Dengan maraknya konsep bekerja dari rumah (work from home) dan belajar dari rumah (study from home) di era pandemi seperti saat ini, maka mempersiapkan sarana dan prasarana pendukung menjadi sangat dibutuhkan. Mulai dari pemasangan jaringan internet yang lebih memadai di rumah, menyusun meja kerja atau meja belajar yang ergonomis, peningkatan spesifikasi komputer, ponsel, atau tablet, hingga mempersiapkan printer (pencetak) dan juga scanner (pemindai) dokumen.

Termasuk saya, yang selama ini selalu mengandalkan printer dan scanner di kantor untuk kebutuhan pekerjaan. Dengan konsep WFH, maka saya tidak memiliki akses terhadap printer dan scanner sama sekali. Untuk scanner, masih bisa diakali dengan menggunakan aplikasi dan kamera di ponsel. Namun dengan adanya kebutuhan "home schooling" anak saya, maka urusan cetak-mencetak pun menjadi kewajiban setiap hari. Alhasil, perangkat pencetak pun memang harus saya miliki.

Printer serbaguna yang biasa disebut all-in-one printer atau PSC (print-scan-copy) pun bukan barang baru bagi kalangan rumahan dan bisnis kecil. Tak ayal, harganya pun sudah semakin terjangkau dan selisih harganya tak terlalu jauh dibandingkan printer murni. Saya pun memutuskan untuk mencari printer serbaguna, mengingat saya sering membutuhkan pemindaian dokumen.

Di tahun 2020 ini, jaringan internet nirkabel alias wifi sudah menjadi salah satu kebutuhan utama untuk rumah tangga modern. Adanya fitur wifi ini cukup memberikan kenyamanan bagi pengguna rumahan. Anda tidak harus meletakkan printer dekat dengan komputer atau laptop. Pun, Anda tidak lagi memerlukan kabel USB untuk menggunakan printer ini. Cukup kabel listrik untuk memberi daya printer saja. Koneksi wifi juga memudahkan Anda mencetak dokumen tanpa komputer atau laptop: cukup menggunakan ponsel atau sabak (tablet) berbasis iOS atau Android.

Setelah menjelajahi lautan internet dan bertanya ke teman-teman, saya pun memutuskan untuk memilih printer HP DeskJet Ink Advantage 2676 All-in-One yang sudah dilengkapi dengan pemindai dokumen, dapat melakukan fotokopi (hitam-putih maupun warna), serta sudah difasilitasi koneksi jaringan wifi. Pembelian printer saya lakukan melalui Tokopedia dari toko komputer yang ada di kota saya karena saya ingin menggunakan layanan ojol (ojek daring) untuk pengantaran printer saya. Toh, kemasannya tidak terlalu besar, sehingga tidak menyusahkan abang ojol juga.

Oh iya, harganya kurang dari sejuta rupiah, yakni Rp 949.000, ditambah ongkos kirim ojol GrabExpress Instan seharga Rp 70.000. Pembelian saya lakukan di siang hari, dan sore harinya abang ojol sudah tiba di depan rumah dengan membawa printer berwarna ceria ini. HP DeskJet 2676 ini berbalut warna putih (bukan beige) seperti halnya komputer pada tahun 2000an, dengan aksen biru (noble blue) di bagian atasnya.

Dalam paket pembelian printer ini, telah disertakan pula dua kartrid tinta hitam dan warna (CMY). Selain dokumen-dokumen petunjuk dan kartu garansi, telah disediakan pula kabel listrik dan kabel USB. Namun karena saya menggunakan jaringan wifi, maka kabel USB ini kembali masuk ke dalam kardus. Oh iya, ada juga CD (atau DVD?) berisi driver dan software pendukung.

Entahlah. Ini sudah tahun 2020. Printer pun sudah pake wifi. Printer ini pun dapat mencetak langsung dari smartphone tanpa laptop. HP tetap memberikan keping CD. Tentunya CD ini kembali masuk ke kardus.

Bagaimana untuk instalasinya? Relatif gampang untuk printer yang cukup canggih ini. Dari petunjuk yang disertakan, saya diminta untuk mengunduh aplikasi HP Smart di AppStore (untuk iOS) dan juga Microsoft Store (untuk ThinkPad). Setelah menghubungkan printer ke sambungan listrik dan menyalakannya, konfigurasi wifi pun di mulai.

Supaya lebih seru, saya melakukan konfigurasi menggunakan iPhone SE untuk mensimulasikan kondisi tanpa adanya "komputer". Untuk penggunaan pertama kali, printer akan memasuki "setup mode", dan aplikasi HP Smart akan meminta ponsel untuk bergabung ke jaringan wifi yang dibuat oleh sang printer. Setelah terhubung dengan printer, maka kita harus mengkonfigurasi jaringan wifi mana yang akan digunakan oleh printer. Cukup pilih SSID yang diinginkan, dan masukkan password wifi tersebut.

Tips: sebelum melakukan konfigurasi printer, sebaiknya Anda membuat akun HP terlebih dahulu jika belum memiliki akun di website HP. Akun ini dibutuhkan untuk menggunakan aplikasi HP Smart.

Umumnya, jaringan wifi dapat mengkonfigurasikan alamat IP secara otomatis dengan DHCP. Namun jika Anda seperti saya yang menerapkan whitelist berdasarkan MAC address, maka Anda terpaksa mematikan filter MAC address sementara. Karena saya tidak menemukan alamat MAC address di kemasan maupun di unit printer. Anda akan menemukan MAC address nanti saat mengkonfigurasi lanjut di aplikasi.

