Belum lama ini, Smartfren meluncurkan dua ponsel andalannya yang dipersenjatai kemampuan jaringan 4G LTE Advanced, yakni Andromax R2 dan Andromax E2. Saya pribadi berkesempatan untuk menjajal Andromax R2 beberapa minggu sebelum diluncurkan dalam rangka uji coba.

Masih ingat dengan ulasan Andromax G2 Limited tahun lalu? Sepertinya sudah menjadi kebiasaan Smartfren untuk tetap menyajikan paket lengkap walau harganya tetap ekonomis. Paket penjualan Andromax R2 pun tergolong lengkap.

Di samping kelengkapan yang "normal" seperti kabel USB, charger, kartu micro SIM, dan buku manual, dalam paket kemasan Andromax R2 yang berwarna merah ini juga tersedia earphone yang dilengkapi dengan busa, ejector untuk mengakses kartu memori dan kartu micro SIM, serta anti gores yang sudah terpasang di bagian depan dan belakang ponsel. Namun kali ini paket penjualan minus flip cover seperti Andromax G2. Mungkin trend-nya juga sudah berbeda. Pun, tak seperti Andromax G2, Andromax R2 tak lagi mengusung desain body yang bisa dilepas.

Seakan tak mau kalah dalam menghadirkan performa terbaik di kelasnya, Andromax R2 mengusung prosesor delapan inti (octa-core) Snapdragon 415 yang dilengkapi Adreno 405 GPU. Sementara kapasitas RAM sebesar 2GB selain membuat ponsel menjadi responsif, juga seakan mencanangkan standar baru untuk kompetisi di segmen ini. Pun, kapasitas penyimpanan ROM sebesar 16GB tak membuat pengguna "pelit" dalam mengunduh aplikasi. Apalagi dengan ekspansi kartu memori micro SD, kapasitas penyimpanan data tak lagi menjadi masalah. Dari sisi perangkat lunak, Andromax R2 mengusung Android 5 Lollipop dengan tampilan custom Andromax.

Salah satu keunggulan Andromax R2 adalah kemampuannya Voice over LTE (VoLTE). Yakni kemampuan untuk melakukan panggilan telepon (dan juga panggilan video) serta komunikasi SMS melalui jaringan 4G LTE. Saat ini, baru jaringan 4G LTE Smartfren yang sudah menerapkan fitur VoLTE di Indonesia.

Tentunya Andromax R2 sudah dilengkapi dengan kartu RUIM Smartfren yang siap untuk menggunakan jaringan 4G LTE. Andromax R2 mengusung 2 slot kartu SIM. Untuk slot pertama, mendukung berbagai jenis jaringan, mulai dari CDMA, EvDO, GSM/GPRS, 3G, hingga 4G LTE baik TDD (2300 MHz) dan juga FDD (850 MHz). Sementara untuk slot kedua hanya mendukung koneksi GSM. Kedua slotnya sudah menggunakan format microSIM layaknya ponsel cerdas modern saat ini.

Untuk sektor kamera, R2 dilengkapi dengan kamera utama dengan resolusi foto 13MP dan tentunya format Full HD 1080p untuk mengabadikan momen dalam video. Seperti layaknya ponsel papan atas, kamera R2 sudah dilengkapi dengan true tone flash LED yang menghadirkan pencahayaan dengan warna yang natural. Selain itu kamera dengan sensor BSI ini tentunya mengusung fitur autofocus untuk memudahkan pengguna dalam mengambil foto. Sementara untuk sisi depan, kamera 5MP dengan lensa lebar (wide angle) sangat memanjakan penyuka swafoto (selfie), apalagi dengan tambahan LED flash yang menerangi wajah. Untuk contoh video hasil rekaman dari Andromax R2, bisa merujuk ke salah satu video di YouTube saya.

Sementara layar 5 inci dengan resolusi HD 720p yang diusung Andromax R2 cukup lega dan sesuai dengan tren pasar saat ini. Dengan bingkai yang cukup minim, tak serta merta membuat Andromax R2 menjadi bongsor, apalagi dengan ketebalan 7,7 mm, cukup tipis. Dengan bingkai logam, selain membuat kesan premium, juga membuat tubuhnya menjadi kokoh. Sementara bagian belakang yang datar dan glossy membuatnya cukup elegan. Walau saya pribadi akan lebih senang memasangkan stiker carbon look.

Bagaimana jika digunakan sebagai wahana virtual reality (VR)? Saya pun tak lupa untuk iseng menggunakan Andromax R2 dengan Google Cardboard. Dengan resolusi 720p, piksel layar tentunya akan terlihat saat digunakan sebagai VR. Untuk pergerakan saat menggunakan VR, Andromax R2 memberikan respon yang cukup cepat dan halus. Sepertinya Andromax R2 sudah mengusung sensor akselerometer dan gyroscope secara hardware.

Satu hal yang selalu saya soroti setiap mencoba ponsel Android adalah bagian soft keys. Andromax R2 masih mengusung soft keys fisik dengan sensor sentuh kapasitif. Ketiganya bukan tombol fisik dan bukan pula tombol di layar sentuh. Ketiga tombol ini dapat berpendar saat digunakan (illuminated), sehingga cukup membantu saya dalam penggunaan ponsel. Terutama dalam kondisi gelap.

Mari beralih ke koneksi jaringan 4G LTE Advanced dari Smartfren. Sebagai pengguna Andromax R2, maka SIM yang dibundel dalam pembelian bisa digunakan untuk paket internet True Unlimited dengan harga spesial, yakni hanya 75 ribu sebulan. Menarik 'kan?

Bagaimana keampuhan jaringan LTE dari Andromax? Uji speed test terlalu statistikal dan kuantitatif. Saya lebih memilih uji secara kualitatif: mari kita menikmati Netflix. Video mengalir dengan lancar. Bahkan, saya sebenarnya mencoba menonton film dari Netflix saat perjalanan dari Jakarta menuju Bandung melalui Tol Cipularang. Memang ada satu lokasi di mana sinyal LTE sempat meredup dan video terhenti, namun setelah mendapatkan kembali sinyal LTE, saya kembali menikmati video hingga tiba di Bandung.

Layaknya ponsel cerdas modern, Andromax R2 sudah mengusung baterai terintegrasi. Tentunya berpengaruh terhadap bodi yang semakin tipis. Baterai dengan 2320 mAH ini cukup untuk kebutuhan internet sehari-hari tanpa perlu terlalu sering mencari colokan listrik, atau menenteng batere gendong ke mana-mana.

Tentunya sangat mengejutkan kalau ponsel dengan fitur yang cukup wah dan paket yang komplit ini hanya dibanderol Rp.1.699.000. harga tersebut sudah termasuk paket layanan Smartfren berupa internet Smartplan 2GB + 6GB, 10 menit telepon ke operator lain, dan 100 SMS. Tentunya layak untuk dijadikan pertimbangan jika ingin memiliki ponsel 4G mumpuni tanpa perlu merogoh kantong terlalu dalam.