Melanjutkan kesuksesan XL Network Rally 2010, pihak XL Axiata kembali menggelar program XL Network Rally 2011 pada Sabtu (23/07) dan Minggu (24/07) kemarin. Sedikit berbeda dengan XL Network Rally 2010, tahun ini para blogger Jakarta dan Bandung berangkat menuju Semarang menggunakan kereta api dari Stasiun Gambir. Tak tanggung-tanggung, disediakan gerbong eksklusif Kereta Wisata Nusantara yang konon sering digunakan oleh seorang pengusaha berkumis untuk mudik bersama istrinya. Pun, kereta itu dilengkapi dengan jaringan wi-fi untuk berinternet.

Selusin blogger dilepas oleh Ibu Dian Siswarini (Direktur Teknologi dan Layanan PT. XL Axiata, Tbk.) sebelum keberangkatan di Sabtu pagi yang cerah itu. Walau tubuh layu dan mata sayu tidak mengurangi keriaan. Memang pada Jumat (22/07) saya harus menunaikan ujian akhir semester (UAS) di Bandung hingga pukul 22.45 WIB dan berangkat ke Jakarta pukul 23.45 WIB. Sampai di Jakarta sekitar pukul 02.45 WIB sementara pukul 05.00 WIB sudah harus bertolak ke Stasiun Gambir. Tapi ini kan gelaran yang cuma diadakan sekali dalam setahun!

Di dalam gerbong yang mewah ini, penumpang dihibur dengan iringan musik baik oleh "pengamen" juga oleh sistem hiburan karaoke yang tersedia. Peserta juga asyik-masyuk dengan permainan yang diadakan oleh penyelenggara, mulai dari menyusun gambar hingga petualangan memecahkan teka-teki. 6 jam perjalanan yang menghibur, apalagi ditambah dengan sajian sarapan, kudapan, hingga makan siang! Oh iya, tak lupa kudapan kerupuk melarat di Cirebon!

Bukanlah netizen sejati kalau tidak menggunakan internet musafir(mobile) dengan ponsel maupun gawai(gadget) lain. Tentunya peserta acapkali "pletak-pletuk" papan ketik komputer atau ponsel, maupun "menutul-nutul" layar sentuh gawainya untuk mengakses internet, baik menggunakan koneksi seluler maupun jaringan nirkabel (wi-fi) yang tersedia.

Walaupun kini sudah beralih profesi, tapi kali ini saya kembali berhadapan dengan TEMS Investigation. Ya, perangkat lunak untuk mendiagnosa kondisi jaringan seluler. Selain uji jaringan secara pengalaman pengguna (user experiential), tentunya perlu ada pengujian secara teknis maupun statistis.

Sekitar pukul 15.00 WIB, kereta tiba di Stasiun Tawang Semarang. Rombengan Rombongan XL NetRally pun disambut oleh Mbak Ira —Head of Corporate Communications XL— yang sudah lebih dulu tiba di Semarang karena mengikuti XL NetRally pada hari sebelumnya bersama wartawan. Diiringi rintihan rintik hujan rombongan menaiki bis menuju Hotel Gumaya Tower yang megah itu. Setelah mendaftar sebagai tamu hotel dan bergabung dengan kontingen dari kota lainnya —Surabaya, Jogjakarta, Solo— sebagian besar peserta melanjutkan keriuhan menuju Toko Oen untuk berwisata kuliner. Sementara saya dengan wajah lesu tubuh layu dan mata sayu akhirnya menyerah dan terdampar di kamar hotel.

Setelah magrib, rombongan lengkap berkumpul di lobby Hotel Gumaya dan dimobilisasi menuju Taman Budaya Raden Saleh (TBRS) untuk mengikuti gelaran #obsat (Obrolan Langsat) yang merupakan pertama kali diadakan di Jawa Tengah dan kedua kali diadakan di luar Jakarta. Dibawakan oleh Ndorokakung dan Mbak Ira, kali ini #obsat bersama XL dan Polri mengambil tema mudik asik. Ini yang menarik, pihak kepolisian pun turut! Yang lebih menarik lagi adalah perwakilan dari NTMC (National Traffic Monitoring Centre), yakni Briptu Eka Frestya dan Brigadir Avvy Olivia! Anda mesti sudah familiar dengan wajahnya yang acapkali tayang di layar kaca.

