Dengan semakin pesatnya penetrasi internet saat ini, tentunya banyak membawa manfaat bagi kehidupan. Tak pelak pula membawa pergeseran budaya dan gaya hidup. Ketersediaan internet membuat gaya hidup berbelanja daring (online) semakin umum dan luas bagi masyarakat. Tentu saja karena dapat menghemat cukup banyak waktu untuk sekedar melihat detail barang atau membanding-bandingkan harga produk berbeda atau dari toko yang berbeda.

Sebagai alternatif yang lebih ekonomis, ada opsi untuk tak membeli barang yang baru dari toko. Yakni membeli barang milik orang lain sehingga harganya juga lebih kompetitif. Tentunya yang kondisinya masih baik. Untuk pembeli dengan anggaran ketat, hal ini cukup menarik, selain harga barang yang kompetitif, biaya "riset" pun murah karena dilakukan cukup dengan koneksi internet.

Bahkan situs jual beli daring yang populer seperti OLX tak hanya menyediakan situs web yang sangat aksesibel serta ramah bagi komputer dan ponsel, tapi juga menyediakan aplikasi yang bisa diunduh ke ponsel dan tablet untuk kenyamanan berbelanja, dan juga berjualan.

Selain mencari produk berkualitas dengan harga yang kompetitif, lokasi penjual juga perlu diperhatikan. Saya pribadi menyarankan untuk mencari penjual yang masih satu kota dengan kita. Lebih bagus lagi kalo ternyata menemukan penjual yang memang dekat jaraknya dengan lokasi kita. Kenapa? Agar lebih aman dan nyaman dalam bertransaksi, saya lebih memilih untuk bertransaksi jual-beli dengan bertemu langsung (tatap muka).

Rasanya lebih afdol. Ada uang, ada barang. Ada penjual, ada pembeli. Ada ijab-kabul saat traksaksi. Dan yang saya suka: bisa berjabat tangan sebagai tanda kesepakatan.

Istilah beken-nya: COD, cash on delivery. Sehingga saya sangat menyarankan untuk mencari penjual (atau pembeli) yang masih satu kota. Setelah menemukan penjual atau pembeli di OLX, misalnya, selain mencari kesepakatan harga dan kondisi barang, langsung buat janji bertemu untuk bertansaksi secara langsung.

Namun, ada juga yang perlu diperhatikan. Misalnya jangan melakukan pertemuan transaksi di tengah malam buta atau di tempat-tempat yang sepi. Nanti malah dikira transaksi barang haram. Kan jadi repot sendiri. Bertemu di kafe atau pusat perbelanjaan yang ramai adalah salah satu contoh yang disarankan. Tips tambahan: usahakan untuk sudah mengetahui nomor telepon (ponsel), jangan terlalu mengandalkan jejaring sosial untuk berkomunikasi. Siapa tahu di tempat transaksi tidak bisa mengakses internet kan?