Saya adalah pengguna sistem operasi Windows sejak tahun 1994, saat itu saya masih menggunakan Windows 3.1 pada mesin berbasis Intel 386 SX 25 Mhz. Sistem operasi Windows saya gunakan hingga tahun 2006 saya migrasi ke Mac OS X. Namun, dalam dua bulan terakhir, saya kembali menggunakan Windows XP pada PicoBook. Saya menolak menggunakan Mac OS X pada netbook dengan resolusi rendah — Mac OS X hanya akan nikmat pada layar resolusi tinggi.

Namun, jika saya memperhatikan pengguna Windows XP lainnya selama ini, ada sebuah prosedur yang menurut saya agak aneh. Yakni menggunakan menu "refresh" pada desktop.

Hal ini sering dilakukan oleh pengguna Windows saat komputernya (atau mungkin lebih tepat: saat Windows-nya) mengalami sedikit kemacetan, kekacauan, atau setelah ada program aplikasi yang berhenti mendadak (crash, hang).

Dari mitos yang beredar, konon hal ini bisa membuat Windows menjadi lebih lancar dan lebih sehat. Saya sendiri kurang tahu pasti mengenai hal ini. Apakah benar adanya, atau memang hanya sekedar mitos dan sugesti pengguna saja?

Desktop Windows XP adalah bagian dari aplikasi Windows Explorer. Menu "refresh" adalah salah satu fasilitas dari aplikasi Windows Explorer. Fungsi dari menu ini adalah, memproses ulang suatu folder (direktori) yang berisi berkas, untuk ditampilkan. Misalnya saat kita menambah atau mengubah sebuah berkas dari folder tersebut diluar aplikasi Windows Explorer, terkadang Windows Explorer tidak secara otomatis mengaktualkan tampilannya. Nah, untuk keperluan inilah disediakan fungsi "refresh".

Contoh lain adalah, saat aplikasi Windows Explorer mengalami kekacauan pada sistem tembolok (cache) ikon. Maka, fitur "refresh" akan mengosongkan kembali sistem tembolok, dan membuat kembali daftar ikon dari berkas.

Apakah fitur "refresh" ini juga menyegarkan kembali sistem RAM seperti yang dilakukannya pada sistem tembolok ikon? Tampaknya tidak! Untuk menyegarkan dan merapikan kembali sistem RAM, Anda lebih baik melakukan "restart". Apalagi manajemen RAM pada Windows XP tidak sebaik sistem yang berbasis UNIX seperti Linux, FreeBSD, ataupun Mac OS X.