Jumat (06/04) kemarin ke apartemennya scammer kita, rencananya cuma mau copy beberapa file. Sesampainya di sana, kena scam deh. Judulnya, nginstall Leopard Beta. Ceritanya tokoh kita ini pengen nyobain Leopard Beta, sudah habis bandwidth untuk mendownload image installer dan sudah terbuang beberapa keping DVD+R DL karena selalu gagal saat dibakar. Hingga akhirnya didapat DVD installer yang bagus, tapi sayangnya tidak bisa dijalankan di MacBook Pro miliknya. Dan sang jagoan kita pun mencoba menginstall Leopard Liar Beta tersebut di PowerBook G4 12" miliknya.

Ternyata DVD tersebut dapat berjalan dengan baik di PowerBook saya. Scam dari tokoh kita pun terus berlanjut, dimana saya sengaja tidak membawa charger karena tidak ingin lama-lama, tapi tokoh kita menawarkan charger "yoyo" untuk sumber daya bagi PowerBoook. Dan instalasi pun diteruskan. Skema harddisk saya terdiri dari 2 partisi: 70GB untuk Mac OS X Tiger dan 5GB untuk openSUSE. Berhubung 5GB tidak cukup untuk instalasi Leopard, dan ruang kosong di partisi Mac OS pun kecil sehingga tidak bisa memilih opsi "archive and install", maka diputuskan untuk memilih opsi "upgrade".

Setelah menunggu proses instalasi yang memakan waktu cukup lama (ya iya lah, dual layer gitu loh!), akhirnya proses instalasi selesai dan komputer mac pun restart. Lalu, boom! keluar animasi pembuka, dan masuk ke layar login. What the heck? semua user di Tiger tidak terdeteksi setelah upgrade ke Leopard. Padahal setelah boot dari DVD installer, dan pake password reset, user (user biasa dan root) terdeteksi. Bah! hancurlah sistemku!

Pesan moral: Jangan upgrade dari Tiger ke Leopard beta, mending install ulang (clean) aja!

Setelah beberapa menit (atau jam?) stress karena rusaknya sistem, Jay yang kebetulan juga lagi main ke apartemen juga lagi sibuk membackup data-data sebelum ikutan instalasi Leopard. Sementara tokoh kita, Adinoto, akhirnya install ulang Tiger di MacBook Pro-nya. Hingga akhirnya aku kembali mencoba untuk menginstall Leopard di partisi 5GB. Cukup? tidak! tapi setelah menggunakan opsi customize dan memilih instalasi minimal (essentials only), akhirnya Leopard mau dikandangkan disitu. Leopard berjalan dengan baik sekarang, tidak mengigit lagi walaupun masih liar. Spaces dapat digunakan, beberapa perbaikan detail pada Finder dan beberapa fitur baru seperti Time Machine tidak dapat saya coba karena keterbatasan harddisk external. Namanya juga masih liar (beta), jadi masih banyak bug di sana-sini dan tidak stabil (hang). Setidaknya sekarang saya punya statement baru: "Saya sudah menginstall Leopard terlebih dahulu sebelum Adinoto menginstallnya", wakakakaka... Oh iya, jangan tanya saya bagaimana mendapatkan installer ini, karena saya sendiri memutuskan untuk tidak menyalin DVD-nya dengan alasan legalitas.

Setelah leopard dapat berjalan dengan baik, akhirnya partisi Mac saya sebelumnya dapat dibackup ke harddisk external. Ya, saya akan mengosongkan partisi itu dan menginstall ulang Tiger. Mbak Mira pun ikutan datang ke apartemen (yang walaupun pada awalnya nyasar ke suite 1919 yang isinya aki-aki, hehehe...), selagi saya stres memikirkan nasib harimau, mereka malah asik-asikan browsing dan menonton DivX (AA Nata juga pusing mikirin keynote yang mo dibawain besok.. tipinya boleh Sony plasma 50 inch bos, tapi kok playernya cina punya? kena scam ama cina ya? wakakak)..

Selagi instalasi Tiger berjalan, kita berempat pun bergerak keluar untuk cari makan. Di RajaRasa, seafood? secara AA Nata adalah penggemar seafood. Itulah hebatnya AA Nata, selagi stress mikirin keynote dan link bandwidth yang drop dari 2Mbps ke 10KBps masih sempet berwisata kuliner. Wakakaka. Setelah berwisata kuliner, kita kembali ke apartemen lalu Mbak Mira pulang duluan. OK, kembali ke leptop masing-masing. AA Nata masih sibuk ngurusin presentasinya, Jay juga asik dengan MacBook-nya, sementara saya sendiri sibuk mengurusi instalasi Tiger dan restorasi data-data dari harddisk eksternal.

