Pada September 2021 lalu, Netflix menghadirkan sebuah serial drama dari Korea Selatan sebagai salah satu koten orisinalnya (original content) yang menjadi hype di seluruh dunia. Drama seri yang disutradarai oleh Hwang Dong-hyuk ini mengusung 9 (sembilan episode) dan berhasil menjadi drama Korea pertama yang menduduki top 10 chart acara TV mingguan paling banyak ditonton Netflix secara global. Mencapai No 1 di 90 negara, termasuk Amerika Serikat dan Inggris.

Salah satu yang juga menjadi trend dunia pada 2021 lalu, termasuk di Indonesia, adalah koin kripto alias cryptocurrency. Walau Bitcoin dan konsep kripto sebenarnya sudah lama ada, tapi baru belakangan ini menjadi trend di berbagai kalangan masyarakat secara masif. Selain karena dianggap sebagai investasi yang menjanjikan keuntungan yang cukup besar, popularitas kripto juga didukung dengan semakin banyak tersedianya platform yang mudah dijangkau oleh publik secara umum.

Lalu, bagaimana jika kedua trend ini, yakni Squid Game dan cryptocurrency, digabungkan menjadi satu? Kemungkinan besar akan meledak! Dan memang terbukti benar-benar meledak setelah munculnya mata uang kripto Squid Game (SQUID) pada Oktober 2021 lalu.

Dengan mendompleng popularitas Squid Game yang viral, tentu saja sentimen pasar menjadi positif dan optimis terhadap hadirnya koin SQUID ini. Namun, di sisi lain, tak sedikit pula kritik yang bermunculan, misalnya karena pembeli koin SQUID tidak diizinkan untuk menjual kembali tokennya.

Keanehan yang mencurigakan ini pun berujung pada penipuan rug pull dengan menggunakan skema open pump and dump, di mana investor ritel naif ditarik dan dieksploitasi oleh promotor crypto yang jahat. Para pembuat kripto Squid Game pun berhasil mengantongi sekitar 2,1 juta dollar AS (sekitar Rp 29,9 miliar) dari penipuan uang digital ini.

Memasuki tahun 2022, dunia digital kembali dihebohkan dengan NFT (non-fungible token) dalam aplikasi penjualan karya seni digital. Lagi-lagi, NFT bukanlah hal yang baru, terutama dalam lingkup konsep blockchain.

Namun, dengan ramainya seorang pria asal Indonesia yang berhasil mengumpulkan “uang digital” dengan menjual selfie miliknya menggunakan konsep NFT di OpenSea, tak pelak NFT pun menjadi viral -- orang-orang pun ikutan latah berjualan “karya seni” menggunakan NFT. Tentu saja, harapannya dapat meraup “uang digital” sebanyak-banyaknya.

Ada banyak jenis-jenis karya seni digital yang sebenarnya bisa dikaryakan menggunakan NFT selain selfie kan? Misalnya musik atau podcast?

Di sisi lain, penjualan karya seni digital menggunakan NFT ini juga tentunya dapat menjadi alternatif penghasilan bagi seniman digital, dan juga para penggemar atau penikmat karya seni tersebut. Dengan transformasi digital saat ini, tentunya cara monetisasi karya seni juga perlu bertransformasi bukan?