Selasa (01/11) siang saya mendapati ada panggilan tidak terjawab (missed call) di ponsel saya. Nomornya tidak dikenal +62-721-262379. Tak lama kemudian, ada panggilan masuk dari Kakak saya di Bandung. Beliau mengatakan bahwa barusan pihak BCA Lampung menelpon ke rumah mencari saya karena ponsel saya tidak diangkat.

Selang sekitar 30 menit kemudian, ada telepon masuk dari +62-721-262973. Di ujung sana terdengan suara wanita yang mengaku dari BCA Lampung. Beliau melaporkan bahwa beberapa saat yang lalu ada transaksi kredit (uang masuk) ke rekening BCA saya. Yang sialnya, ternyata sang pengirim mengaku salah transfer. Petugas terserbut memohon kerjasama saya untuk mengirimkan kembali sejumlah uang tersebut ke rekening pengirim. Baiklah, saya tidak keberatan. Memang nominalnya lumayan, sekitar 30-an juta rupiah. Lagipula, tidak enak rasanya memegang harta orang lain. Tidak sedikit pula jumlahnya. Saya bilang bahwa saya butuh verifikasi terlebih dahulu. Saya perlu mengkonfirmasi jumlah saldo dan histori transaksi rekening saya untuk memastikan bahwa hal ini benar adanya dan bukanlah penipuan. Ketika saya menanyakan nomor rekening dan nama pengirim uang, petugas tersebut menginformasikan bahwa saya dapat melihat nama dan nomor rekening itu di kolom keterangan histori transaksi KlikBCA.

Sekitar 20 menit kemudian, saya duduk di hadapan komputer untuk mengakses KlikBCA, fitur perbankan daring dari BCA. Dan telepon kembali berdering menunjukkan +62-721-485446. Kembali terdengar suara wanita yang mengaku petugas dari BCA Lampung yang menjelaskan kasus yang sama: adanya transaksi yang salah kirim. Saya minta ia tunggu sejenak ketika saya log-in ke KlikBCA. Namun, ternyata saya tidak dapat melakukan pengecekan saldo maupun histori transaksi melalui KlikBCA. Petugas tersebut menginformasikan bahwa rekening saya "ditandai", sehingga tidak bisa melakukan transaksi karena permintaan dari "sang pengirim uang" yang salah kirim tersebut.

Read more...