Rumah cerdas tak selalu membutuhkan instalasi perangkat canggih dan kompleks. Konsep rumah cerdas adalah rumah yang dapat melakukan otomatisasi sehingga mengurangi interaksi penghuninya untuk melakukan hal-hal yang rutin. Seperti misalnya lampu rumah yang menyala dengan sendirinya saat matahari terbenam penghuninya perlu menyentuh sakelar sama sekali.

Kali ini, saya membutuhkan sistem yang dapat menjadwalkan operasional pompa air di rumah saya. Memang tukang saya telah membuatkan sistem otomatis pada tandon air. Pompa akan menyala saat tandon air hampir habis (25%), dan pompa akan padam saat tandon air sudah penuh (90%). Namun, terkadang situasinya terjadi di saat yang kurang diinginkan. Misalnya pompa air menyala di tengah malam. Untuk itu, saya mencoba untuk menggunakan solusi penjadwalan menggunakan smart plug Sonoff S26.

Memang, kalau hanya untuk penjadwalan, penggunaan timer biasa sebenarnya sudah cukup. Tapi, saya cukup penasaran untuk mencoba konsep sakelar listrik yang dilengkapi dengan koneksi wifi dan dapat terhubung dengan internet ini. Alhasil, smart plug pun terpilih walau saya menggunakannya memang hanya sebatas penjadwalan (timer).

Sonoff S26 ini bentuknya mirip seperti steker converter colokan listrik, hanya saja kedua sisinya memiliki jenis colokan yang sama. Varian yang saya gunakan adalah Sonoff S26 tipe F yang menggunakan standar colokan Eropa: yakni standar colokan yang juga umum digunakan di Indonesia. Sonoff S26 ini merupakan versi pembaruan dari Sonoff S20 yang bentuknya lebih besar. Instalasi fisiknya cukup gampang, seperti halnya steken converter colokan listrik. Colok kabel listrik dari perangkat yang ingin dikendalikan ke Sonoff S26, lalu colokkan Sonoff S26 ke stopkontak (wall power outlet).

Seperti yang sudah saya sebutkan sebelumnya, Sonoff S26 dilengkapi dengan koneksi wifi 2.4GHz dengan standar 802.11b/g/n. Produk in idapat terhubung tanpa masalah dengan jaringan rumah saya yang menggunakan proteksi WPA2-PSK. Selain wifi, tak ada koneksi lain yang tersedia. Tidak ada koneksi bluetooth, juga tiada ZigBee.

Sonoff S26 juga dilengkapi dengan tombol manual untuk mengatur sakelar nyala-padam tanpa perlu menggunakan koneksi internet. Tombol ini juga digunakan untuk mengkonfigurasinya. Pun, tombol ini dilengkapi dengan lampu LED yang menjadi indikator status.

Untuk mengkonfigurasikannya, Sonoff S26 dapat terhubung dengan aplikasi eWeLink yang tersedia di AppStore maupun Play Store. Sehingga kompatibel untuk pengguna ponsel Android maupun iPhone (iOS). Instalasinya pun cukup gampang, Anda tinggal menghubungkan Sonoff S26 dengan aplikasi eWeLink, lalu mengkonfigurasikan jaringan wifi yang akan digunakan oleh Sonoff S26 untuk terhubung dengan internet, termasuk memasukkan kata sandi keamanan wifi jika ada. Tenang, dalam paket pembelian juga disertakan petunjuk instalasi dalam bahasa Inggris.

Setelah terkoneksi dengan internet, maka perangkat ini dapat terhubung dengan layanan cloud eWeLink. Anda harus memiliki akun eWeLink untuk mengakses layanan cloud ini. Layanan cloud ini memungkinkan Anda mengakses Sonoff S26 melalui internet saat berada di luar rumah. Misalnya Anda lupa mematikan pompa air saat bepergian, maka Anda dapat mematikannya dari jauh hanya dengan ponsel.

Namun jika rumah Anda belum memiliki koneksi internet, Anda tetap dapat menggunakan aplikasi eWeLink melalui jaringan lokal (WLAN). Jadi, pastikan Anda telah memiliki jaringan wifi di rumah. Tanpa wifi, Anda tak akan bisa mengakses perangkat ini.

Sonoff S26 dapat bekerja dengan tegangan listrik 90-250V, sehingga tak ada masalah saat digunakan pada jaringan listrik PLN 200 volt. Untuk beban maksimal yang dapat ditangani oleh produk ini adalah 10A atau 2200 watt. Saya hanya mencoba produk ini pada pompa air saya yang kebutuhan dayanya hanya 125 watt. Tentunya tak ada masalah.

