Karena perihal tertentu, saya akhirnya memutuskan untuk mengganti earphone JBL Yurbuds Focus 300 yang biasa saya pakai untuk berlari dengan alternatif lain yang saya rasa lebih cocok untuk kebutuhan saya. Pilihan saya kali ini tak jauh beda dengan pilihan sebelumnya, yakni Yurbuds Signature Series ITX-3000. Kebutuhan saya tak banyak berubah, penggunaan utama tetap untuk berlari, sehingga membutuhkan earphone yang tahan air (keringat dan hujan). Lebih baik jika dilengkapi pula dengan tombol remote, dan pengatur volume, karena akan digunakan bersamaan dengan iPhone SE. Yang berubah hanya mengenai eartips, saya kini menghindari jenis in-ear isolating. Walau saya sadar keputusan ini akan menyebabkan kompensasi dalam hal kualitas suara.

Walau di kemasannya tidak ada embel-embel “Powered by JBL”, tetap saja Yurbuds ITX-3000 ini diproduksi oleh Harman (yang per hari ini sudah diakuisisi oleh Samsung). Bentuk kemasannya pun mirip dengan Focus 300, begitu pula dengan kelengkapannya: earphone dengan enhancer eartips terpasang, tambahan enhancer eartips dengan ukuran lebih besar, klip, tas kecil (carrying pouch), serta dokumen manual dan garansi.

Bahan enhancer eartips-nya mirip dengan Focus 300, yakni silikon dengan kualitas medical grade yang tak menimbulkan rasa sakit, dan tak gampang lepas atau terjatuh. Pun bahan silikon ini tahan terhadap keringat, dan sanggup dibawa berlari di kala hujan. Seperti Yurbuds lainnya, jangan mencoba earphone ini tanpa enhancer eartips jka tak ingin kecewa.

Enhancer eartips pada ITX-3000 ini tidak berjenis isolating, namun menggunakan jenis saluran biasa seperti pada Focus 100, sehingga saya dapat mendengar suara lingkungan sekitar dengan lebih baik. Walau dengan kompensasi hentakan bass yang sedikit berkurang.

Jika pada setiap seri Focus dilengkapi dengan earhook atau cantelan, maka tipe ITX-3000 ini tidak dilengkapi dengan earhook. Kenapa pada akhirnya saya berani memilih earphone tanpa earhook untuk berlari? Karena saya percaya pada klaim Yurbuds yang menjamin earphone tidak mudah lepas atau jatuh. Saya sendiri sering menggunakan Focus 300 tanpa earhook. Hasilnya? Memang tidak pernah terlepas dari telinga.

Namun untuk kabel, sedikit berbeda. Jika Focus 300 dilapisi bahan mirip karet atau silikon, ITX-3000 menggunakan anyaman yang diklaim lebih kuat dan tahan kusut. Yang membuatnya menarik, bahan anyaman ini dikombinasikan dengan bahan pemantul cahaya (reflektif) sehingga memberikan aspek keselamatan untuk berlari di malam hari.

Namun ada sedikit minus dari ayaman ini, yakni jika tergesek dengan benda lain, akan menimbulkan suara gesekan yang teresonansi hingga ke earpiece. Jadi, jika kabel ini tergesek dengan baju, maka akan terdengar suara gesekannya. Terutama pada bagian kabel yang berada di antara “simpang tiga” dengan earpiece sebelah kiri. Kenapa sebelah kiri? Karena yang sebelah kanan cukup tereduksi oleh adanya unit remote control.

Foto di atas diambil dengan menggunakan flash untuk mendapatkan efek reflektif.

Karena anyaman dengan bahan yang cukup “kuat” untuk daya tahan yang bagus, anyaman ini relatif kasar. Sehingga jika kabel ini diselipkan di dalam baju, mungkin akan mengganggu ketika bersentuhan atau bergesekan dengan kulit. Walaupun saya sendiri tak terlalu merasa terganggu. Tapi memang tak senyaman bahan karet seperti pada Focus 300.

Salah satu fitur tambahan di ITX-3000 jika dibandingkan dengan Focus 300 adalah unit remote control yang lengkap: mikrofon, tombol remote, dan pengatur volume. Karena ITX-3000 sudah bersertifikat Made for iPhone, maka unit remote ini bisa digunakan di iPhone, iPad, dan juga Mac: mengatur musik di Apple Music atau iTunes, menerima panggilan telepon ataupun FaceTime, serta mengatur volume suara. Ya, karena fitur remote ini adalah teknologi Apple, maka pengaturan volume ini tidak bisa digunakan dengan ponsel Android dan komputer non-Apple seperti ThinkPad.

Untuk kualitas suara, lagi-lagi pendapat saya masih sama. Jika menilik segmen harga, maka earphone yang didesain untuk olahraga memang cenderung lebih mahal daripada earphone biasa. Saya sendiri lebih banyak menikmati musik genre rock dan metal, sehingga saya tak terlalu memperhatikan bass jedum-jedum. Yang penting, suara distorsi gitar, bass, dan drum dapat terdengar dengan baik dan natural. Toh, saat berolahraga, saya tak terlalu sempat memperhatikan kualitas suara.

Secara umum, kualitasnya mirip dengan Focus 300. Tapi karena enhancer eartips-nya bukan jenis in-ear isolating, maka kualitas bass-nya sedikit berkurang. Dan karena tidak isolating, ada gangguan dari suara lingkungan sekitar. Tapi memang itu harapannya: mendengang suara lingkungan sekitar. Untuk penikmat musik ajeb-ajeb, mungkin kurang memuaskan. Tapi ini adalah trade-off untuk keselamatan saat berlari di jalanan.

Bagaimana dengan harga? Dibanderol senilai Rp.770.000 namun saya hanya membayar setengahnya karena promo buy 1 get 1. Layak dipertimbangkan untuk menemani Anda berlari. Buat saya pribadi, sangat puas menggunakan ITX-3000 sebagai pengganti dan sebagai upgrade dari Focus 300. Sayangnya, ITX-3000 hanya tersedia dalam satu pilihan warna saja: hitam, dengan kabel reflektif putih. Tak ada pilihan dengan eartips warna merah.

Baiklah, jika ada yang penasaran, sebenenarnya alasan saya membeli earphone baru adalah karena JBL Focus 300 punya saya sempat hilang setelah race 2XU Compression Run Indonesia 2016. Saya sudah mencari seisi rumah, namun gagal menemukannya. Setelah beberapa hari tanpa earphone, saya pun memutuskan untuk membeli earphone baru dan pilihan jatuh ke ITX-3000 ini.

Namun, beberapa hari setelah ITX-3000 ini tiba di tangan saya, akhirnya JBL Focus 300 ditemukan terselip di dalam tas saya. Hahaha.

Sebelum Anda berniat untuk membeli JBL Focus 300 ini, saya infokan bahwa saat ini JBL Focus 300 ini sudah berpindah tangan ke salah seorang teman SMP-SMA saya. Saya memilih untuk move on, melepas JBL Focus 300, dan beralih menggunakan ITX-3000 untuk menemani saya berlari. Terutama karena fitur remote dan kabel yang reflektif.

Tapi mungkin saya akan sedikit rindu dengan in-ear isolating eartips ala JBL Focus 300 yang sebenarnya cukup bermanfaat saat digunakan di dalam ruangan, misalnya saat bekerja karena mengurangi kebisingan ruang kerja. Atau mungkin saya perlu membeli in-ear isolating earphone satu lagi untuk digunakan saat bekerja ya?