Ketika beralih dari MacBook Pro ke ThinkPad, maka satu hal kecil yang perlu saya perhatikan adalah soal bermain game. Sebelumnya saya menggunakan Sony DualShock 3 yang mudah dipasangkan ke MacBook Pro. Namun, ketika pakai Windows 10, menggunakan DualShock 3 tak semudah itu. Alhasil, saat melepas MacBook Pro, saya turut melepas DualShock 3.

Dan kini untuk ThinkPad, saya mencari alternatif game controller lain. Solusi paling mudah dan gampang adalah menggunakan Xbox USB controller. Cukup tancapkan ke USB, selesai. Namun, karena ThinkPad X250 ini cukup irit jumlah port USB-nya (hanya ada 2) seperti halnya MacBook Pro, maka saya lagi-lagi akan memilih solusi nirkabel. Ya, alternatifnya adalah Xbox One S wireless controller. Namun ternyata harganya cukup tinggi (USD 60), apalagi mengingat saya tak terlalu intensif menggunakannya: paling hanya 3-5 jam seminggu. Alhasil, beralih ke alternatif yang lebih murah: Xiaomi Wireless Game Controller.

Seperti biasa, produk-produk Xiaomi yang aneh-aneh seperti ini bisa didapatkan di berbagai toko daring (online shop). Saya sendiri membelinya daring dengan harga Rp.250.000 saja. Kemasannya tetap mengusung ciri khas Xiaomi dengan kotak karton cokelat. Isinya pun cukup minimalis, hanya unit gamepad berwarna hitam, plus selembar buku petunjuk dengan bahasa Cina. Untungnya, sepasang batu baterai AA sudah disertakan dalam kemasan. Tak perlu membeli terpisah.

Gamepad berwarna hitam ini hampir kelam. Semua tombolnya pun berwarna hitam. Termasuk tongkat pengendali. Di bagian atas, terdapat empat tombol di sebelah kanan (A, B, X, Y). Di bagian tengah, ada 3 tombol, yakni tombol "back" dan tombol "options" serta tombol "Mi". Di bagian atas terdapat 3 pengendali arah: satu direction pad (d-pad) tradisional, dan dua stik analog. Tata letak (lay out) gamepad ini mirip Xbox, berbeda dengan Dualshock 3 saya sebelumnya yang meletakkan kedua stik analog di bagian belakang. Alhasil, saya mesti beradaptasi karena saya belum pernah menggunakan gamepad dengan lay out Xbox.

Sementara di bagian depan, terdapat 4 tombol "bahu" masing-masing 2 di kiri dan 2 di kanan. Khusus untuk tombol R2, ternyata tombol ini dikenali sebagai tombol analog. Sehingga bisa dikonfigurasikan misalnya untuk tombol gas pada game mobil balap.

Di samping itu, gamepad ini juga memilih fitur getar (vibrate), walau saat ini saya belum mencoba fitur getar ini karena memang belum menemukan game yang mendukung fitur ini. Plus, juga ada sensor gravitasi (acccelerometer) semacam SIXAXIS yang juga belum saya temukan bagaimana cara memanfaatkannya. Mungkin keduanya lebih bisa dimanfaatkan saat dipasangkan dengan smartphone, bukan komputer. Mungkin.

Instalasi gamepad Xiaomi ke ThinkPad X250 dengan Windows 10 ini cukup mudah karena menggunakan koneksi nirkabel Bluetooth 3.0. Sebelum menyalakan gamepad, pasangkan terlebih dahulu kedua batu baterai ke bagian belakang gamepad. Gamepad Xiaomi ini tidak mendukung koneksi USB. Jadi hanya bisa digunakan secara nirkabel, dan harus menggunakan baterai.

Setelah baterai terpasang, tekan tombol "Mi" yang ada di bagian tengah gamepad sampai tombolnya berpendar dan gamepad bergetar. Di komputer, nyalakan koneksi Bluetooth melalui Action Center. Laku klik kanan menu Bluetooth, dan pilih "Go To Settings". Pada aplikasi "Windows Settings", komputer akan mencari perangkat baru untuk dipasangkan. Tunggu hingga gamepad muncul. Memang, gamepad ini akan dikenali dengan nama yang menggunakan huruf Cina, namun untungnya akan ada ikon bergambar gamepad sehingga mudah diidentifikasi.

