Beberapa waktu yang lalu, saya mendapat undangan untuk berkunjung ke salah satu kantor Opera Software di Wroclaw, Polandia. Tentunya ini kesempatan yang sangat menarik untuk bisa melihat langsung bagaimana atmosfir kerja di sana serta mewawancarai manajemen dan pengembang. Walau perjalanan dari Jakarta menuju Wroclaw memakan waktu hampir 20 jam dengan persinggahan di Dubai dan Warszawa.
Kantor Opera di Wroclaw (baca: Vrotswaf) ini merupakan yang terbesar kedua setelah kantor pusatnya di Oslo, Norwegia. Terletak di jantung kota Wroclaw, daerah Kota Tua (Stare Miasto) atau Old Town, tak jauh dari Rynek (alun-alun) dan Town Hall, hanya terpaut satu blok saja. Memang bukan berkantor di properti milik sendiri, tapi di gedung berlantai enam, Opera menduduki lantai tiga hingga lima. Di sini, lantai dasar disebut sebagai Level 0 (zero), bukan ground level.
Saya dan beberapa rekan media dari Indonesia mendapat kehormatan karena kunjungan ini dipandu langsung oleh Communication Manager dari Opera Software Polandia, Slawomir Sochaj, yang sangat ramah. Di hari pertama, jadwal kami cukup padat untuk bertemu dan wawancara semi-ekslusif, dari pagi hingga sore. Baru di hari kedua kami dipandu berkeliling kantor.
Kantor Opera Wroclaw terbagi menjadi beberapa ruangan sesuai dengan proyek yang dikerjakan oleh masing-masing tim. Nama ruangan pun sesuai dengan nama kode proyeknya. Hanya mereka saja yang tahu. Memang di kantor ini kebanyakan adalah pengembang. Sementara aktivitas terkait bisnis lebih banyak dikerjakan di kantor Opera Warszawa. Di lain ruangan, tampak pula berbagai jenis gadget untuk ujicoba kompatibilitas aplikasi. Juga ada berbagai macam televisi cerdas untuk pengujian Opera TV Store.
Saat kunjungan, para pengembang tampak sangat serius dalam bekerja. Tak banyak terdengar pembicaraan, terlihat sibuk dengan layar komputer masing-masing. Selain layar yang cukup besar, tak sedikit pula yang menggunakan layar lebih dari satu. Beberapa tampak tenang sambil menggunakan headset. Entah sekedar menikmati alunan musik, entah memang uji coba audio produk.
Sepertinya pekerja di sini memang sangat serius, profesional, dan efektif. Karena di sini jam kerja baru dimulai pada 10.00 pagi dan selesai pada 16.00 sore, dengan jam istirahat 12.00-13.00. Berbeda pula dengan kebanyakan orang Indonesia, warga Polandia tak terlalu akrab dengan ponsel. Mungkin hal ini pula yang membantu produktivitas mereka, karena pekerjaan tak melulu diganggu oleh notifikasi di ponsel. Pun, mereka tak akrab juga dengan media sosial.
Namun tak ada nuansa kaku atau dingin ala korporasi di kantor ini. Walau tampak sangat serius saat bekerja, karyawan yang saya temui sangat ramah. Busana kerja pun sangat kasual khas computer geek. Walau berdesain minimalis, kantor Opera Wroclaw cukup berwarna-warni, tentunya aksen merah khas Opera tetap mendominasi. Kecuali foto di atas, memang tampak lebih formal, soalnya itu foto bareng Krystian Kolondra, Senior Vice President of Products, Opera Software. Sepatu tetap pakai sneakers sih.
Pantry tentunya menjadi salah satu bagian yang menarik dari sebuah tempat kerja. Di kantor Opera Wroclaw mereka menyebut ruangan ini sebagai kafetaria: ruang makan lengkap dengan dapur. Tak cuma untuk karyawan yang membawa makan siang atau cemilan saja, tapi juga tersedia jus kotak yang konon produk paling enak di Polandia. Sayangnya jus yang tersedia hanya apel dan buah-buahan keluarga berries yang saya tak suka. Padahal tersedia gratis.
Yang unik di kantor Opera Wroclaw, ada semacam tantangan bagi karyawan yang suka memasak tapi belum berani untuk membuka usaha restoran. Karyawan ditantang untuk membawa masakannya dan menjualnya di kafetaria ini kepada karyawan lain. Budaya perusahaan yang saya pikir cukup menarik.
Untuk karyawan yang ingin melampiaskan stres dalam pekerjaan, ada pula ruang rekreasi. Di ruang ini tersedia "lapangan" tenis meja dan fussball. Selain itu, juga ada game arcade atau dingdong yang ternyata dibuat sendiri oleh karyawan Opera Wroclaw, baik dari sisi perangkat keras maupun perangkat lunaknya. Beneran geek ini mah.
Selain itu, ada ruangan dengan label "Pole Position" yang sempit, tertutup rapat, pun gelap. Tapi apa yang ada di dalamnya? Seperangkat Sony Playstation, layar raksasa, dan dua setir kemudi! Yak, yang mau balapan silakan mainkan Gran Turismo di sini!
Satu lagi ruang santai di kantor ini yang cukup lega ada di lantai 3. Di ruangan ini selain ada sofa untuk bersantai, tersedia pula meja biliar dengan ukuran standar olimpiade. Di ruangan ini pula, biasanya ada suatu acara di mana para karyawan berkumpul untuk berbagi cerita inspiratif maupun ide-ide menarik, disertai dengan free flow beer. Memang orang Polandia minum bir seperti halnya kita minum air putih. Acara ini dilakukan pada Jumat pagi, namun tak setiap minggu.
Memang atmosfir kreatif sangat kental sekali di kantor Opera Wroclaw. Tak heran kalau pengembang Opera mampu berkreasi walaupun bekerja dengan sangat serius. Bahkan dari perbincangan saya dengan beberapa pengembang, mereka punya ide-ide yang sangat out-of-the-box dalam mengembangkan aplikasi dan layanan Opera.