Oke, bagaimana untuk fungsi penjadwalannya? Pengaturan penjadwalan sakelar dapat dilakukan melalui aplikasi eWeLink. Anda hanya disediakan 8 "slot" untuk menyimpan program otomasi sakelar ini. Tersedia 4 mode "pemrograman" di aplikasi eWeLink. Mode pertama adalah "schedule", yakni menetapkan saklat untuk padam atau menyala pada waktu (dan hari) tertentu. Lalu ada mode "timer" untuk memberikan hitungan mundur dengan waktu tertentu. Ada pula mode "inching" untuk yang membutukan padam-nyala dalam waktu singkat secara menerus. Dan terakhir, ada mode "loop" yang akan melakukan padam-nyala secara bergantian dalam selang waktu tertentu secara terus-menerus.

Yang menarik, saya tidak diminta untuk melakukan konfigurasi jam pada perangkat ini. Sepertinya ia melakukan konfigurasi jam secara otomatis saat terhubung dengan internet.

Adanya layanan cloud eWeLink juga memungkinkan Sonoff S26 ini terhubung dengan layanan IFTTT. Sehingga jika 8 slot pemrograman tadi dirasa masih kurang, maka Anda dapat menambah "perintah" menggunakan IFTTT. Misalnya, menyalakan pompa air saat matahari terbit. Melalui ponsel Android, saya juga dapat menghubungkan aplikasi eWeLink ke Google Home. Sehingga saya dapat memerintahkan Google Assistant untuk menyalakan pompa air, atau mengubah kondisi sakelar melalui aplikasi Google Home.

Selain itu, Sonoff S26 ini juga dapat dihubungkan dengan Google Nest dan Amazon Alexa. Namun, kedua hal ini belum saya coba.

Saya tidak menemukan sertifikasi IPX pada Sonoff S26. Namun, berdasarkan pengamatan saya, tampaknya produk ini memang tidak ada sertifikasi IPX dan tidak didesain untuk digunakan di luar ruangan karena tidak kedap air dan debu. Jadi, hanya gunakan produk ini untuk pemakaian di dalam ruangan, dan hindari kontak dengan air.

Oke, lalu bagaimana dengan harganya? Relatif murah dan terjangkau. Saya membeli produk ini di Tokopedia hanya seharga 135 ribu rupiah, tentunya masih ditambah lagi dengan ongkos kirim. 

Apakah ada alternatif produk lain yang sejenis? Tentu saja ada.

TP-Link Kasa HS-100. Secara fungsional mirip dengan Sonoff S26. Konektivitasnya menggunakan wifi. Memiliki layanan cloud Kasa dari TP-Link yang mungkin lebih handal dibandingkan eWeLink. Ada dukungan IFTTT, HomeKit, Amazon Alexa, dan Google Assistant. Hanya saja, harganya juga lebih premium, sekitar 350 ribu hingga 450 ribu rupiah.

Alternatif lain adalah Xiaomi Smart Plug Wifi. Tentunya layanan dan aplikasi yang digunakan adalah Mi Home. Saya tidak memilih produk ini karena tidak dapat terhubung dengan IFTTT. Namun soal harga tidak perlu dipertanyakan. Produk Xiaomi selalu ekonomis. Smart Plug Wifi dari Xiaomi dapat ditemukan dengan kisaran harga 140rb-190rb saja.

Oh iya, satu lagi alternatif dari Sonoff adalah Sonoff Basic, secara fungsi mirip dengan S26, tapi tanpa colokan. Jadi ini untuk penggunaan yang lebih teknikal: Anda menyambung sendiri kabel listriknya. Mirip seperti relay switch. Harganya pun sedikit lebih murah, berkisar antara 60 ribu hingga 90 ribu rupiah.

Sejauh ini, Sonoff S26 cukup memuaskan untuk otomasi pompa air di rumah saya. Selanjutnya bagaimana? Saya sepertinya tertarik untuk mencoba sakelar lampu Sonoff T1 untuk otomatisasi lampu di rumah. Tentunya untuk lampu yang memang kebutuhannya otomatisasi saja, bukan yang ingin diredupkan atau berganti warna seperti Philips Hue. Misalnya lampu taman dan lampu teras yang dapat menyala secara otomatis saat matahari terbenam, atau saat hujan badai.

Apakah Anda juga punya rencana untuk membangun sistem rumah cerdas? Atau bahkan mungkin sudah menerapkannya?