Kamera aksi (action cam) atau sering juga disebut kamera olahraga (sport cam) semakin menjamur belakangan ini. Tentu tak bisa dipungkiri kalau GoPro banyak berkontribusi terhadap perkembangan kategori ini sebagai salah satu yang populer. Bahkan di beberapa kalangan idiom "GoPro" sudah menjadi nama generik dari action cam. Walaupun banyak yang menggunakan action cam hanya untuk kebutuhan kamera swafoto (selfie cam).

Memang tak sedikit pula pemain lain yang ikut bermain di segmen ini. Sony dengan segudang teknologi kamera turun dengan beberapa seri action cam. Dengan spesialisasi di bidang olahraga, Garmin pun ikut ambil bagian dengan VIRB yang kemudian disusul juga dengan TomTom Bandit. Ada juga yang mengikuti jejak GoPro dengan produk yang serupa, seperti SJCam. Bahkan pabrikan ponsel seperti HTC pun tak mau ketinggalan dengan Re. Dan yang paling hangat belakangan ini, Xiaoyi Sports Camera (Yi Cam) .

Yi Cam sebenarnya masih belum resmi dipasarkan di luar Cina. Termasuk di Indonesia, masih merupakan barang impor secara umum. Jadi, jangan heran kalau Yi Cam tidak dilengkapi dengan buku manual berbahasa Indonesia. Yang berbahasa Inggris saja tak ada!

Di pasaran, saya menemukan dua penawaran Yi Cam. Yakni paket standar (basic edition) yang hanya berisi unit Yi Cam berserta aksesoris dasar: kabel micro USB, baterai, dan buku manual berbahasa Cina. Paket kedua adalah Travel Edition yang isinya kurang lebih sama namun dengan tambahan monopod (tongsis) Yi.

Paket standar ditawarkan di kisaran harga 1 juta rupiah hingga 1.25 juta rupiah. Sementara Travel Edition lebih mahal sekitar 300 ribu rupiah. Di luar ongkos kirim pastinya.

Untuk pilihan warna, ada dua yang ditawarkan: putih; dan lime (kombinasi kuning dan hijau).

Satu hal yang perlu dicatat adalah: Yi Cam tidak memiliki memori penyimpanan terintegrasi, dan tidak bisa dioperasikan tanpa adanya memori penyimpanan. Untuk itu Anda perlu mempersiapkan kartu memori Micro SD. Yi Cam mampu mengakomodasi hingga kapasitas 64 GB. Direkomendasikan dengan spesifikasi Class 10 atau yang lebih ngebut.

Ada tiga tombol pada Yi Cam. Tombol power/mode di bagian depan di sebelah lensa untuk menghidup dan mematikan Yi Cam, serta untuk mengubah mode antara foto dan video. Di bagian atas terdapat tombol shutter untuk pengambilan foto atau kontrol rekaman video. Dan di sisi samping ada tombol wifi untuk mengaktifkan dan memutuskan koneksi wifi.

Yi Cam tidak memiliki layar sama sekali. Hanya ada 3 LED yang bisa diandalkan untuk membaca "status". Lampu di sekeliling tombol power menandakan indikasi "hidup" dan juga indikasi jika baterai mulai lemah serta jika memori mulai penuh. LED kedua di dekat tombol shutter untuk mengindikasikan mode yang sedang digunakan saat ini: jika padam artinya foto, jika menyala merah artinya video. Lalu LED di sisi samping untuk menandakan status koneksi wifi.

Ya, Anda mesti menghafal indikator tersebut...

Atau, Anda bisa juga menggunakan ponsel Android atau iPhone sebagai "layar" dan "remote" untuk Yi Cam. Anda akan membutuhkan aplikasi YiCam yang bisa ditemukan di AppStore dan Play Store. Lalu ikuti petunjuk yang ada di aplikasi tersebut untuk menghubungkan ponsel dengan Yi Cam. Tenang, di versi terbaru aplikasi ini sudah tersedia Bahasa Inggris.

Dengan aplikasi YiCam, Anda bisa melihat langsung live preview dari Yi Cam. Selain itu, Anda juga bisa menggunakan mode lain seperti burst, timelapse, dan timer. Konfigurasi Yi Cam lebih lanjut juga bisa dilakukan di aplikasi ini, misalnya untuk mengatur resolusi ataupun standar video. Tentunya, Anda juga dapat menyimpan foto atau video dari Yi Cam ke ponsel. Bahkan, Anda juga dapat melakukan firmware upgrade untuk Yi Cam.

Selain mengakses foto dan video melalui ponsel, Anda juga bisa mengakses langsung dari micro SD card atau menghubungkan YiCam ke komputer dengan koneksi USB. Komputer akan mengenali Yi Cam seperti halnya kamera foto. Jadi tak perlu takut kalau komputer atau laptop Anda tak punya slot kartu memori. Pun, melalui port Micro USB yang ada di Yi Cam, Anda bisa melakukan pengisian daya baterainya.

Nah, bagaimana dengan aksesoris pendukungnya? Tentunya hal ini penting untuk memaksimalkan penggunaan Yi Cam. Saya sendiri sudah mempersiapkan beberapa aksesoris untuk Yi Cam (di samping monopod dari paket Travel Edition). Di antaranya: mini gorillapod, underwater case, baterai tambahan, dan desktop charger. Tentunya saya masih berburu aksesoris yang lain seperti aneka mounting. Untuk saat ini, pilihan aksesoris untuk Yi Cam sudah cukup beragam dan ketersediaannya pun mudah didapatkan.

Untuk foto, Yi Cam mampu menangkap gambar dengan resolusi 16 MP. Walaupun saya sendiri membatasi penggunaan dengan 8 MP untuk menghemat penggunaan memori penyimpanan. Sementara untuk video kemampuannya Full HD 60fps. Namun Yi Cam masih belum mengusung fitur auto-focus. Hanya fixed focus. Hasilnya menurut saya cukup baik, walaupun sudah pasti belum bisa dikatakan wah.

Sementara ini saya sedang senang menggunakan fitur video timelapse dengan Yi Cam. Fitur lain yang ingin saya gunakan adalah slow motion. Walaupun YiCam mampu merekam video hingga 240 fps (480p), namun untuk bisa menghasilkan video slow motion 10x lebih lambat tersebut harus dengan proses khusus, tidak bisa dilakukan langsung dari YiCam.

Mengingat harga yang ditawarkan pun bisa dibilang "mainan", sepertinya terlalu jauh kalau mau membandingkan dengan GoPro. Perbedaan harga antara keduanya pun jauh. Namun jika Anda bukan seorang produser video atau videografer profesional, maka Yi Cam sudah cukup baik untuk pengguna amatir. Apalagi kalau hanya sekedar untuk dokumentasi pribadi dan selfie-cam.