Pada tahun 2010, Apple menggebrak industri teknologi dengan meluncurkan iPhone 4 yang mengusung layar resolusi sangat tinggi dengan jargon Retina Display. Hingga seluruh industri latah dan turut meluncurkan produk yang dilengkapi dengan layar resolusi ultra atau HiDPI. Tak ayal, saat ini hampir seluruh ponsel cerdas, komputer tablet, hingga laptop dan desktop sudah mengadopsi teknologi layar ekstra tajam. Tentunya untuk segmen high-end.

Retina Display konon dibuat untuk kenyamanan mata dengan piksel yang sangat kecil sehingga tak lagi kasat mata. Tampilan layar menjadi sangat tajam seperti halnya melihat hal fisik seperti kertas. Tak ada kotak-kotak. Dan memang, tampilan layar terlihat jadi lebih indah dan sempurna.

Namun, kehadiran layar ekstra tajam ini juga belakangan memberi dampak buruk. Terutama bagi pengguna ponsel dan tablet. Tak bisa dipungkiri kalau pengguna ponsel cerdas dan tablet banyak menghabiskan waktu di depan layar tajam perangkat tersebut. Ada yang sesekali melihat layar ponsel di sela-sela kegiatan. Ada juga yang menghabiskan waktu di perjalanan di depan layar ponsel secara terus menerus. Ada pula yang mengisi waktu luang di depan layar tablet.

Menghabiskan banyak waktu di depan layar bukan hal yang buruk, walaupun tak bisa dibilang sebagai kebiasaan baik. Tapi perlu diperhatikan pula jarak antara mata dengan layar tersebut. Acapkali, pengguna melihat layar dari jarak yang sangat dekat. Entah itu agar terlihat lebih jelas atau sekedar menjaga privasi dari orang-orang di sekitar.

Gawatnya, dengan teknologi retina display atau layar resolusi tinggi, pengguna tak lagi menyadari kalau jarak layar terlalu dekat dengan mata karena masih terlihat tajam. Belum pixelated. Seperti yang kita ketahui, jarak minimal untuk membaca adalah sekitar 30-35 cm, antara mata dan layar. Untuk pengguna laptop dan desktop, kecenderungan untuk melihat layar dari jarak sangat dekat tentunya lebih minim, walaupun dengan layar resolusi tinggi. Namun bagaimana dengan pengguna ponsel dan tablet? Kecenderungannya sangat tinggi. Misalnya saat menggunakan ponsel di tempat tidur, atau menggunakan ponsel di tempat umum.

Nah, untuk kesehatan mata Anda, ada baiknya untuk tetap selalu menjaga jarak baca antara mata dengan layar ponsel atau tablet. Terutama untuk perangkat yang dilengkapi dengan layar resolusi tinggi.

Bagaimana kalau ternyata tulisan di layar memang sangat kecil? Sebaiknya cari cara supaya ukuran tulisan di layar bisa dibesarkan demi kenyamanan mata.

Namun, bukan berarti dengan isu ini Anda harus menghentikan kebiasaan membaca, namun optimalkan jarak baca agar Anda dapat terus membaca dengan baik sepanjang hidup Anda nantinya.