Sejak generasi iPhone XS (dan XS Max serta XR), Apple telah membenamkan teknologi eSIM (embedded subsciber identity module) pada iPhone. Sehingga, kini dapat menggunakan dua nomor telepon secara bersamaan. Khusus untuk wilayah Tiongkok dan Hongkong, Apple menerapkan slot kartu nano SIM ganda, bukan eSIM. Namun khusus untuk iPhone SE 2020, tidak ada varian slot nano SIM ganda, semuanya menggunakan kombinasi nano SIM dan eSIM. Sepertinya Apple malas melakukan ubahan pada rangka iPhone 8.

Termasuk iPhone SE 2020 saya (yang merupakan lansiran pasar Singapura), dapat menggunakan dual SIM dengan kombinasi nano SIM dan eSIM. Nah, saya pun iseng mencoba untuk menggunakan eSIM di iPhone SE 2020 ini. Tentunya ini pengalaman baru untuk saya menggunakan eSIM. Walau bisa dibilang, teknologi ini mirip dengan nomor injeksi CDMA ala Fren yang saya pakai di Audiovox Thera dulu.

Operator CDMA nasional seperti Fren, Esia, dan Smart Telecom tentunya tak asing dengan sistem injeksi nomor. Karena sebelum adanya kartu RUIM, CDMA memang menerapkan teknologi ini. Tak heran kalau saat ini Smartfren termasuk yang terdepan dalam mengadopsi teknologi eSIM ini kan? Per saat ini pun, memang hanya Smartfren pula yang menyediakan eSIM di Indonesia. Jadi, ya saya tidak ada pilihan lain untuk mencoba eSIM selain Smartfren.

Dengan adanya pandemi COVID-19 dan penerapan PSBB, tentunya membeli kartu perdana (starter pack) ke gerai resmi maupun warung (konter) bukan pilihan yang baik. Oleh karena itu saya mencoba untuk membeli kartu perdana eSIM melalui daring (online). Untungnya, Smartfren pun menyediakan eSIM ini untuk dibeli di berbagai pasar daring (online marketplace) seperti Tokopedia, Blibli, Shopee, dan BukaLapak.

Saat ini Smartfren menawarkan dua jenis paket kartu perdana eSIM: Paket 90GB/30 hari seharga Rp180.000; dan Paket unlimited 28 hari (FUP 1GB/hari) seharga RP.75.000. Karena hanya ingin coba-coba saja, saya pilih yang paling murah saja tentunya. Hehehe.

Perlu diingat, walau melalui pasar daring, eSIM ini dijual resmi oleh toko resmi Smartfren. Walau, yang dijual oleh toko pengecer juga banyak. Kita tidak bisa memilih nomor saat berbelanja paket perdana di toko resmi Smartfren. Jadi Nomornya cukup acak (random), walau untuk area/wilayah yang saya dapatkan masih sesuai dengan alamat pengiriman, yakni Jabodetabek Banten untuk wilayah Tangerang. Untuk yang memburu nomor cantik, sepertinya mesti berbelanja ke pihak ketiga, yakni warung atau toko ponsel.

Lalu, walaupun ini toko resmi, jangan berharap kalau proses atau responnya sangat cepat seperti agan dan sista olshop. Saya melakukan transaksi di hari Rabu siang. Barang baru diproses pada hari Kamis siang dan dikirimkan ke JNE pada Kamis malam. Untuk pengiriman dengan JNE YES, saya baru terima paket pada Jumat malam. Untuk pengiriman JNE, masih sesuai dengan ketentuan layanan YES.

Jadi, jika Anda cukup buru-buru, saran saya lebih baik pergi ke gerai atau warung. Bahkan beberapa toko di pasar daring menyediakan jasa instan. Jadi setelah transaksi selesai dilakukan, maka toko akan mengirimkan QR code ataupun kode-kode eSIM melalui fitur chatting atau WhatsApp. Paralel, fisik perdana dikirimkan dengan paket untuk kelengkapan administrasi penjualan.

Oke, setelah kartu perdana diterima, lalu apa? Bukankah tidak ada kartu SIM fisiknya juga? Nah, di atas tadi saya sudah sempat singgung soal QR code dan kode-kode eSIM. Jadi, isi dari paket perdananya memang hanya kemasan kertas karton bertuliskan informasi-informasi penting untuk pemasangan eSIM ini ke ponsel.

Di bagian dalam kemasan, tertera langkah-langkah panduan pemasangan eSIM ini. Untuk perangkat iOS seperti iPhone SE 2020, saya perlu masuk ke Settings, lalu memilih menu Cellular dan Add Cellular Plan. iPhone akan memindai kode QR. Arahkan kamera ke kode QR yang ada di kemasan kartu perdana eSIM.

