Raspberry Pi menjadi salah satu komputer yang cukup populer belakangan ini. Harganya yang relatif murah menjadi daya tarik tersendiri. Begitu juga dengan ukurannya yang imut, tentunya menjadi minat tersendiri bagi kalangan pehobi. Baik untuk sekedar dipasangkan ke televisi, dijadikan sebagai komputer embedded, pengendali otomatisasi, hingga untuk mengendalikan robot. Pi sendiri diproduksi oleh beberapa manufaktur seperti Element 14, RS Component, ataupun Egoman. Namun tetap dengan spesifikasi dan harga yang seragam.

Raspberry Pi ditawarkan seharga 25 USD untuk model A, dan 35 USD untuk model B. Sangat murah untuk sebuah komputer. Namun setelah ditambahkan ongkos kirim, harganya akan sedikit lebih mahal. Di Indonesia sendiri, Pi model B ditawarkan di kisaran Rp.500.000,-. Tapi perlu diingat bahwa Pi bukan komputer seutuhnya. Pi tak lain hanya komponen motherboard dengan prosesor berbasis ARM yang terintegrasi. Masih dibutuhkan beberapa komponen penunjang lainnya agar dapat bekerja.

Komponen pelengkap yang wajib adalah catu daya dan media penyimpanan. Catu daya Pi menggunakan format micro USB (5 Volt) dengan arus searah (DC) minimal 700 mA. Charger milik smartphone bisa pula digunakan, karena rata-rata sudah mampu mencatu 1 A. Sementara media penyimpanan Pi berformat SD card. Dibutuhkan kapasitas minimal 4 GB. SD card class 4 sudah cukup, tapi disarankan untuk menggunakan class 10 agar lebih cepat. Kartu dengan format miniSD dan microSD pun bisa digunakan dengan SD adapter.

Untuk mouse dan keyboard, bisa menggunakan yang berbasis koneksi USB karena Pi model B sudah menyediakan 2 port USB (model A hanya 1 colokan). Untuk jaringan (internet) bisa menggunakan port fast ethernet yang tersedia pada Pi. Atau kalau mau menggunakan wifi, silakan tancapkan wifi receiver berbasis USB.

Karena port USB yang disediakan terbatas, dan daya yang dicatu tidak bisa maksimal 500mA, maka disarankan untuk menggunakan USB hub dengan catu daya mandiri (dilengkapi adaptor). Misalnya jika ingin memasangkan harddisk eksternal USB.

Sementara jika membutuhkan layar, bisa menggunakan monitor komputer atau televisi melalui koneksi HDMI ataupun RCA video. Perlu diingat bahwa port ini tidak bersifat hotplug, sehingga pastikan layar sudah terhubung saat Pi dihidupkan. Oh iya, jika dibutuhkan, bisa pula ditambahkan casing.

Siap untuk berburu komponen Pi?