Untuk beberapa orang, olahraga tidak bisa dipisahkan dengan musik. Begitu pula menurut Apple dan Nike satu dekade lalu ketika meluncurkan Nike+ iPod: menggabungkan olahraga lari dengan musik. Walau ada sebagian kalangan pelari yang menolak keras untuk mendengar musik saat berlari. Alasannya beragam, mulai dari mengganggu konsentrasi, sampai dianggap percuma karena baru muter lagu dikit eh udah finish.

Saya sendiri cukup netral, kadang pakai musik kadang tidak. Tergantung suasana hati saja. Lari tak wajib pakai musik, kalau pun ada musik juga tak masalah selama genre-nya sesuai.

Sejak 2010, saya menggunakan earphone Philips SHS3200 yang dilengkapi dengan earhook. Kalau tak salah, dulu saya beli hanya sekitar 12 SGD di Mustafa Center, Little India, Singapore. Dengan harga yang sangat ekonomis ini, tentunya kualitasnya juga cukup "irit", serta tak ada kelengkapan seperti mikrofon, tombol remote, ataupun pengendali volume.

Sejak berlangganan Apple Music, praktis saya terpaksa meninggalkan iPod dan beralih menggunakan iPhone, iPad, Mac, dan bahkan Android untuk mendengarkan musik. Termasuk saat berlari, kini saya menggunakan iPhone SE, tak lagi iPod Shuffle kesayangan.

Kini kebutuhan saya pun berubah, saya membutuhkan earphone dengan mikrofon. Lebih baik jika dilengkapi pula dengan tombol remote, dan pengatur volume. Seperti halnya EarPod. Namun sayangnya EarPod ini acapkali lepas dari telinga, dan kurang bisa diandalkan untuk berlari, terutama saat hujan. Saya butuh earphone yang juga dilengkapi dengan earhook, plus tahan air. Minimal tahan keringat lah.

Mungkin memang keberuntungan, di saat saya berpikir untuk mencari earphone baru, saya menerima email promo buy 1 get 1 dari Lazada yang meliputi produk earphone. Nah!

Hingga akhirnya saya memilih JBL Yurbuds Focus 300 yang akan menjadi andalan saya untuk berlari, dan juga untuk pemakaian sehari-hari. Saya memilih kombinasi warna merah-hitam. Di samping itu, tersedia pilihan warna hitam polos. Lini produk Focus ini juga tersedia dalam varian khusus wanita, dengan desain untuk telinga lebih kecil (dengan ukuran speaker driver yang lebih kecil pula), dan pilihan warna feminim.

Setelah barang tiba, tentunya saya tak perlu menunda-nunda untuk segera mencicipinya. Di dalam paket kemasan terdapat earphone yang sudah dipasangi enhancer eartips berbahan silikon dan earhook, tambahan eartips dengan ukuran yang lebih besar, serta satu tas kecil berbahan nilon (carrying pouch). Selain itu tentunya terdapat pula berbagai buku manual, dokumentasi, serta kartu garansi.

Yang menarik adalah JBL Yurbuds Focus 300 ini harus dipasangi eartips agar kualitas suaranya bagus. Saya sudah mencoba menggunakannya tanpa eartips, dan hasilnya sangat parah. Namanya juga enhancer eartips. Namun satu hal yang saya pribadi kurang suka, eartips pada Focus 300 ini berjenis isolating yang menutupi lubang telinga. Alhasil rasanya jadi agak budeg. Kurang bagus untuk faktor keselamatan mengingat penggunaan utamanya adalah untuk berlari di jalan raya. Walaupun sebenarnya saat saya mencoba berlari di jalanan Ibukota, suara knalpot kendaraan masih terdengar baik, apalagi suara klakson.

Sebagai tambahan informasi, seri Yurbuds Focus ini ditawarkan dalam berbagai varian: 100, 200, 300, dan 400. Varian 100 dan 200 tak dilengkapi mikrofon, namun eartips-nya tak berjenis isolating. Focus 300 seperti yang dijelaskan, eartips-nya isolating dan dilengkapi dengan mikrofon serta tombol remote. Sementara Focus 400 mirip dengan Focus 300, namun sudah dilengkapi dengan pengatur volume yang kompatibel dengan iPhone (Made for iPhone).

Jika Anda seperti saya yang tidak biasa menggunakan earphone model in-ear isolating, maka Anda akan membutuhkan waktu untuk beradaptasi. Termasuk untuk melakukan fitting, mencari sudut setelan yang pas untuk eartips dan juga untuk earhook.