Catatan: Untuk Anda yang tidak menggunakan jaringan nirkabel, sayang sekali DeskJet 2676 ini tidak dilengkapi dengan port ethernet RJ45. Jadi, selain wifi, pilihannya hanya USB (tipe A, bukan tipe C).

Setelah printer terkonfigurasi, aplikasi akan menuntun Anda untuk memasang kartrid tinta dan melakukan pengaturan kertas. Setelah selesai, mari kita coba mencetak halaman uji coba guna memastikan printer berfungsi dengan baik.

Bagaimana untuk penggunaan di komputer atau laptop? Kurang lebih sama, Anda akan diminta untuk memasang aplikasi HP Smart dari Microsoft Store ataupun Mac App Store. Dari aplikasi HP Smart tersebut, Anda akan diminta untuk menghubungkan printer ke komputer. Setelah terhubung dengan baik, maka aplikasi HP Smart akan memasangkan driver atau perangkat lunak yang sesuai secara otomatis.

Untuk melakukan pemindaian dokumen, Anda dapat menggunakan aplikasi HP Smart baik di ponsel maupun di komputer. Sementara untuk fungsi penyalinan atau fotokopi dapat menggunakan tombol yang ada pada printer. Tinggal pilih mau monokrom atau berwarna, masing-masing punya tombolnya sendiri.

Yang menarik bagi saya adalah kemampuan untuk mencetak dokumen dari ponsel. Misalnya kita membuka dokumen yang dikirimkan melalui WhatsApp, atau membuka dokumen dari OneDrive di ponsel, kita dapat melakukan pencetakan dengan melakukan "share" dokumen tersebut ke aplikasi HP Smart. Tak perlu buka laptop sama sekali, bahkan tak perlu berada di ruangan yang sama dengan sang printer itu.

HP DeskJet 2676 ini masih mengadopsi sistem kartrid tradisional, tidak menggunakan tangki tinta ataupun infus. Namun untuk penggunaan kasual rumahan dengan intensitas rendah, sudah cukup memadai. Harap perhatikan embel-embel "Ink Advantage" yang ada pada printer tinta HP. Adanya "Ink Advantage" adalah indikator bahwa printer ini dapat menggunakan kartrid tinta versi ekonomis.

DeskJet 2676 menggunakan kartrid tipe HP 680, baik untuk tinta hitam maupun warna, masing-masing harganya sekitar 120 ribu hingga 140 ribu. Cukup ekonomis untuk penggunaan rumahan. Estimasinya 1 kartrid hitam untuk ~480 halaman, dan 1 kartrid warna untuk ~150 halaman. Namun, seperti yang sudah saya sebutkan di atas, DeskJet 2676 ini hanya memiliki 2 kartrid saja: kartrid hitam dan kartrid cyan-magenta-yellow. Ya, ketiga tinta warna CMY tersebut terbundel dalam satu kartrid. Artinya, jika salah satu dari tiga warna tersebut habis, maka Anda harus mengganti satu kartrid berisi tiga warna tersebut (HP 680 Color).

Untuk kualitas dan kecepatan cetak cukup memuaskan saya yang memiliki ekspektasi rendah. Ya, bayangkan dengan harga yang tidak terlalu mahal, saya sudah mendapatkan banyak fitur. Tentunya sudah cukup memadai untuk kebutuhan rumahan: mencetak dokumen kerja, mencetak lembar tugas sekolah anak, memindai berkas-berkas administrasi, bahkan sekedar mencetak "buku mewarnai" untuk anak saya bermain.

Untuk kebutuhan mencetak foto, saya rasa lebih baik ke pusat percetakan saja, supaya hasilnya lebih maksimal dengan perangkat yang profesional. Atau butuh mencetak dokumen dalam jumlah banyak? Coba pertimbangkan printer laser saja. Saya sempat pakai Xerox Phaser 3124 saat studi magister dan sangat terpuaskan oleh kualitas dan kecepatannya. Memang kebutuhan untuk tugas jarang membutuhkan printer warna.

Nah, jika Anda mencoba melakukan komparasi produk HP, Anda akan menemukan printer HP DeskJet yang mirip dengan 2676 ini, yakni 2135 dan 2623. Berikut saya sampaikan perbedaannya.

Untuk DeskJet 2623 ini dibanderol lebih murah, 699 ribu, dengan tetap mengusung fitur yang sama persis: PSC dengan wifi. Bisa dibilang 2623 ini plek-ketiplek mirip dengan 2676. Namun Anda perlu perhatikan bahwa 2623 tidak mengusung embel-embel "Ink Advantage" karena masih menggunakan kartrid HP 803 yang sedikit lebih mahal, namun kapasitasnya lebih sedikit (~120 halaman teks hitam, ~100 halaman berwarna).

Sementara DeskJet 2135 adalah versi 2676 namun minus fitur wifi. Tidak dapat mencetak dari ponsel. Namun harganya tentu lebih ekonomis, sekitar 535 ribu. Tintanya sudah mengusung "Ink Advantage" dengan kartrid yang sama: HP 680.

Ada juga versi non "Ink Advantage" dari 2135 ini, yakni DeskJet 2123 seharga 500 ribuan. Karena harganya terpaut sedikit, tentunya lebih bijak memilih 2135 yang sudah berteknologi "Ink Advantage".