Terkait permasalah klasik Yamaha Mio J yang bohlam lampunya suka putus, sudah terselesaikan dengan mengganti lampu menggunakan lampu pihak ketiga (after market) yang kualitasnya lebih baik, seperti Philips BlueVision Moto. Nah, kali ini saya mau lebih ekstrim lagi dengan mengganti lampu Mio J menggunakan lampu berteknologi LED yang konon katanya lebih terang, dan lebih tahan lama.
Yak, sebagai pengguna setia, lagi-lagi saya membeli lampu keluaran Philips. Kali ini saya menggunakan Philips Ultinon Essential Moto dengan tipe M5. Sebenarnya saya sudah membeli lampu ini sejak 2020 lalu, namun baru sempat sekarang untuk pemasangannya karena di Mio J ini ternyata tidak semudah mengganti bohlam halogen biasa. Nah! Kok bisa?
Philips Ultinon Essential Moto ini hanya membutuhkan daya 6 watt saja. Jauh lebih rendah daripada lampu halogen yang biasanya mengkonsumsi 25 watt, bahkan untuk lampu kategori "upgrade" seperti Philips BlueVision Moto bisa mengkonsumsi hingga 35 watt. Namun, berkat teknologi LED, cahaya yang dihasilkan bisa sama terangnya, yakni 500 lumens. Cukup setara dibandingkan BlueVision 35 watt yang menghasilkan 550 lumens. Jadi, tidak perlu takut gelap lagi. Karena sama-sama menggunakan soket jenis M5, maka pemasangan bohlam ke rumah lampunya sangat mudah: plug n play.
Salah satu kelebihan (dan mungkin juga kekurangan) dari lampu LED adalah warna cahayanya yang putih. Ultinon Essential Moto ini sendiri menghasilkan cahaya 6500K berwarna putih plus sedikit kebiruan. Yang untuk saya pribadi, kurang menyukai warna ini. Murni faktor selera. Saya lebih suka warna BlueVision yang putih kekuningan. Namun, saya sendiri hampir belum pernah menemukan lampu LED dengan karakter warna ini selain lampu senja T10 Philips dengan warna cahaya 4000K (dan harganya juga wow). Lalu, masih menurut pendapat saya, warna ini juga kurang maksimal saat melewati aspal basah maupun saat hujan.
Bagaimana dengan keawetannya? Nah, ini memang perlu diujicoba langsung. Mungkin saya akan kabari kalau misalnya lampu ini "putus". Namun, Philips mengklaim daya tahan lampu ini hingga 5 tahun penggunaan kendaraan. Wow!
Sebenarnya lampu LED untuk sepeda motor keluaran Philips ini ada 2 jenis, yakni: Ultinon Essential Moto yang tersedia dalam varian M5 dan HS1; serta Ultinon Moto (tanpa Essential) yang tersedia dalam varian HS1 dan H4 dan berdaya 9 watt. Varian Ultinon Moto tanpa Essential ini bisa dibilang versi yang lebih tinggi, namun sayangnya tidak tersedia dalam format M5 untuk Mio J.
Oke, lalu kenapa lama sekali dari pembelian hingga pemasangan? Bahkan sampai 3 tahun? Nah, ini terjadi karena memang penggantian bohlam pada Mio J dari bohlam halogen ke LED membutuhkan perubahan kelistrikan. Tidak "plug and play". Hal ini terjadi karena kebanyakan bohlam LED hanya bisa menerima listrik DC (searah) sementara kelistrikan untuk lampu Mio J masih menggunakan listrik AC (bolak-balik). Nah, hal ini menjadi permasalahan sendiri karena tidak mudah mengubah kelistrikan ini, walau tidak terlalu susah juga.
Perlu juga diketahui bahwa saat ini sudah tersedia pula bohlam lampu LED yang bisa menerima kelistrikan AC maupun DC. Sehingga tidak perlu melakukan perubahan kelistrikan Mio J (atau motor lainnya yang masih AC). Sayangnya, Philips tidak memiliki produk seperti ini, plus saya sudah keburu beli Ultinon Essential Moto ini. Hehehe...
