Di awal 2016, Yamaha memperkenalkan lini produk barunya di tanah air: Yamaha Aerox 125 LC. Ada banyak hal baru di produk baru ini tentunya. Namun ternyata tak sedikit juga hal lama yang ditawarkan kembali dalam Aerox 125 LC. Yang menarik adalah Aerox 125LC diluncurkan beberapa waktu lalu di Indonesia untuk pertama kalinya di dunia. Indonesia tampaknya menjadi pasar yang sangat penting untuk Yamaha.

Aerox adalah nama untuk keluarga skuter dari Yamaha. Walau terdengar asing di Indonesia, nyatanya berbagai Aerox sudah lama menggelinding di luar negeri. Walaupun masih kategori skuter, Aerox tidak sama dengan platform keluarga Mio. Walau memang Yamaha Indonesia mulai melepas nama Mio untuk beberapa varian seperti Soul GT, GT125 dan X-Ride, tapi pada dasarnya masih menggunakan basis yang sama dengan Mio.

Keluarga Aerox sendiri diproduksi Yamaha sejak 1997 dengan mesin 2-tak 50cc. Memang lini Aerox mengusung DNA sport ala motor balap Yamaha yang kental. Tak heran kalau tampilannya sangat kental dengan aroma racing walaupun mesinnya cukup imut. Yamaha juga memproduksi Aerox dengan varian mesin 100cc di tahun 2001. Sampai saat ini, Yamaha masih menawarkan Aerox R. Di Inggris, harga Aerox R 50cc cukup “menarik”, mulai dari 2.249 poundsterling (44 juta rupiah).

Namun ternyata Aerox 125LC benar-benar berbeda dengan Aerox R yang ditawarkan di luar negeri. Dari namanya sudah bisa diduga kalau mengusung mesin 125cc dan berpendingin radiator air. Pun, mesinnya menggunakan teknologi 4-tak yang lebih ramah lingkungan. Yang ternyata, baik mesin dan sasisnya pun masih mencaplok platform Mio. Ya, ternyata ini Mio yang didandani dengan baju sporti ala Aerox. Hanya tampilannya saja yang "dimiripkan" dengan Aerox R. Mirip dengan Vixion yang didandani jadi Byson dan R15. Harganya pun tak jauh-jauh dari keluarga Mio (18 jutaan).

Yamaha Aerox 125LC ditawarkan dalam tiga pilihan warna untuk pasar Indonesia: biru, abu-abu, dan putih. Untuk corak biru walau mirip dengan livery YZF-M1 Valentino Rossi edisi 2013, namun bukanlah edisi MotoGP. Padahal Yamaha sudah menggunakan Rossi untuk mempromosikan Aerox 125LC, tapi tidak menawarkan edisi khusus dengan livery MotoGP ala YZF-M1. Mungkin karena memang YZF-M1 musim 2016 belum diumumkan ke publik saat motor ini diluncurkan di Sentul bulan lalu. Bisa jadi, tak lama lagi Yamaha Motor Indonesia akan meluncurkan Aerox 125LC MotoGP Edition, seperti Mio GT MotoGP Edition beberapa tahun lalu. Kita tunggu saja.

Tapi saya sendiri tentunya masih akan tetap mengendarai Yamaha Mio J 2012 kesayangan walaupun Aerox cukup menggoda iman. Terlebih kalau nanti edisi Rossi sudah keluar. Tapi untuk operasional, Mio J lebih irit dengan mesin 115cc. Toh, mesin skutik gahar juga tak banyak berarti di jalanan Ibukota. Pun, tak banyak perbedaan yang signifikan secara fungsional. Mungkin saya akan ganti baju Mio J dengan Aerox saja. Atau, hanya ganti kelir supaya lebih mirip livery Rossi. Hahaha.