Karena Yurbuds ini memang didesain untuk berolahraga, bahkan mereka secara resmi melakukan co-brand dengan Iron Man, maka produk ini benar-benar tahan terhadap air keringat. Kabelnya dilapisi dengan bahan karet sementara eartips berbahan silikon kualitas medical-grade yang tak hanya "aman bagi kulit", namun mereka berani menjamin eartips ini tak menimbulkan rasa sakit di telinga serta dijamin tak akan mudah lepas atau jatuh dari telinga. .

Namun benar saja, walau sebenarnya alasan utama saya memilih Focus 300 ini adalah karena adanya earhook, pun ketika earhook saya lepas, earphone ini tak pernah lepas atau jatuh saat saya pakai berlari. Dan pada akhirnya pun, saya hampir tidak pernah menggunakan earhook lagi.

Kembali ke soal kabel. Lapisan karetnya cukup nyaman untuk digunakan. Tak membuat suara gesekan ketika kabelnya bergesek dengan pakaian. Pun, buat yang suka menyelipkan kabel earphone ke dalam baju, kabelnya cukup nyaman ketika bersentuhan dan bahkan ketika bergesek dengan kulit. Dan tentunya, tahan keringat. Selain itu, jack audio-nya walau tak menyiku, tapi miring sekitar 45 derajat. Hal ini cukup bermanfaat bagi yang suka meletakkan ponsel di saku, terutama yang memiliki port audio di bagian bawah seperti iPhone 5 hingga 6s.

Salah satu fitur lain yang cukup menarik adalah magnet pada unit earphone. Ketika kedua punggung earphone didekatkan, maka mereka akan menempel. Hal ini bermanfaat ketika Anda melepas earphone dan mengalungkannya ke tengkuk (belakang leher). Keduanya menempel, dan menjadi kalung, sehingga tak mudah terjatuh.

Mikrofon terdapat di kabel earphone sebelah kanan dan terintegrasi dengan tombol remote. Tombol dan mikrofon ini sudah saya coba dan bekerja dengan baik di iPhone, iPad, MacBook Pro, maupun Android. Di iPhone dan MacBook Pro, tombol bisa digunakan untuk mengangkat telepon/FaceTime, atau perintah singkat lain seperti play/pause musik dan mengganti lagu. Tentunya juga bisa untuk memanggil Mbak Siri.

Yurbuds Focus 300 ini saya tebus seharga Rp.455.000. Namun karena promo buy 1 get 1, saya bersekongkol dengan Aji sehingga kami masing-masing hanya membayar separuhnya saja. Lumayan kan? Plus gratis pengiriman pula!

Kita belum membahas kualitas audio? Jika menilik segmen harga, maka earphone yang didesain untuk olahraga memang cenderung lebih mahal daripada earphone biasa. Saya sendiri lebih banyak menikmati musik genre rock dan metal, sehingga saya tak terlalu memperhatikan bass jedum-jedum. Yang penting, suara distorsi gitar, bass, dan drum dapat terdengar dengan baik dan natural. Toh, saat berolahraga, saya tak terlalu sempat memperhatikan kualitas suara.

Namun karena earphone ini merupakan produksi Harman (induk JBL), tentunya mampu memproduksi suara dengan kualitas yang cukup baik dan memuaskan. Eartips dengan bahan silikon dan berjenis in-ear benar-benar melakukan tugas enhancer dengan baik. Selain mampu meredam sebagian kebisingan lingkungan sekitar, juga mampu memberikan tendangan bass yang baik.

Selain berlari, saya juga menggunakan earphone ini untuk mendengarkan musik sehari-hari di rumah dan di kantor. Nah, dalam kasus ini, fungsi isolating eartips-nya cukup bermanfaat mereduksi kebisingan di sekitar. Sehingga bisa lebih fokus bekerja, atau lebih tepatnya lebih fokus saat mendengarkan musik. Hahaha.

Secara umum, jika fitur-fiturnya sesuai dengan kebutuhan Anda, JBL Yurbuds Focus 300 ini layak untuk menemani Anda saat berlari. Informasi detail Focus 300 bisa dilihat di situs JBL. Jika tak terlalu butuh mikrofon dan remote, atau mungkin untuk dipasangkan dengan iPod, JBL Yurbuds Focus 100 bisa menjadi alternatif ekonomis. Apakah Anda suka berlari sambil mendengarkan musik juga?