Selain topik berlalu lintas dan persiapan mudik, juga ada presentasi dari pihak XL mengenai persiapan jaringan untuk mengantisipasi mudik. Ada juga perwakilan OtoBlogger Indonesia (OBI) yang melakukan XL Network Rally dengan touring menggunakan sepeda motor dari Jakarta menuju Semarang. Selain memantau kondisi jalanan dan lalu lintas mereka juga memantau kondisi sinyal XL di beberapa titik sepanjang jalur mudik Jakarta-Semarang. Luar biasa, ini baru pengendara sepeda motor sejati! Satu lagi, OBI bahkan memberikan rekomendasi berdasarkan hasil pantauan mereka!

Kembali ke Briptu Eka dan Brigadir Avvy, sesuai prediksi bahwa sebagian besar (terutama kaum pria) terperangah dengan kedua makhluk ini. Tak ayal, sebelum dan setelah bincang-bincang di panggung, keduanya dikerubuti oleh para pengunjung yang ingin mengabadikan momen bersama dalam jepretan gambar.

Setelah acara obsat berakhir, para blogger pun kembali ke hotel. Tidak, ternyata sebagian besar masih ingin melanjutkan keriaan dan keriuhan hari ini. Beberapa ada yang berbincang santai di beranda hotel, namun sebagian lagi mengevakuasi diri secara massal ke Taman KB. Saya memilih untuk tidak meninggalkan hotel, walaupun sebenarnya hati ingin sekali melanjutkan keriuhan, tetapi logika mendominasi karena hari esok masih memiliki agenda yang panjang.

Bangun pagi, sekitar pukul 6.00 WIB saya turun dari kamar untuk sarapan bersama beberapa peserta lain dan juga tamu dari NTMC (ya, termasuk kedua brigadir ayu itu). Beberapa peserta ada yang memilih untuk tidak menikmati fasilitas sarapan yang disediakan hotel tetapi memilih sarapan di jalanan Kota Semarang yang lebih khas. Termasuk kesempatan untuk memotret wajah Semarang di pagi hari.

Setelah semua selesai mandi, sarapan, jalan-jalan, dan beberes, maka seluruh peserta memulai rangkaian acara hari kedua yang diawali dengan wisata misteri sejarah ke Lawang Sewu. Walaupun terkesan sama dengan tahun lalu, ternyata kini Lawang Sewu sudah berbenah, aura mistis sudah banyak berkurang seiring dengan dilakukannya renovasi (bukan restorasi). Sebagian peserta pun mencoba "wahana" berwisata di dalam lantai bawah tanah yang gelap dan lembab. Tentunya ditemani oleh pemandu yang informatif. Selain "wisata mistis" di bawah tanah, Lawang Sewu yang masih dalam proses renovasi ini pun sekarang jauh lebih indah dan terawat. Para narablog foto maupun fotografer tentu tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini. Misalnya Ikhlasul Amal yang sampai tertinggal rombongan karena terlalu asik berfoto.

Lanjut ke lokasi wisata berikutnya, yakni Kuil Sam Poo Kong yang tentunya bernuansa oriental. Konon ini adalah kuil terbesar di Kota Semarang yang dulunya berada di tepi laut, tempat berlabuhnya Laksamana Cheng Ho. Kuil ini tentunya tak kalah menarik untuk dikunjungi, dan pastinya untuk diabadikan dalam jepretan gambar, termasuk instagram.

Dan acara ditutup dengan wisata kuliner Soto Pak Man, lengkap dengan Es Cendol Duren yang mampu mendinginkan cuaca Semarang yang terik, sebelum bertolak pulang ke kota masing-masing.

Saya beserta teman-teman rombongan Jakarta dan Bandung pun terbang pulang menuju Cengkareng. Hingga kemudian berpisah menuju kediaman masing-masing.

Akhir kata, saya mengucapkan terima kasih untuk teman-teman, peserta, panitia, XL, dan semua pihak yang terlibat dalam gelaran XL Network Rally 2011 ini. Semoga tali silaturahmi kita akan terus terjalin, tidak terhenti sampai di sini saja.

Adham Somantrie (@adhams)

Kredit: Sebagian foto adalah hasil jepretan Priyadi.