Bersamaan dengan iPhone 8, iPhone 8 Plus, dan iPhone X, Apple baru saja meluncurkan seri terbaru Apple Watch yakni Series 3 dengan salah satu varian terbaiknya yang dilengkapi dengan koneksi seluler: 4G LTE dan 3G UMTS. Selain konektivitas selular, tampaknya tak banyak perbedaan antara Series 3 dengan Series 2. Keduanya pun sudah sudah dilengkapi dengan GPS yang memanjakan para pelari.

Apple Watch Series 3 juga sudah dilengkapi dengan sensor barometric altimeter untuk pengukuran ketinggian yang lebih akurat. Untuk petualang, pendaki gunung, pesepeda, dan mungkin juga untuk pelari, fitur baru ini tentunya menjadi salah satu hal yang menarik karena bisa memberikan data dan analisa yang akurat untuk aktivitas mereka. Tapi, sebagai pelari saya penasaran berapa besar pentingnya penambahan LTE pada Apple Watch Series 3 ini?

Hadirnya koneksi seluler pada Apple Watch Series 3 memungkinkan para pelari untuk tak lagi perlu membawa iPhone saat berlari. Memang, sejak adanya GPS pada Series 2, iPhone tak lagi dibutuhkan untuk mengukur jarak saat berlari. Namun, kenyataannya iPhone masih saja dibawa untuk fungsi dasarnya: menelpon dan berkomunikasi. Nah, dengan adanya koneksi seluler, pelari bisa menerima telepon, bahkan melakukan chat hanya melalui Apple Watch, tanpa perlu membawa iPhone.

Implikasinya, pelari tak perlu ribet membawa iPhone lagi. Tak perlu pasang "tas pinggang" ala Spibelt atau armband di lengan. Lari pun jadi lebih efisien dengan lebih sedikit "sangu". Untuk di negara-negara tertentu (Indonesia sudah pasti tak termasuk), adanya Apple Pay juga memudahkan saat ingin berbelanja saat atau setelah berlari tanpa perlu membawa uang dan dompet. Ketika "orang rumah" mencari, Apple Watch akan "berdering" dan pelari bisa berkomunikasi seperti halnya di ponsel.

Alasan lain pelari membawa ponsel saat berlari adalah untuk mendengarkan musik. Saya sendiri lebih memilih untuk menggunakan iPod Shuffle yang lebih kompak dan lebih gampang dikendalikan berkat tombol fisik. Namun, dengan adanya Apple Music yang berlangganan dan streaming (walau bisa diunduh), menikmati musik saat berlari kini harus dengan ponsel karena butuh autentifikasi akun. Adanya koneksi LTE pada Apple Watch memungkinkan pelari melakukan "streaming" musik dengan Apple Watch, terutama untuk lagu-lagu yang belum sempat diunduh.

Dukungan seluler juga berarti Apple Watch bisa terhubung setiap saat, di mana saja selama tercakup sinyal 3G/4G. Artinya, semua notifikasi penting bisa muncul di pergelangan tangan saat berlari, tanpa perlu membawa iPhone. Termasuk untuk chatting, dan akses ke Siri. Butuh apa-apa tinggal panggil. "Hey, Siri!"

Seakan ingin memanjakan para pelari, Apple Watch Series 3 pun tersedia dalam edisi khusus Nike+. Hal ini tentunya tak mengherankan selama Tim Cook menjadi jajaran direktur Nike. Selain watchface dan aplikasi khusus Nike+ yang sudah terpasang, Apple Watch Nike+ ditawarkan dalam 2 jenis tali jam: sport band dengan bahan polyelastomer berpori; dan sport loop dengan bahan lembut, elastis dan cepat kering.

Namun perlu diketahui pula bahwa Apple Watch Series 3 ini tak menggunakan kartu nano-SIM, melainkan menggunakan teknologi eSIM (embedded SIM). Sayangnya, teknologi ini belum didukung oleh banyak operator di dunia, termasuk di Indonesia. Setidaknya untuk saat ini. Di Amerika sendiri, mitra operator memungkinkan pelanggannya memiliki dua nomor yang sama pada iPhone (nano SIM) dan Apple Watch (eSIM) hanya dengan tambahan biaya sebesar 10 USD per bulan. Tentunya, harga ini bisa dijustifikasi dengan kenyamanan berlari tanpa perlu menenteng iPhone yang cukup besar.

Going out for a run without a phone but stay connected is priceless.

Untuk varian non-seluler, hampir tak ada perubahan yang signifikan antara Series 3 dengan Series 2. Maka tak heran kalau Apple menghentikan penjualan Apple Watch Series 2 dengan hadirnya Series 3. Namun Series 1 tetap ditawarkan untuk mengisi posisi harga yang lebih terjangkau. Nah, masih berminat untuk upgrade ke Apple Watch 3 LTE?

Walau nantinya di Indonesia sudah mendukung eSIM dan dapat menggunakan Apple Watch Series 3 LTE untuk berlari, saya pikir tampaknya beberapa pelari tetap akan menenteng iPhone saat berlari. Karena alasan pelari membawa smartphone saat berlari tak sebatas hanya urusan komunikasi, musik, maupun demi aplikasi penjejak lari (running tracker), melainkan untuk berfoto juga.

Ya, untuk mengunggah swafoto bersama hasil statistik lari. Walau tentunya tak semua pelari seperti ini. Namun, ini alasan yang membuat sebagian pelari tetap membawa ponsel. Bagaimana menurut Anda?