Kondisi pandemi berdampak pada banyak hal, termasuk olahraga dan lomba lari. Praktis, lomba lari virtual menjadi populer belakangan ini. Termasuk Oppo, produsen ponsel dan gawai yang belum lama ini mengadakan Oppo Reno4 Virtual Run dalam rangka peluncuran ponsel Oppo Reno4, bersamaan dengan produk lainnya: Oppo Enco W51 dan Oppo Watch.

Tentunya berlari lebih nyaman dengan menggunakan Oppo Watch dibandingkan harus menenteng ponsel kan? Nah, maka dari itu saya kali ini mencoba untuk menggunakan Oppo Watch untuk berlari. Sejatinya, Oppo Watch ini adalah smartwatch berbasis Android Wear (WearOS), bukan sportwatch khusus. Namun dengan adanya fitur GPS dan juga tahan air, maka tak ada alasan untuk tak bisa diajak berlari kan?

Oppo Watch yang saya uji kali ini adalah varian 41 mm. Selain varian ini, tersedia pula varian dengan ukuran 46 mm. Dengan tali jam (strap) berbahan silikon hitam, tentu saja Oppo Watch sudah siap untuk bermandikan keringat menemani lari Anda. Karena telah dilengkapi dengan fitur wifi, Oppo Watch dapat terhubung dengan internet tanpa harus terhubung dengan ponsel. Bahkan, tersedia pula varian yang dilengkapi konektivitas LTE pada model 46mm.

Selain GPS, Oppo Watch mengusung cukup banyak sensor. Mulai dari accelerometer dan gyroscope, barometric altimeter, magnetometer, hingga sensor denyut nadi optikal (wrist HRM). Tentunya, seluruh sensor ini cukup potensial untuk digunakan saat berlari. Apalagi ditenagai dengan Qualcomm Snapdragon Wear 3100 dengan kapasitas RAM 1GB dan penyimpanan 8GB.

Walau berbasis WearOS dari Google, Oppo Watch tetap dapat disandingkan dengan iPhone. Melalui aplikasi Wear OS yang tersedia di AppStore, Oppo Watch dapat terhubung dengan baik ke iPhone SE 2020 yang saya gunakan. 

Aplikasi untuk Berlari

Oppo Watch sudah dilengkapi dengan aplikasi Workouts yang terintegrasi. Anda tidak perlu melakukan instalasi lagi, cukup buka aplikasi tersebut, lalu gunakan untuk berolahraga: tak hanya berlari, namun juga bisa untuk berjalan, berenang, dan juga bersepeda.

Aplikasi ini bisa digunakan untuk berladi di luar ruangan (memanfaatkan GPS) maupun di dalam ruangan (memanfaatkan accelerometer) misalnya dengan treadmill. Untuk fungsi olahraga lari, ada pilihan "Fitness Run" dan "Far Burn Run". Dalam pilihan "Fitness Run", Anda dapat menentukan target berdasarkan jarak, durasi, atau jumlah kalori. Anda juga dapat melakukan lari tanpa menentukan target. Apapun pilihan Anda, untuk memulai lari sangat mudah: cukup ketuk tombol "Start" hijau.

Saat berlari, akan ada tiga "halaman" yang disajikan oleh aplikasi Workout. Halaman pertama untuk mengendalikan rekaman (pause, resume, end). Halaman kedua akan menunjukkan statistik lari: durasi, jarak, kalori terbakar, detak jantung, dan pace. Sementara halaman ketiga menyajikan visualisasi grafis zona detak jantung (heart rate zone).

Untuk pilihan "Fat Burn Run", sesuai namanya maka aplikasi Workouts akan membimbing Anda untuk berlari di zona detak jantung yang optimal untuk membakar lemak. Perbedaan tampilan hanya terletak di halaman kedua: ada visualisasi yang menunjukkan apakah Anda harus berlari lebih cepat (untuk meningkatkan detak jantung), berlari lebih lambat, atau sudah berada di zona yang tepat.

Alternatif Aplikasi Lain?

Jika aplikasi Workouts bawaan Oppo Watch kurang memuaskan atau tidak cocok untuk Anda, jangan khawatir karena Oppo Watch menggunakan platform Android Wear (WearOS), Anda dapat memasang aplikasi lain dari Google Play Store. Anda dapat mengakses Google Play Store langsung dari Oppo Watch saat terhubung dengan internet melalui wifi, ataupun bluetooth ke ponsel.

Namun, karena bidang layar yang terbatas, tentunya kurang nyaman menjelajari Google Play Store langsung dari Oppo Watch. Untungnya, Anda dapat membuka web Google Play Store, mencari aplikasi yang diinginkan, lalu memilih menu instalasi ke perangkat yang kompatibel. Perlu diperhatikan pula bahwa tidak semua aplikasi Android (smartphone) dapat berjalan di smartwatch. Aplikasi tersebut harus memiliki versi WearOS agar dapat diinstal di Oppo Watch atau smartwatch lain yang berbasis Android.

Google Fit

Alternatif pertama masih merupakan solusi dari Google, yakni Google Fit. Seperti halnya Workouts, Anda dapat menentukan target berdasarkan jarak, durasi, kalori terbakar, jumlah langkah, dan heart points. Tentunya Anda juga dapat memilih "open goal" jika tidak ingin menentukan target dalam berlari.

