Saat ini penggunaan earphone nirkabel semakin populer, selain karena teknologinya yang semakin terjangkau, mungkin juga karena semakin banyak ponsel yang tak lagi memiliki audio jack. Belakangan, earphone nirkabel murni pun semakin ramai: earphone dengan unit kiri-kanan yang terpisah tanpa kabel. True wireless stereo, TWS.

Belum lama ini, Plantronics hadir kembali dengan produk TWS terbarunya, BackBeat PRO 5100. Saya sendiri sudah sebulan lebih menjajal produk ini. Sepintas, BackBeat PRO 5100 ini seperti penerus BackBeat FIT 3100. Namun, minus pengait daun telinga, dan material yang digunakan lebih "profesional", tidak seperti BackBeat FIT 3100 yang berorientasi olahraga dan luar ruangan dengan bahan karet.

Seperti halnya earphone TWS, unit earphone dilengkapi dengan charger case yang berfungsi ganda sebagai "powerbank" untuk mengisi daya saat unit earphone tidak digunakan. Selain unit earphone dan case, di dalam paket penjualan tersedia pula tambahan dua pasang eartips dengan ukuran yang berbeda, dan kabel micro USB untuk pengisian daya. Tentu saja, akan ada pula buku petunjuk penggunaan (manual books).

Earpiece BackBeat PRO 5100 ini berjenis in-ear plug. Karetnya dapat dilepas-pasang. Dalam paket pembeliannya pun tersedia 3 pasang dengan ukuran yang berbeda-beda (kecil, sedang, dan besar), sehingga Anda dapat memilih ukuran yang paling sesuai dengan anatomi telinga Anda. Dengan bahan karet berjenis ear-plug, tentunya memang didesain untuk meredam kebisingan yang ada di lingkungan sekitar kita dan memaksimalkan bass. Namun, tidak sepenuhnya kedap.

Hal yang sering ditanyakan pada TWS adalah: Apakah earphone ini tidak lepas saat digunakan? Selama ini, saya belum pernah mengalami earphone terlepas saat digunakan. Relatif cukup aman.

Tak banyak tombol yang ada di earphone BackBeat PRO 5100 ini. Wajar jika mengingat ukurannya yang cukup kecil. Terdapat masing-masing satu tombol di setiap unitnya. Di unit sebelah kanan, tombol fisik dapat digunakan untuk mengendalikan musik (play/pause) ataupun menjawab panggilan telepon. Dapat pula ditekan lama untuk mengakses Siri pada iPhone. Sementara di unit sebelah kiri, terdapat tombol kapasitif MyTap yang cukup disentuh saja, tanpa perlu ditekan. Secara default, tombol ini berguna untuk mengatur volume suara. Sentuh (tap) sekali untuk mengeraskan volume, sedangkan untuk menurunkan volume dapat dilakukan dengan cara tap dan tahan.

Satu fitur yang paling menarik untuk saya adalah keberadaan sensor cerdas yang bisa mendeteksi saat earphone saya lepaskan dari telinga dan saat saya pasangkan kembali ke telinga. Ya, BackBeat PRO 5100 bisa mendeteksi keduanya. Manfaatnya? Musik bisa berhenti otomatis (pause) saat saya mencabut salah satu earphone dari telinga saya, tanpa saya perlu menekan tombol apapun. Begitu pula saat earphone saya pasang kembali ke telinga, musik pun kembali mengalun (play) secara otomatis. Canggih kan?

BackBeat PRO 5100 diklaim Plantronics memiliki daya tahan hingga 6.5 jam dalam sekali pengisian baterai unit earphone. Ini tanpa memasukkan unit earphone ke dalam case. Jika turut menghitung pengisian daya dari case, maka total dapat bertahan hingga 19.5 jam. Namun sekali lagi, walau sudah mau menjelang 2020, BackBeat PRO 5100 masih mengusung koneksi micro USB untuk pengisian daya case. Belum USB Type-C.

BackBeat PRO 5100 mengusung koneksi Bluetooth 5.0 yang cukup modern seperti Plantronics BackBeat FIT 2100, BackBeat FIT 3100, dan BackBeat Go 410 yang saya uji beberapa waktu yang lalu. Indikator baterai pun terdeteksi pada status bar maupun layar widget iOS.

Saya dapat menggunakan satu unit earphone BackBeat PRO 5100. Saya seringkali menggunakan BackBeat PRO 5100 hanya sebelah saja, terutama jika sedang melakukan komuter di KRL dan TransJakarta busway. Namun, perlu diingat bahwa tidak bisa sembarangan jika ingin menggunakan satu unit earphone, karena harus menggunakan unit primernya (secara default adalah unit sebelah kanan). Jika Anda lebih menyukai unit sebelah kiri, bisa dikonfigurasikan melalui aplikasi BackBeat.

Aplikasi BackBeat yang tersedia di Play Store dan juga AppStore bisa dibilang pusat untuk segala pengaturan earphone Plantronics BackBeat. Mulai dari pengelolaan koneksi, mengkonfigurasi MyTap, hingga melakukan pembaruan firmware.

Bagaimana jika BackBeat PRO 5100 dipakai untuk berolahraga seperti berlari? Tidak seperti lini BackBeat FIT yang memang diciptakan untuk aktivitas fisik dan olahraga, BackBeat PRO 5100 dibuat untuk penggunaan harian. Namun, jangan khawatir karena BackBeat PRO 5100 sudah mengantongi sertifikat IPX4: terlindungi dari debu, tahan terhadap keringat, dan bahkan diklaim dapat digunakan saat hujan serta tahan lembab.

Walau bukan berjenis peredam berisik (noise cancellation), namun BackBeat PRO 5100 sudah dilengkapi teknologi noise cancellation WindSmart dengan total 4 mikrofon guna meredam suara berisik dari lingkungan sekitar saat Anda menelpon. Sehingga, lawan bicara di ujung sana dapat mendengar suara Anda dengan lebih jernih. Fitur ini saya pikir sangat penting, mengingat earphone TWS akan memiliki mikrofon yang cukup jauh dari mulut, tidak seperti earphone berkabel yang mikrofonnya dapat didekatkan ke mulut.

Tampaknya, Plantronics BackBeat PRO 5100 ini memang diciptakan untuk menjawab kebutuhan pengguna smartphone yang ingin menggunakan earphone nirkabel untuk kebutuhan sehari-hari yang nyaman, memiliki daya tahan baterai yang dapat diandalkan, namun juga tetap memberikan kualitas audio yang baik serta mendukung aktivitas komunikasi.

Plantronics menawarkan BackBeat PRO 5100 seharga Rp.2.499.000 dalam balutan warna hitam, dan dapat dibeli secara resmi melalui toko resminya di Tokopedia, TokoPDA, dan Lazada. Selain itu, produk-produk Plantronics tersedia di berbagai toko elektronik atau gawai.