Keong Racun. Sebuah judul lagu yang sedang populer di Indonesia saat ini. Tentunya tidak lepas dari dua nama berikut ini: Sinta (Sinta Nurmansyah) dan Jojo (Jovita Aditiasari). Ya, Keong Racun adalah salah satu lagu yang divideokan oleh Sinta dan Jojo secara lipsync yang mereka unggah ke situs YouTube. Konon, katanya karena mereka gagal mengunggah video tersebut ke Facebook.

YouTube Effect. Inilah salah satu kekuatan media jejaring sosial, kekuatan internet dan web 2.0. Sudah banyak yang merasakan manfaatnya. Misalnya Canon Rock yang membuat para musisi heboh. Atau si Justin Bieber yang bisa bertemu dengan produser bahkan sampai membuat album. Begitu juga dengan Sinta dan Jojo.

Tidak jarang, bahkan video dari lagu yang dinyanyikan ulang (cover version) lebih populer daripada versi artis aslinya. Misalnya saja FunTwo yang lebih populer secara statistik daripada JerryC, sang komposer. Tak heran Sinta dan Jojo bisa lebih mempopulerkan lagu Keong Racun ataupun Cinta Satu Malam daripada Lissa ataupun Melinda.

Basbang memang. Video ini sudah lama beredar di internet, dan juga menjadi topik pembahasan di kalangan pengguna internet. Tapi, ternyata pengguna internet di Indonesia itu masih belum terlalu banyak. Hingga beberapa hari yang lalu media televisi meliput Sinta dan Jojo di acara informasi hiburan (infotainment). Ternyata media internet masih kalah dengan televisi dan berita hiburan. Bahkan lagi-lagi tweeps Indonesia berhasil membuat "keong racun" menjadi trending topic di twitter pasca liputannya di televisi. Bahkan ketika stasiun televisi berlomba-lomba untuk mendatangkan Jojo dan Sinta untuk diwawancara secara eksklusif.

Apakah para awak media sudah kehabisan bahan untuk dijadikan "sensasi"? Kalau memang Jojo dan Sinta ini sebuah fenomena, mengapa terlambat? Atau karena isu "pengharaman infotainment", sehingga mencari topik yang cenderung "aman"? Setidaknya rakyat Indonesia mengkonsumsi video yang lebih baik daripada sekedar video pribadi yang tidak pantas.

Yah, kalau dipikir-pikir, berita hiburan adalah produk media yang paling laku untuk dikonsumsi di Indonesia. Bahkan, bisa dijadikan "alat untuk mencuci otak".

Ah, bisa jadi ini hanyalah konspirasi lain media untuk menjadikan "isu pengalihan". Jangan sampai terdistraksi dan melupakan apa yang sebenarnya lebih penting. Tetaplah fokus pada isu utama: Anang - Syahrini. Mendingan kita tonton saja video dari negeri jiran, Zee Avi - Kantoi.