Mampir ke Jakarta tak lengkap rasanya kalau tidak mencoba moda transportasi andalannya, TransJakarta Busway (biasa disebut dengan "busway" saja). Apalagi mengaku warga tapi tak pernah naik busway, kurang afdol. Busway ini ibarat MRT di Singapura. Tentunya dengan skala kualitas yang berbeda. Nah, pernah kah Anda menggunakan layanan transportasi ini? Atau memang pengguna rutin?

Seperti yang kita tahu, kalau SMRT menggunakan EZ-Card dan NYC Subway menggunakan MetroCard, sementara busway masih menggunakan karcis kertas konvensional. Jauh dari keren. Selain itu, juga rawan pemalsuan dan penggunaan kertas dinilai relatif tidak ramah lingkungan.

Nah, per 22 Januari 2013 busway sudah kembali mengadopsi tiket elektronik (e-ticket) yang lebih modern. Beberapa tahun yang lalu memang sudah pernah menggunakan sistem ini dengan JakCard (bekerja sama dengan Bank DKI), namun sepertinya gagal karena tidak siap untuk perawatannya. Kali ini, busway menggandeng 5 bank untuk implementasi, operasional, dan perawatan sistem e-ticket ini: Bank DKI, Bank BNI, Bank Mandiri, BCA, dan BRI.

Selain bisa lebih tertib dan (seharusnya akan) lebih cepat, penggunaan uang elektronik (e-money) berbasis kartu prabayar (prepaid card) juga lebih memudahkan para pelanggan dari urusan uang receh. Masalah ketiadaan uang kembalian saat pembayaran dengan uang besar pun hilang. Lebih praktis.

Memang baru Koridor 1 (Blok M - Kota) yang sudah mengadopsi teknologi ini. Disusul beberapa koridor lainnya di periode Februari-April 2013. Diharapkan juga dapat mengedukasi masyarakat untuk penggunaan e-money.

Satu hal yang patut saya acungi jempol adalah integrasi sistem dari 5 bank yang berbeda. Tak seperti yang biasa kita lihat di kasir pasar swalayan ataupun restoran, masing-masing bank punya mesin EDC-nya sendiri. Sehingga di meja kasir penuh dengan bermacam mesin. Bahkan satu bank saja bisa punya 2 mesin: untuk kartu kredit/debit dan untuk kartu prabayar. Namun, di TransJakarta, cukup 1 mesin dapat menerima berbagai macam jenis kartu prabayar yang diterbitkan oleh 5 bank mitra. Praktis!

Bank Mandiri selaku salah satu mitra perbankan dalam proyek tiket elektronik (e-ticket) ini pun meluncurkan kartu prabayar dengan nama baru, Mandiri e-money, yang merupakan rebranding dari Mandiri Prabayar (e-Toll, GazCard, Indomaret Card). Jadi, keempat kartu itu secara fungsi adalah sama, hanya beda di tampilan saja. Sehingga, untuk yang sudah memiliki e-Toll, GazCard, ataupun Indomaret Card, bisa langsung menggunakan kartu tersebut untuk membayar tiket busway. Tak perlu menambah tebal dompet dengan membeli kartu baru. Kecuali kalau memang kolektor kartu.

Tentunya, selain untuk bayar busway, Mandiri e-money tetap bisa digunakan untuk membayar tol, parkir, membeli BBM di SPBU Pertamina, dan berbelanja di gerai-gerai tertentu.

Sesuai dengan regulasi dari Bank Indonesia, saldo maksimal per kartu adalah 1 juta rupiah. Sementara untuk pengisian ulang (top-up) bisa dilakukan di ATM yang mendukung Mandiri e-money, di gerai-gerai tertentu (termasuk supermarket), dan tentunya di cabang Bank Mandiri. Untuk kenyamanan penumpang busway, pengisian ulang e-money juga bisa dilakukan di beberapa shelter TransJakarta.

Jadi, sudah siapkah untuk gaya hidup digital dengan uang elektronik?