Oke, bagaimana caranya mengganti kelistrikan ini? Sebenarnya hanya perlu mengganti kiprok bawaan Mio J dengan kiprok yang sesuai. Umumnya, kiprok pengganti menggunakan milik Honda Tiger atau Yamaha NMAX. Saya sendiri menggunakan kiprok Yamaha NMAX karena asumsinya masih sama-sama Yamaha. Walaupun ya tidak ada hubungannya sih.
Permasalah berikutnya adalah penggantian kiprok ini tidak plug-n-play. Kiprok milik NMAX tidak bisa dipasang di tempat kiprok Mio J karena dimensi ukurannya jauh lebih besar. Sehingga perlu dibuatkan adaptor atau "pegangan" baru, agar panas dari kiprok ini bisa dialirkan ke besi rangka motor. Alhasil, kiprok tidak overheat atau kepanasan dan "membakar" body yang tersenggol.
Permasalah selanjutnya adalah soal perkabelan. Ada beberapa kabel yang mesti diubah dan dilakukan "jumper" agar kelistrikan lampu ini berubah sempurna. Tutorialnya banyak di YouTube jika ingin melakukannya secara manual. Kalau saya? Saya beli solusi kabel harness yang tinggal colok-colok saja. Jadi tak perlu memotong atau mengupas kabel sama sekali.
Kabel ini menghubungkan antara kiprok, kunci kontak, dan juga komponen yang ada di body belakang kanan motor. Saya lupa namanya apa, pokoknya cari saja yang colokannya cocok. Hehehe.
Nah, kabel harness ini saya beli sudah termasuk paket dengan kiprok dari tokopedia di link ini. Dulu paket kiprok NMAX harganya masih 175 ribu, sekarang sudah 190 ribu. Mau lebih murah? bisa pakai kiprok Honda Tiger yang KW. Kalau masih kurang paham, nanti di paket pembelian akan disertakan buku petunjuknya.
Jadi alasan utama kenapa penggantiam lampu ini sempat tertunda lama sebenarnya bukan karena "kesulitan pemasangan", namun mengumpulkan niat dan waktu lowong ini yang susah. Hehehe. Memang kalau mau cepat, bawa saja ke bengkel, mungkin sekitar 30 menit juga sudah selesai kok. Dalam kasus saya, saya perlu membuka tebeng (legshield) lengkap, body belakang kanan, dan tentunya batok lampu Mio J.
Karena lahir di generasi yang sama, saya pikir untuk Mio GT dan beberapa yang "satu platform" seperti Fino, X-Ride dan Soul GT 115, akan mengalami hal yang serupa dengan Mio J. Sepertinya hal ini berlaku untuk motor dengan YMJET-FI.
Oh iya, untuk bohlamnya sendiri dulu saya beli di harga Rp. 75.000 pada tahun 2020. Saat ini kalau dicek di tokopedia, harganya berkisar antara 60-90 ribu rupiah saja. Tidak terlalu mahal untuk lampu yang berkualitas dan pastinya jauh lebih awet. Toh, harganya mungkin 3-4 kali bohlam halogen biasa, namun jauh lebih awet.
Tadi sempat saya sebutkan pula kalau harness perkabelan ini menyinggung kunci kontak. Ya, setelah modifikasi ini dilakukan, maka lampu akan langsung menyala saat kunci kontak dinyalakan. Bahkan sebelum mesin menyala. Pun, lampu senja ikut menyala otomatis pula.
Nah, jika Anda merasa hal ini kurang sesuai dengan keinginan (seperti halnya yang terjadi dengan saya), maka langkah berikutnya adalah memasang saklar/switch untuk menyala dan mematikan lampu. Saya sendiri sudah merencanakan hal ini dan akan mengganti saklar panel di sebelah kanan setang dengan milik Mio lama yang masih ada saklar lampunya.