Sabtu (28/04) kemarin Saya menyempatkan diri untuk berbelanja di sebuah toko musik di Dago. Secara pake walkman gitu loh, masa pake musik bajakan? Ya! Selain masalah gengsi legalitas, adalah percuma jika kita menggunakan perangkat pemutar (penampil, atau apalah itu) berkualitas jika konten informasi yang dimainkan adalah tidak berkualitas (bajakan). Memang tidak semua musik/lagu/film atau apapun materi bajakan berkualitas rendah. Tapi alangkah sulitnya mencari lagu (apalagi lagu lama) dengan kualitas prima, misalnya dengan kompresi MPEG 4 Audio stereo 320kbps ala iPod, atau MP3 CBR 320kbps, atau bahkan Apple Lossless Encoder. Ya, semua memang tergantung prinsip masing-masing (apalagi jika kita berbicara mengenai hal ini di Indonesia, cheers boys..)

Ternyata seri koleksi yang saya cari cukup lengkap di toko tersebut. Saya mencari album keenam Slank, Lagi Sedih. Memang beberapa album lain berisi hits-nya yang lebih nendang, tapi secara keseluruhan menurut pendapat pribadi saya, album ini hampir tidak ada lagu yang tidak ter-memorize di sebelah otak saya (otak kiri apa kanan sih?). OK, bukan itu juga yang akan dibahas. Karena kalau saya berencana untuk me-review album ini mungkin akan basbang secara album ini diluncurkan 10 tahun yang lalu.

Ada beberapa hal yang menarik mengenai Slankography, yakni album "repackage" Slank. Menurut pandangan mata di lapangan, terlihat sebagian besar (semua?) album Slank yang discontinue di-repackage kembali. Ya, saya melihat banyak sekali album Slank disana, termasuk koleksi "the best" yang jumlahnya sudah cukup banyak mengingat umur dari band ini. Album "release" di-repackage (dibungkus) dengan karton berwarna biru, sedangkan album koleksi "the best" berwarna merah. Untuk album yang masih terhitung "up-to-date" belum di-repackage. Bungkus tersebut bergambarkan logo Slank edisi album "Tujuh" (mengingat sebenarnya ada banyak logo Slank) yang dikelilingi oleh daun dan dihiasi bintang dengan desain klasik. Juga tercantum di sana informasi mengenai judul album dan album keberapa. Sementara di sisi belakang, tercantum daftar lagu, sedikit pesan sponsor (yakni, logo Kartu AS), dan footer berisi copyright.

Mungkin program repackage ini adalah hasil kerjasama slank dengan salah satu operator telepon selular di Indonesia, Telkomsel. Karena di dalamnya disisipkan beberapa bonus, yakni: sebuah pick gitar (saya mendapatkan yang berwarna merah), sebuah kartu berisi informasi profil personil (saya "mendapatkan" Kaka Slank) yang ternyata dilengkapi logo sponsor (rokok Star Mild), dan sebuah buklet kecil berisi daftar NSP (Nada Sambung Pribadi, layanan ring-back-tone dari Telkomsel) lagu-lagu Slank. Dan saya belum menemukan petunjuk untuk mendapatkan NSP gratis, secara saya menggunakan operator yang sama, wakakakaka... Harga IDR 35.000, standar layaknya album lokal namun cukup murah dibandingkan beberapa album dari band yang sedang naik daun di Indonesia (dan ber-"label-besar-yang-kamu-tau-sendiri-lah-gimana", hehehe)

Berhubung secara resmi tidak ada daftar lagu yang tertera di albumnya, Slank menulis di sampul album: "Side A dan Side B-nya cari sendiri yaa...", maka saya akan berbaik hati menuliskan judul-judulnya karena saat saya mengimpor (ripping) CD ini menggunakan iTunes ternyata informasi mengenai album ini tampil dengan sendirinya berkat Gracenote CDDB.

1. Tonk Kosong (3:08)
2. Mandi Hujan (2:26)
3. Foto Dalam Dompetmu (5:29)
4. Nggak Perlu (4:04)
5. Just Kidding (0:36)
6. Prakiraan Cuaca (3:17)
7. Anarki diRI (3:30)
8. Kalo Aku Jadi Presiden (2:09)
9. Kampus Depok (4:18)
10. Koepoe Liarkoe (4:14)
11. Josephira (2:16)
12. Nenekku Berang (5:44) * hidden track? tidak ada lirik di sampulnya!
13. Telanjang (4:10)
14. Anak Malam (3:47)
15. Bersama Kita Menangis (3:56)
16. Lorong Hitam (4:10)