Setelah instalasi selesai, file-file pun dikembalikan ke leptop, tapi walaupun data Mail.app sempat dibackup data iCal dan Address Book lupa dibackup. Hayah! Ya sudah, saya pun pulang ke rumah sekitar jam 12 malam dan melakukan instalasi beberapa aplikasi di rumah.

Pesan moral: lebih baik menggunakan fitur Migration Assistant dan membackup profil ke Mac lain. Sehingga mail, calendar, dan address book pun aman. Kalo sekedar file, bisa copy-paste kok.

Keesokan harinya, saatnya para harimau untuk "strikes back" di presentasi "Trend Desktop 2007" yang diadakan oleh Comlabs ITB.

Pagi-pagi udah di-scam duluan ama RI-2 yang menyebabkan kampus ITB dikosongkan dan dikawal oleh serangkaian penjaga dari pihak kepolisian. Oleh karena itu, acara dipindahkan ke Annex - Rektorat ITB.

Saya datang dalam rangka penggembira untuk pihak Mac, yang dalam hal ini, tokoh kita, Adinoto, yang akan memberi presentasi. Dari pihak Mac sendiri cukup banyak penggembiranya: Bos Eep, Jay, Mira, Mas Ruri, Denny dan temannya (lupa namanya, hehehe...). Pertama mulai, bingung, kok kaya gathering komunitas Apple? soalnya di meja laptopnya Apple semua kecuali beberapa pembicara (selain Macnoto tentunya).

Pertama, Adrian Godong, Microsoft Ambassador memberikan presentasinya mengenai sistem operasi terbaru Microsoft tersebut: Microsoft Windows Vista! Berupa fitur-fitur terbarunya dan keamanannya. Yang lucunya, user picture yang digunakan pada Vista-nya adalah logo Apple. Wakakaka...

Kedua, presentasi diberikan oleh komunitas Linux dan id-ubuntu, yang dalam hal ini diwakilkan oleh Andi Sugandi dan Diki. Diki? ya alumni STT Telkom yang ngakunya dulu satu kosan dengan salah seorang yang kini menjadi dosen STT Telkom (yang menjadi dosen pemeriksa proposal TA saya, hehehe). Untung aja Diki gak ngeluarin iBook-nya, malu dong sama anak-anak Apple. Pihak linux memberikan pengenalan dan demo Beryl. Yang juga menggunakan window border (skin) aqua.

Ketiga, presentasi dari pengguna Apple, yang tentu saja diwakilkan oleh AA Nata sang calon walikota. Presentasi berisi pengenalan Mac OS X, sejarah Mac, fitur-fitur Mac OS X Tiger (Spotlight yang dibungkus dengan scam dari gudangbatere.com, smart folder, container folder applications, dan lain-lain), pengenalan Mac OS X Leopard serta demo Parallels Desktop. Beberapa senjata andalan tidak ditampilkan, seperti: demo Leopard, Smackbook (ini sih nara sumbernya yang lupa)...

Di samping itu, hadir juga beberapa orang perwakilan dari Depkominfo. Yang paling menarik, salah seorang diantaranya yang kebetulan duduk di dekat saya ternyata menggunakan PowerBook G4 12". Hayah, di depan ngomongin IGOS Linux tapi di belakang pake PowerBook. Hehehehe...

Keempat, Deny dari tim Klorofil yang memberikan pengenalan dan demo WebOS, Purefect.

Sesi terakhir yakni sesi tanya jawab. Selain pertanyaan yang dilemparkan kepada keempat nara sumber tersebut, juga ada pertanyaan yang ditujukan kepada pihak depkominfo seputar IGOS. Lalu ditutup dengan pembagian door prize berupa Microsoft Windows Vista Home Premium yang jatuh kepihak depkominfo dan ke temannya Denny. Bah, orang Mac kok dikasih Vista? wakakaka... Selain itu, setiap nara sumber juga dibekali masing-masing Microsoft Windows Vista Business Edition. AA Nata cuma ketawa aja... "disuruh cobain BootCamp 1.2 pake Vista nih"...

Total peserta 31 orang yang berasal dari ITB, STT Telkom, komunitas dan perwakilan dari Depkominfo. Juga dihadiri beberapa peserta menggunakan teleconference memanfaatkan jaringan INHERENT.

Setelah itu, kita minus Mbak Mira pergi makan sebelum pulang. Dan di tempat makan, pemilik Vista tersebut (lagi lagi namanya lupa ) bernegosiasi dengan AA Nata untuk menukar Vista tersebut dengan iPod. Wakakaka... Hayo, ada yang mau Vista resmi murah? hubungi AA Nata (08552181888).

Links:
Comic strip di adinoto.org
Comic strip di diki.or.id
Laporan dari id-ubuntu