Jika statusnya sudah "Ready to pair", maka klik perangkat tersebut, dan klik tombol "Pair". Proses pemasangan akan segera dilakukan secara otomatis. Saat statusnya berubah menjadi "Connected", maka gamepad sudah terhubung dengan komputer.

Untuk memastikannya sudah siap untuk digunakan, masuk ke halaman utama aplikasi "Windows Settings", lalu ketikkan "game" di kotak pencarian. Pilih opsi "Set up USB game controller". Akan muncul jendela baru yang menampilkan perangkat pengendali yang sudah dipasangkan ke komputer Anda. Pilih "XiaoMi Bluetooth Wireless Controller" dari senarai, lalu klik tombol "Properties". Dari jendela properti, Anda bisa melakukan pengujian dari tombol-tombol yang ada pada gamepad. Pastikan aksi dari semua tombol teridentifikasi.

Untuk menguji gamepad ini, saya mencoba dengan dua game: Colin McRae Rally Remastered dan game SEGA, Sonic The Hedgehog, dengan emulator Fusion. Pada Colin McRae, kedua stik analog dapat digunakan dengan baik untuk setir dan gas/rem. Sayangnya, tombol analog R2 tak bisa digunakan untuk fungsi gas. Sementara untuk Sonic, sejatinya hanya 1 tombol yang digunakan untuk berbagai aksi Sonic. Hahaha. Namun, tak lupa untuk melakukan pemetaan tombol "Start" dan "Select" ke tombol "Back" dan "Options".

Sebenarnya saya punya satu game lagi, yakni Diablo 3. Tapi siapa yang mau main Diablo (seri berapa pun itu) dengan gamepad?

Untuk Anda yang gemar bermain game melalui Steam, maka gamepad Xiaomi ini dapat dikenali dengan baik secara otomatis. Tak perlu melakukan instalasi atau konfigurasi tambahan, kecuali ingin memetakan ulang tombol sesuai kebutuhan.

Pengalaman saya menggunakan Xiaomi Wireless Game Controller ini, ukurannya tak jauh berbeda jika dibandingkan dengan DualShock 3. Walau memang sedikit lebih "gemuk" serta bobotnya juga sedikit lebih berat karena mengandalkan baterai AA konvensional. Saya sendiri butuh waktu beberapa saat untuk beradaptasi dengan layout yang berbeda dari DualShock 3, selain itu, tak ada masalah yang berarti buat saya yang jam terbangnya tak sampai 10 jam per minggu ini.

Set up saya masih sama. ThinkPad X250 dihubungkan ke televisi dengan HDMI (melalui dongle Mini DisplayPort), lalu saya bermain dengan gamepad Xiaomi ini di sofa.

Sejauh ini, saya tidak menemukan permasalahan pada koneksi bluetooth dari Xiaomi ini. Untuk menghubungkan dengan komputer sebelum bermain game, cukup dengan mengaktifkan koneksi bluetooth pada komputer, lalu menekan tombol Mi hingga gamepad menyala. Setelah itu, keduanya akan terhubung dan siap untuk digunakan.

Nah, untuk beberapa gamer, mungkin pilihan warna menjadi salah satu faktor yang penting di samping masalah harga, teknis, dan ergonomis. Sayangnya, Xiaomi Wireless Game Controller ini hanya tersedia dalam warna hitam saja. Sisi baiknya, justru tampak serasi dengan ThinkPad saya yang hitam kelam ini.

Secara keseluruhan, jika Anda butuh gamepad yang relatif terjangkau, dengan kualitas baik, memiliki fitur kontrol analog dan getar, serta nirkabel (plus, tak masalah dengan warna hitam), maka Xiaomi Wireless Game Controller ini layak dipertimbangkan.

Walau, misalnya jika tak dihadapkap dengan permasalahan justifikasi harga berbanding kebutuhan, saya mungkin lebih tertarik dengan pengendali Microsoft Xbox edisi khusus Winter Forces. Atau, untuk gamer kelas berat, sekalian saja Microsoft Xbox Elite Wireless Controller yang harganya 150 USD itu. Namun, kembali lagi ke kenyataan penggunaan di bawah 10 jam per minggu, maka Xiaomi ini pun sudah cukup memuaskan. Apalagi jika untuk bermain dengan emulator Sega, tak perlulah gamepad dengan harga jutaan yekan?