Sempat melintas di kepala saya, untuk memperluas penggunaan Bahasa Indonesia secara baik dan benar sesuai dengan aturan EYD (ejaan yang disempurnakan) pada blog. Hingga akhirnya saya mencoba mendiskusikan hal ini kepada salah seorang bloger yang juga pemerhati penggunaan Bahasa Indonesia pada blog: Ikhlasul Amal.
Untuk blog yang ingin menuju pentas dunia, tentu saja disarankan untuk menggunakan bahasa internasional: Bahasa Inggris (English). Namun, beberapa bloger menolak menggunakan Bahasa Inggris karena kemampuannya belum memadai, sehingga mereka masih menulis (mengetik, tepatnya) menggunakan Bahasa Indonesia. Namun sayangnya, hingga saat ini, masih sangat jarang bloger yang menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar.
Memang, penggunaan Bahasa Indonesia yang baku bisa membuat tulisan menjadi kaku. Bahkan, kehilangan sentuhan pribadi atau personal dari penulisnya sendiri. Dan, kita juga tidak mungkin mengharapkan semua bloger bisa menulis dengan Bahasa Indonesia baku secara baik dan benar secara langsung.
Namun, ada baiknya jika para bloger mulai memperhatikan Bahasa Indonesia yang digunakannya. Adanya sedikit selingan bahasa yang tidak baku juga dapat mewarnai tulisan agar tidak terlalu kaku. Atau juga dengan selipan bahasa daerah atau bahasa asing juga cukup menarik. Penggunaan kata asing juga menuntut adanya sedikit pengubahan pada penulisan. Umumnya dicetak miring.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah tata tulis atau cara penulisan. Kesalahan umum adalah penulisan "di" yang berfungsi ganda sebagai kata depan (contoh: di sana) maupun kata kerja (contoh: ditulis). Walaupun tulisan atau artikel tidak menggunakan Bahasa Indonesia yang baku, namun ada baiknya kesalahan seperti ini direduksi.
Menurut Ikhlasul Amal, beberapa bloger Indonesia sudah menerapkan penggunaan Bahasa Indonesia baku dengan baik dan benar, bahkan tanpa kehilangan sentuhan personalitasnya. Misalnya Priyadi dan Yulian Firdaus (atau yang biasa dikenal dengan Jay).
Diskusi kami pun berlanjut untuk membuat sebuah gelaran yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran berbahasa dan sastra. Yang terbesit adalah "Bulan Bahasa Indonesia untuk Bloger". Dengan gelaran ini, para bloger diharapkan untuk menulis dengan Bahasa Indonesia yang baku, baik, dan benar dalam setiap tulisannya yang dipublikasikan pada bulan tersebut. Tujuannya adalah untuk melatih para bloger agar terbiasa dan tidak canggung lagi untuk menggunakan Bahasa Indonesia di dalam blognya.
Namun, kredibilitas acara ini sendiri sulit untuk dipertanggungjawabkan jika di belakangnya tidak ada orang-orang yang memiliki kapasitas di bidang bahasa dan sastra. Pak Amal mengharapkan adanya sastrawan atau ahli bahasa yang tergerak untuk terlibat dalam merealisasikan gelaran ini.
Sudahkah Anda menulis dengan Bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam blog Anda?
PS: Selamat menunaikan ibadah puasa Ramadhan 1429H/2008...