Beberapa tahun yang lalu, istilah m-commerce (mobile commerce) masih merupakan angan-angan. Tak salah kalau saat itu banyak yang pesimis dengan m-commerce, karena e-commerce (electronic commerce) sendiri dianggap tidak cukup "berhasil" saat itu. Tidak seperti sekarang di mana toko daring (online shop) sangat menjamur. Bahkan, online shop tak lagi menjadi fitur tambahan atau pelebaran sayap dari toko konvensional (brick and mortar), namun tak sedikit yang menjadikan online shop sebagai kanal andalan ataupun kanal tunggal tanpa memiliki toko fisik.
Baik itu e-commerce maupun m-commerce mampu menjadi solusi permasalahan geografis, transportasi, dan komunikasi untuk wilayah Indonesia yang cukup luas. Sudah pasti, tentunya perlu dukungan infrastruktur telekomunikasi (internet) yang menunjang pula. Karena m-commerce dan e-commerce memungkinkan adanya kesepakatan antara pembeli dan penjual tanpa perlu bertemu secara langsung atau bertatap muka. Selain itu, dengan maraknya pasar daring (online marketplace) seperti OLX, kini mempertemukan pembeli dan penjual bukanlah hal yang sulit. Bahkan hanya dalam hitungan detik bisa menemukan penjual atau pembeli yang sesuai dengan kebutuhan kita.