Nike pada akhirnya meluncurkan aplikasi Fuelband untuk Android. Kurang lebih 2 tahun setelah versi iPhone tersedia bersamaan dengan diluncurkannya Nike+ Fuelband.

Better late than never?

Tapi ternyata tak semua pemilik Fuelband yang menggunakan Android yang berbahagia. Hanya ponsel Android yang sudah menggunakan Jelly Bean 4.3 dan memiliki fitur Bluetooth 4.0 saja yang bisa menggunakan aplikasi ini. Pun, hanya Nike+ Fuelband SE yang bisa dipasangkan. Sementara pemilik Fuelband generasi awal (termasuk Limited Ice Edition) hanya bisa gigit jari. Padahal, hingga saat ini, pengguna Fuelband generasi awal masih bisa menikmati aplikasi Fuelband di iPhone.

Nike memang menganakemaskan Apple dan berlalu diskriminatif untuk platform lain, terutama Android. Entahlah. Apakah memang pengaruh Tim Cook begitu hebatnya selaku jajaran board of director Nike, Inc.? Bisa jadi.

Kalau kita ingat-ingat kembali, aplikasi Nike+ awalnya hadir berkat kerjasama antara Nike dengan Apple di iPod. Wajar kalau Apple didahulukan. Namun sejak hadirnya Nike SportBand, Nike+ tak lagi eksklusif untuk Apple. Begitu pula ketika Nike+ Running hadir di platform Android. Walau memang, hadirnya di Android juga terlambat. Jika pengguna iPhone sudah bisa menggunakan Nike+ GPS (sebelum menjadi Nike+ Running dan digratiskan) di tahun 2010, maka pengguna Android baru bisa menikmatinya pada 2012. Terlambat 2 tahun, mirip dengan aplikasi Fuelband.

Tapi bukan soal keterlambatan 2 tahun. Lucunya, aplikasi Fuelband hadir di Android setelah Nike menutup divisi digital sport hardware yang mengembangkan perangkat-perangkat Nike+, termasuk Fuelband. Walaupun Nike mengatakan bahwa masih akan tetap memproduksi Fuelband, namun dapat dipastikan tidak ada versi baru yang akan hadir di masa mendatang. Toh, tim pengembangnya sudah dibubarkan. Mungkin hanya sekedar berganti warna saja.

Secara kasar, bisa dibilang kalau Fuelband sudah mati. Makanya baru dilempar untuk pengguna Android. Ada pengguna Fuelband yang sudah mencoba aplikasi Android-nya?