Coba kita kembali ke beberapa dekade silam. Masa di mana komputer adalah barang kaku dan serius. Dan tak lupa warna khas beige yang seragam dan membosankan. Komputer hanyalah mesin fungsional dan operasional. Tapi lihat sekarang? Produsen menawarkan komputer tidak hanya fungsinya, tetapi juga sisi emosional dan "energi kreatif" manusia. Komputer tidak lagi sekedar kompulan komponen elektronik, tetapi lebih manusiawi: sahabat, bahkan asisten pribadi. Bahkan memilih komputer saat ini sudah seperti memilih pakaian karena banyak pilihan warna, dan tentunya modis.

Inilah sesungguhnya yang dinamakan personal computer. Ada sentuhan personality. Bukan sekedar bahwa satu komputer hanya dimiliki dan digunakan oleh satu orang saja.

Sebagai barang pribadi atau personal belongings, dewasa ini komputer selain tampil modis, pun menjadi refleksi karakter dari sang pemilik. Misalnya untuk gadis muda belia akan menggunakan laptop berwarna pink sesuai jiwanya yang girlie. Atau misalnya kaum eksekutif dan pebisnis akan menggunakan laptop yang tampil elegan. Beda pribadi, beda karakter, dan beda pula komputernya. It is all about personality. Because it's me.

Saya sendiri termasuk rewel dalam memilih komputer yang akan dibeli. Bisa dibilang sangat selektif dan picky. Salah satu syarat dalam memilih laptop adalah "berkarakter". Jadi tidak hanya fungsi, tapi harus menyesuaikan dengan kebutuhan, penggunaan, lingkungan kerja, serta gaya hidup dan behaviour saya pribadi. Saya butuh laptop berkarakter powerful and energic.

Diablo III adalah game yang saya tunggu-tunggu kehadirannya sejak 1 dekade yang lalu. Ya, 10 sejak tahun yang lalu. Selama 10 tahun terakhir saya jarang memainkan game. Paling hanya Farmville beberapa tahun lalu, dan sekarang saya hanya menikmati game di iPhone saja.

Namun, dengan hadirnya game yang saya nantikan bertahun-tahun ini, maka saya membutuhkan komputer yang tidak hanya powerful, tetapi mengantarkan "energi" tambahan dalam menggunakannya. Laptop yang bisa memenuhi impian saya itu adalah Sony VAIO E 14P. Kemampuan komputasi dengan Core i7 terbaru dan Radeon HD 7670M tentunya tidak perlu diragukan lagi. Apalagi layarnya cukup lega, 14 inci. Kalau masih kurang lega, tinggal dihubungkan ke HDTV dengan HDMI. And I will play Diablo 3 just like I am coming inside the Diablo's hell.

Yang menarik, tidak hanya energi dari mesin yang ada di dalam laptop itu saja. Melainkan outfit yang benar-benar memancarkan aura dinamis dan energis. Balutan warna hitam kelam dengan aksen merah menyala tentunya akan memompa adrenalin dan membakar semangat tidak hanya dalam bermain game, namun dalam mengekspresikan diri di kehidupan sehari-hari. It is fast and furious.

Semangat membara juga akan memperkuat mental kita dalam menghadapi tantangan. Sama seperti lari jarak jauh. Kekuatan fisik tidak cukup jika tidak diimbangi dengan mental yang mantap. Ini saya buktikan baik saat lomba Adidas King of the Road (16.8 km) 2011, Singapore Marathon 2011, maupun lari half-marathon (21 km) tak resmi di Mega Kuningan. You have to be an energetic to finish strong!

Kurang gahar? Mari kita lengkapi kebuasan tersebut dengan musik cadas untuk mendidihkan darah hingga berpijar. Terima kasih untuk teknologi xLOUD yang membuat suara semakin beringas! Put the Rammstein's songs in the playlist!

Ah, iya. Biar makin seru, matikan lampunya sekalian! Dan ini yang saya suka, illuminated keyboard. Jadi tidak perlu rempong lagi kalo ngetik gelap-gelapan. Jajaran tombol-tombol akan bersinar menyala. Cihuy!

Salah satu langkah berani Sony pada VAIO dan CyberShot adalah menghilangkan eksklusivitas MemoryStick dengan mengadopsi standar SD Card. Tak bisa dipungkiri lagi kalau kartu SD  adalah standar pemenang. Jangankan MemoryStick besutan Sony, standar Compact Flash yang biasa digunakan pada kamera DSLR pun tergeser. Jadi, tinggal tancapkan kartu SD saja. Praktis tanpa pembaca kartu tambahan.

Sejujurnya, saya tidak suka dengan desain yang futuristik dan robotik. Ala mecha misalnya. Begitu juga dengan desain ala monster atau alien yang entah kenapa saya rasa malah terkesan "urakan". Saya lebih menggemari desain yang minimalis. Terkesan ramping, lincah, dan efisien sesuai dengan gaya hidup yang dinamis.

Selain memenuhi kebutuhan komputasi, komputer saat ini juga bisa mengakomodasi keinginan pemiliknya untuk mengekspresikan diri dan menyatakan karakter. Because it's me. Komputer yang merefleksikan pemiliknya. Bukan hanya menjadi mesin ataupun alat bantu, melainkan menjadi "pelengkap" hidup dan sahabat bagi pemiliknya. Menjadi mood booster, penyemangat, juga memberikan tambahan rasa percaya diri. Because it's me and my life.

Tak jarang pula pemilik yang memberikan "nama panggilan sayang" untuk komputer atau gawai (gadget) yang mereka miliki. Itu karena mereka memiliki ikatan emosional dengan barang-barang tersebut. Karena komputer pun bisa memberikan nilai tambah dan arti tersendiri dalam kehidupan sang pemilik.

Jadi, selamat tinggal wahai komputer kaku dan membosankan.

Adham Somantrie