Januari 2012 lalu, Nike kembali memperkenalkan produk baru untuk jajaran Nike+: Nike+ FuelBand. Mirip seperti Nike+ SportBand, namun FuelBand bekerja tanpa sensor sepatu karena accelerometer yang terintegrasi. Namun, tanpa sensor sepatu dan GPS, Nike+ Fuelband tidak bisa mengukur jarak dan kecepatan lari Anda. Ya, Nike+ Fuelband adalah satu-satunya perangkat Nike+ yang tidak bisa mengukur lari Anda. FuelBand juga tidak bisa disandingkan dengan Polar WearLink+ Transmitter Nike+ untuk mencatat detak jantung.

Lalu apa menariknya? Jika Sportband dan SportWatch hanya bermanfaat saat Anda berlari (selain berlari, hanya akan berfungsi sebagai penunjuk waktu), maka FuelBand akan mengukur aktivitas Anda sepanjang hari. Walaupun tidak bisa mengukur jarak, FuelBand bisa mengukur jumlah langkah (pedometer). Seiring bergeraknya tangan Anda baik dalam aktivitas sehari-hari maupun saat berolah raga, FuelBand bisa mencatat jumlah kalori yang terbakar. Mirip seperti FitBit Ultra.

Intinya, FuelBand merekam pergerakan Anda sepanjang hari dan menghitung kalori yang terbakar. Apapun aktivitasnya, selama tubuh Anda bergerak: jalan kaki, menari, bermain bulu tangkis, maupun memasak di dapur. Selama tidak berenang ataupun berendam, walaupun NikeFuel dapat bertahan jika Anda gunakan saat mandi maupun hujan-hujanan.

Nah, yang menarik dari Nike+ selain perangkatnya adalah sistemnya. Nilai tambah Nike+ adalah pada sistemnya ini. Nike+ mengkonversi kalori yang tercatat menjadi NikeFuel, semacam kredit atau poin yang bisa Anda kumpulkan. Jika Anda pernah menggunakan Nike+Active, maka NikeFuel ini semacam bahan bakar untuk bisa "bermain" di situs tersebut. Kurang lebih seperti itu.

Untuk "bermain", kita harus menentukan target (goal) harian kita. Seiring aktivitas dan terbakarnya kalori, maka akan ada indikator NikeFuel yang terdiri dari 20 LED yang dimulai dari warna merah hingga hijau. Jika di Sportband dan SportWatch menggunakan layar LCD, Nike+ FuelBand memiliki jajaran lampu LED putih sebanyak 100 unit untuk "layar" informasinya.

Pendekatan permainan (game) ini yang saya pikir membuatnya jadi menarik dibanding sistem lain. Karena pengguna akan lebih termotivasi untuk lebih banyak membakar kalori dan berolahraga demi mengumpulkan NikeFuel. Bukankah motivasi berolahraga adalah hal yang sulit didapat?

Data-data dari FuelBand tentunya bisa diunggah ke situs Nike+ menggunakan koneksi USB seperti halnya Sportband dan SportWatch. Selain USB, FuelBand juga bisa dihubungkan dengan iPhone menggunakan bluetooth dan aplikasi Nike+ FuelBand yang tersedia gratis untuk mengunggah data dari FuelBand.

Sama dengan statistik berlari Nike+, di situs Nike+ dan aplikasi Nike+ FuelBand, Anda bisa membaca data pembakaran kalori harian Anda. Termasuk melihat kapan aktivitas yang banyak menghabiskan kalori. Dan tak lupa, fitur sosialisasi untuk "pamer" pencapaian, maupun untuk mencari motivasi dengan berkompetisi dengan pengguna yang lain.

Ah iya, produk ini baru akan tersedia pada 22 Februari 2012 di Amerika Serikat dengan pemesanan terlebih dahulu (pre-order). Harga resminya di sana USD 149. Berminat? Tentunya perlu menunggu beberapa waktu hingga produk ini tersedia secara resmi di pasar Indonesia. Nike+ SportWatch GPS saja belum tersedia resmi di sini kan?

Dengan bergabungnya Nike+ FuelBand ke dalam keluarga Nike+, berikut lini produk Nike+ per Februari 2012.

— Adham Somantrie.

PS: Walaupun FuelBand adalah Nike+, tetapi tidak saya masukkan ke artikel Bagaimana untuk Berlari Plus dengan Nike+ karena tidak bisa digunakan untuk mengukur berlari.