telkomsel

Dea, Telkomsel.
Telkomsel, atau biasa di sebut dengan Si Merah di kalangan industri telekomunikasi, adalah operator telepon seluler yang selama ini saya gunakan. Memang, katanya orang akan setia dengan suatu merek jika sudah menggunakan dari pertama kali. Saya memang menggunakan Telkomsel simPATI sejak pertama kali menggunakan ponsel. Alasannya?

Tentu saja ada beberapa alasan mengapa saya menggunakan Si Merah ini. Alasan pertama adalah keluarga semuanya menggunakan Si Merah ini, sehingga saya pun menggunakannya. Toh, pada waktu itu, melakukan panggilan telepon ke operator lain dibebani tarif yang sangat mahal. Selain itu, di kota saya, Dumai, hanya Telkomsel lah yang memiliki cakupan yang cukup luas dan bagus (good coverage), sementara dua operator lain bagaikan "melayani dengan setengah hati" — saat itu baru hanya ada tiga penyedia layanan GSM.

Ah, mungkin Anda beranggapan saya fanatik. Saya sendiri tidak tahu, fanatik atau tidak. Tapi saya pernah mencoba beralih penyedia layanan GSM ke beberapa operator lain. Namun karena hal itu lah saya semakin mempertahankan Si Merah ini, teknis layanan kedua operator lain tidak sebaik Si Merah, walaupun mereka menawarkan solusi ekonomis.

Kini, ketika semakin banyak warna-warni menghiasi dunia telekomunikasi di Indonesia. Ada juga dua bendera yang bergabung menjadi Si Kuning. Juga ada beberapa bendera warna baru di dunia GSM: bendera ungu dan hitam. Tetapi, tentu saja bendera-bendera lama ini yang sudah teruji.

Telkomsel memang tidak memberikan tarif termurah, namun relatif tetap ekonomis. Tinggal menyesuaikan dengan kebutuhan, apakah Anda membutuhkan kartuHALO, simPATI, atau kartuAs. Pemilihan produk yang tidak sesuai tentunya tidak efektif dan efisien bagi Anda, bahkan membuat Anda tidak produktif.

Apalagi ketika saya semakin mendalami dunia telekomunikasi dan bekerja di dunia ini, saya semakin menyadari reliabilitas dari perusahaan nasional ini. Memang saya sempat mengalami beberapa masalah dengan Si Merah, tetapi tim teknis mereka memberikan solusi yang baik — tentunya, tidak ada layanan yang 100% sempurna. Satu masalah kecil selama delapan tahun menjadi pelanggan tentu masih dapat diterima.

Kualitas layanan Telkomsel Flash melalui simPATI saya pun cukup memuaskan serta harganya yang cukup kompetitif, walaupun bukan yang termurah. Dan satu hal yang menggebrak adalah, Telkomsel berhasil membawa Apple iPhone 3G ke Indonesia. Ya, walaupun harganya belum sesuai untuk kantong saya.

Dan, Telkomsel pula yang membebaskan saya dari Ibukota Jakarta dan membawa saya ke Medan — walaupun hanya untuk enam bulan. Oke, memang saya belum bisa menjadi karyawan Telkomsel, baru sekedar mitra penyedia layanan teknis saja.

Di tengah gilanya kompetisi tarif GSM, juga gebrakan dari CDMA dan FWA (fixed wireless access) — bahkan ada operator GSM yang sampai "segila-gilanya" — Telkomsel bisa bertahan untuk menjadi yang terbaik, namun tetap ekonomis dan produktif. Dengan jumlah pelanggan terbanyak, bisa berarti sebagian besar orang yang akan Anda telepon adalah pelanggan Telkomsel juga. Hal ini lah alasan saya menggunakan Telkomsel: banyak orang yang saya telepon juga menggunakan Telkomsel.

Telkomsel, cukup murah tapi bukan murahan.

Adham Somantrie.
— Pelanggan Telkomsel. 08122xxx966.

PS: Eh iya, buat yang pake Telkomsel, jangan lupa vote blog saya yah — ketik SMS "NGEBLOG 32" kirim ke 3931. Ini polling mulai 21 Juni 2009 sampai 30 Juni 2009. Makasih yah buat SMS-nya, hehehe...

Model: Dea Aditya; Lokasi: Kampus Institut Teknologi Telkom Bandung.
Canon EOS 350D + Sigma 18-125mm. ISO 400, f/8, 1/25s. 2009.