalkan Nike AirMax+ 2013 yang ultra-empuk, minus knee support.

Lomba dimulai tepat waktu pada 5:30 untuk kategori jarak 16.8K. Rutenya berbeda dari tahun lalu. Tahun ini sepertinya cukup banyak elevasi. Bahkan ada yang lewat underpass segala. Layanan marshall pun memuaskan. Begitu pula dengan water station dan refreshments. Overall, untuk lomba, memuaskan. Lomba terbaik yang pernah saya ikuti di tanah air.

Alhamdulillah, lomba tahun ini bisa saya lalui dengan lancar. Walaupun di kilometer awal sempat ada gejala kram karena tidak sempat peregangan, dan di sekitar kilometer 12 sempat ada rasa nyeri sedikit di lutut. Tapi saya berhasil melintasi garis finis tanpa cidera sedikitpun sebagai orang ke 661 di kategori men closed dengan catatan waktu 2:10:02 (official chiptime). Saya memangkas 6 menit dari simulasi minggu sebelumnya.

Medali tahun ini? Lebih besar!

Memang tidak lebih baik dari catatan terbaik di lomba perdana KOTR 2011. Ya, saya belum berhasil memenuhi janji saya untuk menorehkan rekor pribadi tahun ini. Mungkin ini pertanda bahwa tahun depan saya harus ikut lagi untuk memecahkan catatan waktu terbaik itu tanpa menyentuh angka 2 jam. Aamiiin.

Sekali lagi, saya ucapkan selamat dan terima kasih untuk panitia dan penyelenggara KOTR Indonesia 2013! Tentunya ada beberapa hal yang perlu dibenahi. Seperti persediaan kaos yang mungkin sebaiknya diperbanyak di ukuran S dan M. Lalu, transportasi bis yang dikembalikan jadwalnya menjadi lebih cepat seperti tahun 2012 agar peserta setidaknya sudah tiba di lokasi satu jam sebelum lomba dimulai. Kuantitas toilet yang perlu diperbanyak (lagi) untuk mengakomodasi 4.000 peserta. Dan, kalau mungkin tahun depan perlu pula kapasitasnya ditingkatkan menjadi setidaknya 6.000 peserta, mengingat tahun ini registrasi terjual habis dalam waktu yang cukup cepat. Namun, tentunya perlu pula ditingkatkan kapasitas dan kuantitas panitia (misalnya race marshall) untuk mengakomodasi peserta yang lebih ramai.

Sampai jumpa di Adidas King of the Road Indonesia 2014? Yuk, mari lari!