Saat berlari, layar akan menyajikan tiga halaman yang dapat kita pantau. Halaman pertama menunjukkan jam dan kontrol rekaman (pause, resume, stop) serta kontrol musik. Halaman kedua menunjukkan rerata pace di bagian atas, dan durasi lari di bagian bawah. Untuk bagian tengah, dapat diganti dengan mengetuk bagian tersebut. Bagian tengah dapat menunjukkan jarak, heart points, kalori terbakar, jam, atau jumlah langkah. Halaman terakhir mirip dengan halaman sebelumnya, hanya saja di bagian atas layar menunjukkan angka detak jantung bersama dengan grafik visualisasi zona detak jantung.

Aplikasi Google Fit ini dilengkapi pula dengan fitur audio yang memberikan notifikasi dan juga "pace alarm". Yang tentunya kedua fitur ini dapat dinonaktifkan jika tidak ingin digunakan.

Selain berlari, Google Fit juga mendukung ragam olahraga yang cukup banyak, mulai dari bersepeda, yoga, badminton, hingga skateboard dan golf.

Salah satu fitur yang menarik dari Google Fit adalah kemampuannya untuk terhubung dengan sensor eksternal menggunakan bluetooth. Namun, untuk keperluan berlari Anda sepertinya tidak terlalu membutuhkan hal ini. Karena sensor yang ada di Oppo Watch cukup lengkap meliputi GPS, accelerometer, dan sensor denyut nadi. Mungkin fitur ini lebih dibutuhkan untuk olahraga lain seperti bersepeda.

Strava

Salah satu aplikasi terpopuler untuk berlari (dan juga bersepeda) adalah Strava. Bagi Anda pengguna setia Strava, tentunya menjadi kabar baik karena Strava bisa digunakan id Oppo Watch ini, tak hanya untuk berlari, namun juga untuk bersepeda. Saya pun telah mencoba baik untuk berlari maupun untuk bersepeda tanpa mengalami kendala sedikit pun.

Penggunaannya pun cukup mudah, dari tampilan awal aplikasi sudah tersedia tombol "record", serta pilihan untuk "running" atau "cycling".  Selain pilihan satuan jarak, ada pula opsi auto-pause untuk lari dan bersepeda di bagian "settings". Setelah selesai berlari (atau bersepeda), maka Strava akan langsung mengunggah catatan olahraga tersebut melalui wifi, atau melalui ponsel. Tidak ada menu untuk melihat sejarah (history) catatan waktu sebelumnya di sini.

Saat berolahraga, tampilan aplikasi akan menunjukkan beberapa data statistik yang dibagi dalam beberapa "halaman". Untuk berpindah halaman, Anda perlu melakukan usap ke atas atau ke bawah. Halamannya terbagi berdasarkan data berikut: jarak (distance), laju (pace) dalam menit/km -- atau kecepatan (speed) dalam km/jam saat bersepeda, splits, dan detak jantung. Sementara waktu yang telah ditempuh akan tampil dalam setiap halaman. Sehingga per halaman Anda hanya akan dapat melihat dua data saja.

Nike+ (NRC)

Aplikasi NRC (dulu Nike+ Running) juga tersedia untuk WearOS dengan tampilannya yang khas. Saya sendiri seringkali mengalami kendala berupa permintaan login ke Nike. Hal ini terjadi di setiap kali saya mau berlari. Alhasil pengalaman saya kurang baik dengan aplikasi ini, karena setiap meminta login, saya harus melakukan login dengan menggunakan ponsel.

Setelah proses login berhasil, halaman depan aplikasi akan menyambut Anda dengan tombol "start". Salah satu nilai tambah dari Nike adalah interaktivitasnya, karena selain ada voice over, kita juga bisa merencanakan lari berdasarkan jarak, durasi, maupun kecepatan. Selain itu, ada juga fitur "Guided Run" untuk mengikuti program lari yang disiapkan oleh Nike.

Saat berlari, tampilan layar hanya difokuskan pada satu halaman saja yang menampilkan 3 data statistik. Satu data di baris atas dengan ukuran yang lebih besar, sementara dua data lain ada di baris kedua dengan ukuran yang lebih kecil. Ketika tampilan data ini bisa diganti dengan melakukan tap. Adapun pilihan data yang bisa ditampilkan adalah: durasi, jarak, pace, dan detak jantung.

Untuk konfigurasi, selain satuan unit jarak, Anda juga bisa mengatur fitur auto-pause, HRM, voice-over, hingga mematikan GPS untuk lari di dalam ruangan (indoor/treadmill). Aplikasi NRC ini juga memungkinkan Anda untuk melihat histori lari, namun hanya yang direkam dengan menggunakan Oppo Watch saja, tidak dapat melihat catatan lari yang dilakukan dengan perangkat lain.

Endomondo

Endomondo mungkin bukan pilihan tepat karena Under Armour memutuskan untuk menutup layanan ini pada 31 Desember 2020 nanti. Tapi, sebelum pengumuman tersebut pun, saya tidak menemukan aplikasi Endomondo untuk bisa digunakan pada Oppo Watch. Hal ini dikarenakan Endomondo hanya mendukung Android Wear versi 1 dan tidak melanjutkan dukungannya untuk WearOS dengan versi yang lebih baru.

Begitu pula aplikasi MapMyRun yang diusung UA untuk menggantikan Endomondo, saat saya periksa di web Google Play Store, tidak bisa diinstal untuk Oppo Watch.

Aplikasi Lainnya

Selain aplikasi di atas, masih banyak aplikasi lain yang bisa Anda gunakan seperti Runtastic, Pumatrac, ataupun Runmore. Jika Anda menggunakan aplikasi yang tidak saya uji di atas, silakan sebutkan aplikasinya di kolom komentar agar bisa saya ujicoba.