Sebagai pemilik kendaraan bermotor, di samping manfaat yang dapat kita nikmati dalam bertransportasi, selain membayar pajak kepada negara, ada juga kewajiban untuk merawat kendaraan. Saya sendiri menggunakan Yamaha Mio J sejak pertama kali diluncurkan pada tahun 2012. Karena Mio J ini menjadi andalan saya untuk operasional dalam beraktivitas sehari-hari, sudah pasti kondisinya harus dalam keadaan prima selalu.

Namun sebagai warga metropolitan Jakarta yang memiliki aktivitas padat, meluangkan waktu untuk memanjakan kendaraan menjadi tantangan tersendiri. Ya, jika setiap harinya kendaraan ini "bekerja" untuk kita, maka harus ada waktu yang kita luangkan untuk "membalas budi" untuk kendaraan kita. Kalau tidak, kendaraan juga bisa "ngambek". Alhasil, kita juga yang susah karena aktivitas harian kita akan terganggu kan?

Salah satu permasalahan yang acap terjadi bagi pemotor di ibukota adalah permasalahan mesin motor cepat panas. Apalagi untuk yang intensif berkendara di siang bolong. Panasnya Jakarta saja sudah luar biasa menyiksa bagaikan neraka dunia. Lalu apa yang terjadi jika kendaraan kita terjebak macet? Mesin motor pun jadi cepat panas karena tidak terkena sirkulasi angin. Apalagi jika motor tidak kita rawat dengan baik. Gawat jadinya kan?

Walau memang kita juga tahu, bahwa mesin motor itu sebaiknya dipanaskan sebelum digunakan, terutama di pagi hari. Namun, jika panasnya berlebihan juga tidak baik. Mesin harus dalam suhu optimal untuk dapat memberikan kinerjanya dengan optimal pula. Tidak terlalu panas, namun juga tidak terlalu dingin. Sesuai dengan desain mesin oleh pabrikan kendaraan masing-masing. Temperatur mesin yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan memuainya komponen mesin melebihi ambang batas. Misalnya pada komponen piston dan ring piston, maka dapat berakibat baretnya silinder yang menyebabkan hilangnya kompresi mesin: mogok.

Permasalahan mesin motor cepat panas ini disebabkan oleh banyak hal:

Kemacetan

Kemacetan tidak hanya membuat hati dan kepala pengendara menjadi cepat panas (bisa harfiah maupun bukan), namun juga membuat mesin motor cepat panas. Hal ini sungguh wajar karena sepeda motor kan didesain untuk bekerja secara bergerak, sehingga ada angin yang "berhembus" ke arah mesin untuk mendinginkan mesin. Untuk kendaraan yang menggunakan radiator, angin ini didesain untuk berhembus ke arah radiator dan mendinginkan cairan yang ada di dalamnya. Dalam beberapa kasus, bisa menggunakan kipas angin (fan) atau blower ke arah radiator untuk mengakali mesin motor cepat panas. 

Kualitas Oli

Baik untuk mesin 4 langkah (4-tak) maupun mesin 2 langkah (2-tak), selain sebagai pelumas, oli juga berperan serta untuk mendinginkan suhu mesin. Oli yang berkualitas jelek, bisa karena sudah lama tidak diganti atau memang karena spesifikasinya di bawah standar yang dianjurkan, dapat berkontribusi dalam timbulnya masalah mesin motor cepat panas. Untuk itu, gunakanlah oli yang berkualitas baik dan seusai dengan spesifikasi yang dianjurkan oleh pabrikan motor. Pun, ganti oli mesin kendaraan Anda secara berkala.

Bahan Bakar

Terkadang kita suka berasumsi dengan semakin tinggi angka oktan bahan bakar (atau lebih tepatnya: semakin mahal harga bahan bakar), maka semakin baik pula kualitas bahan bakar tersebut. Harapannya, kinerja yang dihasilkan oleh motor pun semakin maksimal. Namun, kenyataannya tidak selalu seperti itu. Bahan bakar dengan angka oktan yang terlalu tinggi akan menyebabkan panas yang berlebih. Hal ini tentunya menyebabkan mesin motor cepat panas. Untuk itu, sesuaikan bahan bakar dengan spesifikasi yang dianjurkan oleh pabrik motor. Biasanya, oktan yang sesuai untuk motor akan bergantung pada kompresi mesin.

Mesin Kotor

Mesin yang tidak terawat seringkali terdapat kerak atau plak di dalamnya. Dalam beberapa kasus, kerak ini dapat menjadi bara di dalam ruang bakar. Efeknya, pembakaran menjadi tidak sempurna. Selain borosnya penggunaan bahan bakar, adanya pembakaran "tambahan" ini dapat menyebabkan mesin motor cepat panas. Di kasus lain, kerak ini dapat mengganggu sirkulasi sistem pelumasan mesin. Alhasil, oli yang juga bekerja untuk mendinginkan mesin pun akan tidak optimal kerjanya.

Sirkulasi Udara

Angin pada dasarnya penting untuk mendinginkan mesin. Namun selain karena kemacetan ada beberapa hal lain yang menyebabkan mesin motor cepat panas karena tidak optimalnya sirkulasi udara. Misalnya terhalangnya jalur angin yang mengarah ke mesin karena adanya tambahan aksesoris atau spare part yang dipasang di motor. Beberapa motor memiliki cover atau body yang secara aerodinamis sudah diperhitungkan untuk mendinginkan mesin. Dengan melepas atau mengganti cover atau body, maka desain aerodinamis motor pun terganggu dan dapat menyebabkan mesin motor cepat panas.

Iklim Tidak Sesuai

Jika Anda menggunakan motor impor, maka pastikan lagi bahwa motor tersebut sesuai dengan iklim tropis Indonesia. Dalam beberapa kasus, misalnya motor yang didesain untuk iklim dingin Austria, ketika digunakan di iklim tropis dan macetnya jalanan Jakarta akan mengalami kondisi mesin motor cepat panas. Ya, wajar mengingat motor ini biasa digunakan untuk cuaca dingin Eropa kan?