Setelah berhasil menyelesaikan Jakarta 10K 2011 beberapa bulan yang lalu, kini tiba saatnya untuk meningkatkan jarak tempuh pada gelaran Adidas King of the Road (KOTR) Indonesia 2011. Awalnya saya ragu dan pesimis melihat angka 16,8 km. Namun karena dorongan semangat dari teman-teman, akhirnya saya memulai latihan untuk 16,8 km.

Saya dan beberapa teman pelari banyak terbantu oleh adiNation of Runners Indonesia (aNR) yang mau memfasilitasi pendaftaran KOTR ini. Awalnya saya mau mendaftar secara daring, hanya sayangnya pembayaran hanya bisa dilakukan dengan kartu kredit, tidak bisa dengan PayPal seperti SCSM 2011. Juga aNR banyak mendukung para pelari di Jakarta saat Sunday Morning Run (SMR). Bahkan, adiNation juga membantu kami dalam pengambilan paket lomba (race-pack) sehingga tidak perlu ke Ancol.

Karena hari Jumat (23/09) dan Sabtu (24/09) saya mengikuti perkuliahan di Bandung, maka untuk pengambilan paket lomba saya diwakilkan oleh Yasha yang baik hati tidak sombong dan rajin menabung. Setelah perkuliahan berakhir saya langsung meluncur ke Jakarta dengan jasa CitiTrans. Tiba di Jakarta sekitar pukul 23:00 WIB, saya langsung mempersiapkan segala sesuatu untuk lomba dan segera berbaring di kasur. Walaupun ternyata saya baru bisa terlelap pada pukul 01:00.

Subuhnya, saya langsung meluncur ke kediaman Yasha untuk mengambil paket lomba. Dan menuju Ancol bersama Rian yang mengambil kategori 10K. Tiba di Ancol sekitar 5:30, saya langsung menuju garis start. Sementara Rian masih harus mengambil paket lomba terlebih dahulu. 

Walaupun perlombaan dimulai cukup pagi, ternyata cuaca lumayan cerah. Sepanjang lomba saya selalu menyiram tubuh dengan air mineral yang disediakan di stasiun air (water station) setiap 2 km. Untungnya tak seperti pelari lain yang banyak tidak cocok dengan minuman isotonik yang disediakan sponsor, 100 Plus, bagi saya minuman ini cukup membantu hidrasi walaupun sedikit berkarbonat. Hanya saja sepanjang lomba saya melihat detak jantung saya lebih tinggi daripada biasanya saya berlari, 170-190 bpm, mungkin ini efek samping dari kopi yang dikonsumsi saat subuh.

Dengan manajemen waktu dan kecepatan, alhamdulillah yah, saya berhasil menjalani lomba ini dengan baik tanpa cidera. Bahkan mulai dari kilometer kesebelas hingga kilometer terakhir, saya berhasil mendahului beberapa pelari yang sebelumnya mendahului saya di 10 kilometer pertama. Mungkin juga terpengaruh dengan senarai lagu yang saya susun khusus untuk KOTR. Selain dengan Nike+ Sportband yang saya gunakan bersamaan dengan Polar Wearlink+, saya juga menggunakan endomondo walaupun kemampuan GPS di iPhone 3GS tidak cukup akurat. Apalagi setelah marka 5 km saya lupa menutup aplikasi iPod sehingga GPS endomondo tidak aktif hingga titik (checkpoint) 10 km. Sehingga hasilnya seperti di bawah ini.

Saya menjadi orang ke-300 yang melewati garis finish untuk kategori jarak 16,8 km, 02:04:42.5 setelah Fauzi Bowo menembakkan pistol tanda perlombaan dimulai pada sekitar pukul 06:11. Dan saya pun berhasil memperoleh medali kedua saya setelah Urbanathlon Jakarta 2011 kemarin: Adidas KOTR Finisher of 16.8 KM. Catatan waktu bersih saya 02:04:31.7 (chip time). Catatan yang cukup bagus, mengingat target realistis saya adalah di bawah 2:29:59. Walaupun sebenarnya target optimis saya 1:59:59. Mungkin tahun depan saya bisa mengejar target optimis itu. Bukankah Impossible is Nothing?

Pasca menamatkan 16,8 km, sebagai pemegang adiPassport saya diberi kesempatan untuk bersantai di tenda aNR. Tak hanya makanan ringan atau cemilan, ternyata juga tersedia "sarapan" seperti bihun goreng maupun mi goreng. Yang paling penting tentunya berkumpul dan merayakan pencapaian masing-masing dalam lomba lari kali ini bersama rekan-rekan pelari lainnya.

Perhelatan lomba yang cukup sempurna. Hanya saja, di beberapa ratus meter terakhir saya salah ambil jalur. Yang disayangkan, disebebkan oleh tidak ada papan penunjuk arah (direction signage) maupun panitia lomba (race marshall) yang berjaga saat itu. Apakah karena sudah dua jam berlalu panitia bisa meninggalkan tugasnya? Saya rasa tidak. Mereka masih wajib menjaga para pelari hingga batas waktu yang ditentukan untuk DNF (Did Not Finish). Ini satu-satunya kekecewaan saya, hasil saya menjadi tidak valid, walaupun mungkin hanya meleset beberapa puluh meter maupun beberapa menit saja. Mudah-mudahan bisa diperbaiki di Adidas King of the Road Indonesia 2012.

Dan saat ini pun saya sedang bimbang untuk gelaran Standard Chartered Zoo Run di Ragunan nanti, apakah naik kelas ke half-marathon atau mempertajam catatan waktu 10K saja? 

Sampai jumpa di Jakarta RACE 2011 by Four Seasons Hotel!

— Adham Somantrie.