Setelah pemindaian berhasil, ikuti instruksi yang ada di layar. Anda bisa mengkonfigurasi beberapa hal, di antaranya adalah pemberian nama label untuk SIM 1 dan 2, misalnya "Primary","Secondary", "Business", "Personal, atau "Cellular Data". Lalu Anda dapat memilih default line untuk telepon dan SMS, apakah SIM 1 atau 2 — begitu pula untuk FaceTime dan iMessage. Untuk paket data selular utama, Anda dapat memilih ingin menggunakan SIM 1 atau 2, dan tersedia pula opsi "Cellular Data Switching", yang memungkinkan iPhone berpindah paket data saat kartu utama bermasalah koneksi internetnya.

Tapi sebenarnya, QR code ini juga bisa langsung dipindai melalui aplikasi Camera. Saat aplikasi Camera mendeteksi ada QR code, iPhone akan memprosesnya. Ketika iPhone mendapati QR code itu merupakan kode konfigurasi eSIM, maka iPhone akan menawarkan untuk melakukan konfigurasi pemasangan eSIM.

Setelah pemasangan selesai, pastikan lagi bahwa eSIM sudah terpasang dan berfungsi dengan baik. Periksa kembali melalui Settings - Cellular, bagian "Cellular Plans".

Nah, jangan lupa. Karena ini kartu prabayar, maka kita harus melakukan registrasi prabayar sesuai arahan pemerintah. Siapkan KTP dan KK untuk registrasi. Kirim SMS berisi NIK#NO_KK# ke 4444. Setelah mendapat SMS konfirmasi berhasil, restart iPhone Anda. Terima kasih telah menjadi warga negara yang baik!

Sebenarnya, pemasangan eSIM juga dapat dilakukan secara manual dengan memasukkan kode-kode tertentu: SM-DP+ Address, Activation Code, dan Confirmation Code. Sayangnya, di paket perdana Smartfren ini tidak ditemukan kode-kode tersebut. Hanya tersedia kode PUK yang mesti digosok untuk mendapatkannya.

Untuk operator Smartfren, Anda wajib menggunakan ponsel yang sudah mendukung VoLTE (Voice over LTE) untuk melakukan telepon. Untungnya, iPhone telah mendukung fitur ini sejak iPhone 7. Saya pun tak perlu mengaktifkan VoLTE secara manual karena sudah aktif secara otomatis.

Dengan dua kartu telepon, bagaimana jika ingin memilih kartu saat melakukan panggilan telepon dan SMS? Akan muncul menu pilihan kartu di aplikasi telepon dan SMS. Jadi Anda tetap dapat memilih ingin mengirim pesan atau melakukan panggilan telepon dengan kartu SIM 1 atau SIM 2.

Bagaimana jika ingin "melepaskan" eSIM? Mudah kok. Buka Settings - Cellular, lalu di bagian Cellular Plans pilih kartu eSIM Anda (biasanya di nomor dua berlabel "Secondary"). Lalu pilih "Remove Cellular Plan" di bagian bawah.

Nah, selain iPhone, Apple juga telah menerapkan eSIM ini pada varian LTE Apple Watch sejak Series 3. Secara resmi, Smartfren menyatakan bahwa eSIM mereka tidak mendukung Apple Watch. Namun, sejatinya teknologi ini harusnya bisa diterapkan di berbagai produk dengan kemampuan eSIM. Mungkin karena saat ini Apple Watch LTE belum dijual secara resmi di Indonesia.

Apakah ada yang sudah mencoba eSIM di Apple Watch LTE? Atau mungkin mau meminjamkan ke saya sebentar untuk dicoba? Hehehe...

Belum lama ini, Samsung Indonesia juga mengumumkan bahwa ponsel Samsung telah mendukung pula penggunaan eSIM: Galaxy S20 series, S20+, S20 Ultra, Samsung Galaxy Fold, dan Samsung Galaxy Z Flip. Vendor ponsel lain mungkin akan segera menyusul fitur eSIM ini. Tapi mungkin juga belum dalam waktu dekat. Secara praktis, ada sisi keamanan yang lebih lemah dibanding kartu fisik untuk membayar kepraktisan eSIM dan hilangnya slot kartu SIM tentunya membuat ukuran ponsel bisa lebih tipis dan lebih kompak.

Bagaimana dengan operator lain? Operator CDMA sudah lebih familiar dengan konsep "kartu suntik", namun operator CDMA yang tersisa saat ini hanyalah Smartfren—dan Net1 (ingat Ceria dari Sampoerna Telecom?). Saya pikir, operator lain pun suatu saat nanti akan menerapkan eSIM saat sudah banyak vendor ponsel menerapkan eSIM ini ke dalam produknya, terutama di segmen massal, tidak hanya ponsel kelas atas atau flagship saja.