Apple baru saja meluncurkan MacBook Pro generasi keempatnya beberapa waktu lalu. Jika di generasi pertama tak banyak perubahan dibandingkan PowerBook, dan di generasi kedua inovasinya hanya sekedar unibody, maka generasi ketiga dengan Air platform dan Retina Display cukup mengagumkan. Pada generasi keempat ini, Apple mencoba berinovasi lebih dalam lagi.

Dengan bobot dan dimensi yang semakin padat merayap, Apple bahkan percaya diri menutup lini MacBook Air karena MacBook Pro baru punya bobot yang sama ringannya, bahkan lebih tipis, namun jauh lebih bertenaga. Walau lebih mahal. Selain itu, fitur-fiturnya didesain untuk standar komputasi masa depan: USB-C, Touch Bar dan Touch ID.

Apple suka melakukan inovasi dan perubahan radikal dalam produknya. Di satu sisi, memaksa orang untuk berubah, di sisi lain Apple mencoba mendorong standar baru untuk masa depan. Ingat hilangnya colokan audio di iPhone 7 dan iPhone 7 Plus? Apple ingin semua earphone beralih ke koneksi digital: USB-C, Lightning, atau Bluetooth. Tentunya Apple tak mendukung USB-C untuk audio pada iPhone dan iPad.

Namun, buat Anda pemilik iPhone 7 dan sedang menikmati Lightning EarPod, saya turut merasa prihatin karena ternyata EarPod canggih Anda tidak bisa digunakan di MacBook Pro baru ini (dan juga semua produk Mac lainnya). Sementara pengguna iPhone lama dapat dengan mudah memindahkan EarPod dari iPhone ke iPad dan ke Mac (kecuali MacBook baru ya), bahkan bisa digunakan di komputer non-Apple dan ponsel Android juga!

Netizen belum siap meninggalkan koneksi audio 3.5mm! Di MacBook baru Apple nekat membuang port audio analog dan memaksa orang untuk menggunakan bluetooth headphone (atau bluetooth speaker), dan netizen belum siap menerimanya. Untungnya, Apple masih sedikit waras. Di MacBook Pro baru ini, koneksi audio analog masih tersedia. Untuk Anda pengguna iPhone lawas, EarPod (dan earphone) bawaan iPhone tetap bisa Anda gunakan di MacBook Pro baru ini!

Namun kabar gembira hanya terbatas di situ saja. Walau Apple berbaik hati menyediakan 2 hingga 4 port USB di MacBook Pro baru (dibandingkan hanya 1 port di MacBook baru), tapi ternyata port USB ini menggunakan standar USB-C yang belum populer. Sisi positifnya, seluruh port bisa digunakan untuk keperluan mengisi daya, dan kompatibel dengan standar Thunderbolt 3 yang ultra-cepat. USB benar-benar sesuai namanya: Universal!

Tapi lagi-lagi netizen belum siap! Berapa orang dari Anda yang sudah punya perangkat berbasis USB-C? Silakan mengaku di kolom komentar di bawah. Kita mulai dari hal sederhana saja: USB flash drive. Bayangkan jika Anda hendak menyalin berkas dari komputer lain dengan flash drive, pastikan flash drive tersebut punya interface USB-C, atau Anda harus membawa konektor USB-A/USB-C. Termasuk untuk menggunakan hard disk eksternal kesayangan Anda. Sudah siap dengan revolusi USB-C?

Layar MacBook Pro baru sungguh indah dengan dukungan spektrum warna yang lebih luas. Fotografer dan videografer akan senang dengan layarnya. Tapi mungkin juga akan bersungut-sungut karena tak lagi bisa menancapkan SD card ke MacBook Pro. Saya sendiri tidak masalah dengan hilangnya SD card reader, karena kamera EOS 350D saya masih pakai CompactFlash. Ya, saya masih pakai 350D!

Menghubungkan kamera ke MacBook Pro dengan USB? Coba periksa lagi, kabel Anda masih USB-A? Mungkin Anda perlu membeli kabel baru atau lagi-lagi pakai konektor USB-A/USB-C. Tenang, jika kamera Anda termasuk mutakhir, Anda bisa menghubungkan dengan koneksi tanpa kabel seperti wifi ataupun bluetooth. Kamera belum mutakhir? Mungkin memang tak cuma netizen, tapi para fotografer pun belum siap!

Bahkan, menghubungkan iPhone dengan MacBook Pro pun tak bisa lagi menggunakan kabel Lightning biasa karena kabel Lightning masih menggunakan USB-A. Saya sungguh turut prihatin untuk para pengguna MacBook Pro baru. Tapi lagi-lagi Anda bisa pakai konektor USB-A/USB-C, atau beli kabel USB-C Lightning baru: 25 dolar saja.

Di saat hati berbunga-bunga dan senyum merekah karena sudah menggunakan MacBook Pro baru, Anda perlu ingat bahwa saat ini Anda mesti lebih berhati-hati dalam menggunakan MacBook Pro. Tak hanya karena harganya yang biasa saja (biasa untuk standar Apple), tapi karena pengisian daya baterainya tak lagi menggunakan MagSafe. Jelasnya, nonton saja iklan Mac vs PC berikut ini.

Anda belum siap? Netizen pun belum siap!

Nah, khusus untuk pengguna MacBook Pro baru yang dilengkapi dengan Touch Bar, selamat bersenang-senang dengan fitur baru nan inovatif ini. Tapi perlu ingat juga kalau tak ada lagi tombol fisik ESC yang selalu menjadi andalan Anda ketika panik. Jangan panik karena kehilangan tombol ESC, karena bukan hanya Anda saja yang belum siap, netizen pun belum siap.

Terakhir, mulailah meninggalkan kebiasaan menggunakan MacBook Pro di tempat yang gelap. Walau MacBook Pro sejak lama sudah dilengkapi iluminated keyboard dan ambience light sensor, bahkan sejak jaman PowerBook, kini logo Apple di punggung layar tak lagi berpendar. Anda tak bisa lagi pamer ke teman-teman. Netizen pun belum siap menerima fakta ini walau sejak MacBook baru sudah seperti ini.

Perubahan dan revolusi yang dipaksakan oleh Apple ini sebenarnya alami. Sebelumnya mereka sudah sering membuang hal umum seperti disket, serial port, DVD drive, bahkan membuang FireWire. Kita akan memasuki masa transisi menuju standar baru. Pada akhirnya kita semua akan terbiasa dan netizen akan siap pada waktunya. Saya perkirakan masa transisi ini akan terjadi dalam 3-4 tahun ke depan. Mungkin bisa lebih cepat jika manufaktur lain juga turut mensukseskan USB-C dan konektivitas nirkabel. Sebelum tiba waktunya itu, ya memang saat ini netizen belum siap.

Ketik AMIN dan SEBARKAN!

Catatan: Anda bisa mengganti seluruh kata-kata "netizen" di artikel ini dengan "fanboy". Lebih seru.