Apple AppStore, mungkin cukup fenomenal. AppStore yang terintegrasi pada iTunes dan iOS ini termasuk ide yang cemerlang. Satu tempat pemberhentian untuk segala urusan seputar aplikasi: mencari, membeli, mengunduh, mengaktualkan. Tidak hanya pengguna yang dimanjakan, para pemgembang aplikasi pun dapat dengan mudah memperkenalkan dan memasarkan aplikasi mereka. Apple pun mengambil sedikit biaya dari para pengembang, sebagai biaya "sewa tempat".

Semua pihak senang!

Apple memang bukan yang pertama dalam pasar aplikasi. Namun untuk integrasi dengan produk perangkat keras, Apple yang pertama. AppStore sukses besar. Karena harga yang menarik, pengguna lebih suka untuk membeli secara legal daripada membajak aplikasi. Seiring dengan tingginya jumlah transaksi, tentunya keuntungan yang didapat Apple dan para pengembang pun semakin tinggi.

Tidak sedikit pula pihak pabrikan perangkat keras yang mengikuti jejak Apple. Tercatat Google menyusul dengan Android Market, lalu BlackBerry AppWorld, dan Nokia dengan Ovi Store. Microsoft juga tak mau ketinggalan untuk platform Windows Phone 7 mereka, Windows Phone Marketplace. Bahkan, Intel saja punya AppUp.

Sukses AppStore untuk iOS pun dilanjutkan Apple dengan Mac AppStore untuk Mac OS X. Tentunya dengan harapan yang sama pada iOS AppStore, mengurangi resiko pembajakan aplikasi yang akan berakibat tingginya angka transaksi pembelian aplikasi.

Tapi coba kita tinjau lagi iOS AppStore. Pada iOS, Apple menutup celah instalasi aplikasi selain melalui AppStore. Secara konsep, pengguna iOS harus mengunduh aplikasi (dan membeli, untuk aplikasi non-gratis), tidak bisa membajak aplikasi. Walaupun akhirnya ditemukan pula konsep Jailbreak untuk memasang aplikasi tidak resmi.

Mac AppStore? Sebagian para pengguna Mac sadar akan potensi eksklusivitas iOS AppStore. Mereka takut nantinya, semua aplikasi Mac OS X harus diunduh (dan dibeli) melalui Mac AppStore seperti pada iOS. Bisa jadi, nanti bakal ada "Jailbreak" untuk Mac. Memang Apple belum menutup kemungkinan instalasi aplikasi dari luar Mac AppStore. Namun, dengan konsep pasar (marketplace) yang menarik ini, tentunya pengembang akan lebih menyukai Mac AppStore karena resiko pembajakan lebih kecil.

Tapi, coba kita lihat aplikasi Twitter for Mac yang eksklusif hanya tersedia di Mac AppStore. Jika semua pengembang membuat aplikasinya eksklusif Mac AppStore, maka secara tidak langsung pengguna Mac "diwajibkan" untuk menggunakan Mac AppStore.

Jika Mac AppStore ini menjadi suatu kewajiban. Bisa jadi, para pengembang aplikasi kecil yang mendapati posisi sulit. Karena untuk membuat aplikasinya terdaftar di AppStore, harus melewati serangkaian penyaringan yang terkadang aplikasi bagus dari pengembang besar pun tidak lolos. Selain itu pada iOS AppStore, para pengembang diwajibkan untuk membayar "keanggotaan", sekalipun aplikasi yang dijualnya itu gratis. Tentu ini bisa menjadi kendala tersendiri.

Bisa jadi, Steve Jobs akan menghadapi serangan balik "1984"-nya dulu jika Mac AppStore memonopoli pasar aplikasi OSX.

Adham Somantrie.