Di radio... aku dengar lagu kesayanganmu... Kututupi telingaku dengan dua tanganku... Biarlah cepat berlalu dan... Kugadaikan cintaku...

Beberapa dekade lalu, sebelum teknologi internet menyelinap di setiap sendi-sendi kehidupan kita seperti saat ini, sebuah teknologi bernama radio memiliki fungsi sebagai pusat jejaring sosial (social networking hub) seperti halnya layanan media sosial (social media) saat ini. Menghubungkan antar insan dalam satu minat atau komunitas. Seperti halnya tembang dari Gombloh yang menggambarkan seorang lelaki yang menjadi gundah ketika mendengarkan lagu favorit mantan kekasihnya. Hal ini mungkin saat ini terwakili ketika melihat tweet dari akun mantan yang isinya #nowplaying.

Dengan hadirnya beberapa teknologi media baru yang lebih kaya seperti televisi dan internet, apa kabar radio saat ini? Mungkin tak lagi sepopuler dulu, tapi masih bertahan mengudara. Beberapa berhasil bertahan dengan menyasar segmen khususa atau ke komunitas. Beberapa lain ada yang beradaptasi dengan menyediakan layanan streaming melalui internet. Ada juga yang menggabungkan program siaran radio tradisional dengan social media. Pun, ada pula yang menyajikan siaran radio beserta video.

Salah satu radio yang menyediakan siaran di internet beserta dengan video adalah siaranku.com. Uniknya lagi, radio ini hanya siaran di internet tanpa ada pancaran gelombang radio tradisional seperti radio berbasis FM. Tak hanya itu, karena berbasiskan internet, siaranku.com juga interaktif. Tersedia fitur chatting sehingga penyiar bisa langsung berinteraksi dengan pendengar/penonton.

Siaranku diramaikan oleh banyak penyiar muda belia dan berbahaya dalam beberapa kategori: musik, film, olahraga, kecantikan, dan curhat. Agar tambah seru, selain siaran sendirian, seringkali penyiar juga mengundang penyiar tamu untuk turut memperkaya materi diskusi saat siaran. Setiap sesi siaran berlangsung selama 4 jam. Selain berdiskusi, penyiar pun akan memutarkan lagu sesuai dengan permintaan penonton. Permintaan yang datang dari penonton tidak hanya request lagu, tetapi bisa juga meminta penyiar untuk menyanyi, menari, memainkan alat musik, acting atau berupa tantangan seru lainnya.

Hal menarik lain dari siaranku adalah penonton bisa memberikan virtual gift semacam stiker saat berinteraksi dengan penyiar. Misalnya untuk memberikan apresiasi atas siaran yang menarik.

Ndilalah. Suatu waktu telepon saya berdering dan suara di ujung telepon menawarkan saya untuk menjadi penyiar tamu di siaranku. Konon katanya untuk kategori olahraga dengan spesialisasi lari. Tak perlu pikir panjang, saya iyakan saja.

Penyiar yang menjadi tandem saya adalah Jelita Priskila, seorang gadis belia dan berbahaya (harfiah, karena merupakan atlit muaythai) yang akrab disapa sebagai: Jepri. Tentunya selain berdiskusi mengenai olahraga lari, saya juga dapat banyak melajar mengenai muaythai.

Untungnya, ini bukan pertama kali saya mengudara di radio, dan bukan pula pertama kali mengudara sebagai penyiar. Karena di saat kuliah dulu pun saya sudah pernah siaran di radio kampus bersama Andhika. Walaupun pendengarnya hanya sekelurahan dan penuh dengan keluhan karena lagu yang kami putarkan tidak sesuai dengan yang diminta. Hahaha...

Namun, karena siaranku juga melibatkan video, tentunya ini merupakan pengalaman baru. Jika di radio konvensional penyiar bisa bertingkah sesukanya selama suara yang dihasilkan prima, tidak dalam siaranku, ini lebih seperti siaran di televisi. Bayangkan jika Anda mesti berbicara saat siaran namun dalam waktu bersamaan juga harus menjaga kontak mata dengan penonton melalui kamera dan juga harus membaca pesan-pesan yang masuk di layar monitor. Memang membutuhkan kemampuan dan bakat khusus karena tidak gampang untuk dilakukan.

Mungkin karena faktor generation gap, memang sedikit ada masalah ketika saya ditandemkan dengan mahasiswi belia: perbedaan pembendaharaan musik. Yayaya... Harusnya wajar mengingat perbedaan generasi. Semua lagu yang diputarkan tak ada yang saya kenali. Untungnya di penutup siaran, saya diberi kesempatan untuk memilih lagu untuk diputar... dan dinyanyikan! Baiklah, saya pilih lagu Terlalu Manis dari Slank saja yang cukup populer. Namun tetap saja, Jepri tak kenal lagu ini. Karena ternyata saat lagu ini populer di jamannya, Jepri belum lahir. Baiklaaaahhh....

Karena layanan siaranku.com ini berbasis web, Anda hanya perlu peramban (browser) dan tambahan Adobe Flash Player saja untuk menikmatinya. Waktu siarannya sendiri di mulai jam 08.00 WIB hingga 02.00 WIB setiap harinya.