Beberapa hari yang lalu, saya menerima sebuah email dari Rendy melalui mailing list BBV. Isinya kurang lebih menginformasikan bahwa salah satu anggota BBV, Diki, akan memberikan seminar pada Sabtu, 17 Nopember 2007, di BeMall. Secara Diki adalah aktifis open source dan anggota id-ubuntu, saya yakin seminar tersebut tidak akan jauh dari sistem operasi Ubuntu Linux.

Karena hari Sabtu ini saya tidak ada rencana kegiatan, dan Lia pun sedang pergi ke pangalengan untuk rafting bersama astacala, maka saya pun pergi menuju BeMall sebagai penggembira untuk meramaikan seminar tersebut. Tampaknya pagi ini jalanan cukup "meriah" karena ternyata ada banyak pawai dalam rangka memperingati hari jadi Kota Bandung. Untungnya saya tidak terjebak dalam keramaian tersebut hingga sampai di BeMall dengan selamat tanpa kekurangan suatu apa pun.

Presentasi seminar dibawakan oleh tiga orang aktifis Linux: Yulian Ardiansyah, Diki Andeas, dan Andi Sugandi; dengan judul "Free and Open Source Software (FOSS) untuk Industri Kreatif Bandung". Secara umum, presentasi ini menunjukkan bahwa untuk penggunaan kantoran (administrasi) maupun aplikasi produksi sudah dapat menggunakan produk FOSS dan tidak harus menggunakan aplikasi komersial ataupun proprietary. Juga mendemokan penggunaan aplikasi OpenOffice untuk keperluan kantor dan administrasi, aplikasi GIMP untuk pengolahan gambar, aplikasi InkScape untuk keperluan ilustrasi (vektor), aplikasi musik serta recording dan olah suara, sampai penggunaan aplikasi produksi film (animasi tiga dimensi, video editing, dan sebagainya) termasuk pemutaran sepotong film yang diproduksi penuh dengan aplikasi FOSS. Sayang sekali Diki yang terkenal dengan comic strip ChickenStrip-nya tidak mendemokan pembuatan komiknya dengan InkScape, hehehe.

Selama seminar berlangsung, tim dari KLuB (Klub Linux Bandung) juga membagibagikan CD Ubuntu Linux 7.10 (Gutsy Gibbon). Saya pun mendapatkan sekeping CD tersebut. Hanya saya sangat disayangkan CD tersebut diberikan dengan "apa adanya" tanpa kotak maupun plastik pembungkus, sehingga tampaknya para penonton sedikit kesulitan untuk menyimpan dan membawa CD tersebut. Memang hal ini mungkin dilakukan untuk menekan biaya, tapi akan lebih baik lagi jika bisa dilengkapi dengan bungkus CD.

Setelah seminar selesai, tim KLuB pun menuju food court untuk makan siang. Saya pun ikut bersama rombongan tersebut. Sambil menunggu makanan, kami pun berbincang-bincang. Saya sempat berkenalan dengan Mas Yulian yang ternyata orangnya sangat open dan ramah. Perbincangan sangat hangat mulai dari topik sekitar Ubuntu, Google OS (Android), hingga seputar masalah sosial budaya Kota Bandung.

Setelah makan siang, rombongan pun turun kembali ke lower ground floor, kecuali Mas Yulian yang langsung berangkat ke Jatinangor karena ada acara lain.

Ternyata sudah ada Pak Budi Rahardjo yang bermain musik bersama band-nya. Tampaknya Pak BR sudah serius sekali untuk bermusik, sampai bela-belain datang jauh-jauh hanya untuk mengisi acara.

Pak Budi, mungkin sudah saatnya bapak meninggalkan dunia IT dan menjadi musisi, hehehe... Atau mungkin sewaktu muda Pak BR memimpikan untuk menjadi rockstar tapi baru kesampaian sekarang?

Pak BR pun sempat menyanyikan lagu "Tercipta Untukmu" milik Ungu. Tampaknya sangat berjiwa muda sekali...

Setelah itu, Saya memutuskan untuk pulang. Namun batal karena hujan turun ketika saya baru keluar dari BeMall. Dan kembali berkeliling sembari melihat-lihat pameran yang ada (tidak, saya sudah tidak punya plan berbelanja keperluan komputer untuk setahun ke depan). Dan akhirnya bertemu Diki lagi di stand XL yang sedang "menjajal" modem HSDPA dari XL. Tampaknya Diki bukan mencoba, tapi sedang ngoprek agar modem tersebut bisa digunakan di laptop-nya yang menggunakan Ubuntu, hehehe...

Setelah itu, ternyata dimulai workshop Ubuntu yang mendemokan cara instalasi Ubuntu Linux.

Secara beberapa pengisi acaranya adalah dari LUG STT Telkom. Tampak Awangga menjadi moderatornya. Apalagi mbak yang jaga stand TelkomFlexi cakep, tapi susah difoto, kayanya dia tau kalo mau difoto, hehehehe...

Waktu sudah cukup sore, hujan pun sudah reda, dan saya pun pulang.