Masih pakai harddisk di komputer Anda? Seharusnya, di tahun 2019 ini semua komputer sudah seharusnya menggunakan SSD. Atau setidaknya hibrida HDD dan SSD: SSHD. Tapi ya memang kenyataannya masih banyak yang menggunakan harddisk, seperti halnya laptop yang masih menyediakan DVD-RW drive. Ya, masih ada!

Namun, di tahun 2019 ini masih ada yang menggunakan harddisk saja tanpa SSD, saya rasa agak aneh. Kecuali karena alasan ekonomis, misalnya untuk komputer low-end, maka tak ada alasan untuk tak menggunakan SSD. Berikut beberapa hal yang perlu Anda pertimbangkan untuk segera melakukan upgrade ke SSD:

SSD itu ngebut!

Secara praktis, SSD lebih cepat daripada harddisk. Mungkin sebagian orang merasa tidak perlu kecepatan tinggi hanya untuk menyimpan data. Namun, perlu diingat bahwa sistem operasi dan aplikasi yang ada di komputer itu disimpan di sini. Dengan kecepatan yang lebih tinggi, aplikasi akan lebih cepat dibuka dan proses boot sistem operasi juga menjadi lebih cepat.

Saya sendiri sudah membuktikan hal ini saat melakukan migrasi HDD ke SSD di MacBook Pro saya dulu. Walau tidak semua SSD diciptakan sama kencangnya, tapi secara praktis bisa dibilang kalau SSD yang lambat pun, masih lebih cepat daripada harddisk.

SSD lebih tahan banting

Jika harddisk menggunakan piringan magnetik untuk menyimpan data, maka SSD menyimpan data secara elektrik di dalam chip. Keduanya mirip. Namun harddisk masih memiliki proses mekanik untuk memutar piringan dan menggerakkan head. Selain ada waktu jeda (seeking), hal ini dapat berisiko jika terjadi guncangan: head dapat menghantam piringan dan menyebabkan kerusakan fisik.

Pada SSD, perangkatnya mirip seperti halnya RAM, flashdisk, ataupun kartu memori. Tidak ada ada pergerakan secara mekanis. Alhasil, risiko kerusakan fisik lebih minimal. Misalnya pada laptop yang rawan terhadap benturan, secara praktis SSD lebih aman dari risiko kerusakan data dibandingkan harddisk.

SSD gampang dipasang

Tak perlu khawatir untuk bermigrasi ke SSD karena instalasinya pun gampang. Jika komputer Anda menggunakan harddisk, maka hampir dapat dipastikan komputer Anda juga dapat menggunakan SSD. Walau sekarang SSD lebih populer dalam bentuk kepingan atau gumstick yang mirip seperti RAM, SSD yang bebentuk fisik seperti harddisk pun masih banyak.

Yang perlu Anda lakukan untuk instalasi SSD sama seperti halnya instalasi harddisk. Yakni memasangkannya di komputer Anda, lalu menancapkan kabel SATA dan kabel daya listrik.

Beberapa produsen bahkan menawarkan paket penjualan yang dilengkapi dengan kit migrasi yang terdiri dari software migrasi dan juga konektor untuk menggunakan harddisk lama Anda secara eksternal.

SSD kini sudah lebih terjangkau

Seperti halnya harddisk, harga SSD pun kian terjangkau. Jika dulu SSD berkapasitas 128GB saja sangat mahal (200 USD), sekarang SSD berkapasitas 500GB pun sudah bisa didapatkan di bawah 100 USD. Memang, kalau dibandingkan harddisk, SSD masih lebih mahal harga per GB-nya. Namun, seiring waktu, harddisk akan mulai ditinggalkan oleh produsen laptop. Bahkan, motherboard desktop pun sekarang sudah menyediakan slot M.2/NVMe untuk mengakomodasi SSD.

SSD membuat laptop lebih ringan

Harddisk laptop yang berukuran 2.5 inci umumnya berbobot 95 gram. SSD yang berukuran sama, bobotnya hanya 60 gram (Samsung 860 Evo SATA) bahkan hingga 32 gram saja (WD Green SATA). Bahkan jika dibandingkan dengan SSD dengan format M.2, bobotnya bisa hanya 8 gram karena tidak membutuhkan casing (Samsung 860 Evo M.2 2280). Lebih ekstrim lagi, ada pula SSD dalam format M.2 2242 yang lebih kompak, bobotnya hanya 4 gram (Transcend M.2 SSD 400S).

Masih mau pakai harddisk?

Saya pribadi menggunakan SSD Plextor M5S sejak tahun 2014 di MacBook Pro saya. Memang waktu itu masih hibrida karena di dalam MacBook Pro saya ada SSD dan juga harddisk. Begitu pula ketika saya beralih ke ThinkPad X250, saya memasang SSD di slot M.2 2242 dan membiarkan slot harddisk kosong. Upgrade SSD juga dapat menjadi pertimbangan jika Anda ingin meremajakan komputer lama.

Jadi, apakah di tahun 2019 ini Anda masih akan tetap pakai harddisk?