Ketika saya pindah kerja ke perusahaan yang saat ini saya bekerja, ada satu hal yang sebenarnya menggelitik. Saya satu-satunya karyawan (dari sekian puluh) yang gemar berlari. Namun tentunya tak jadi soal, setiap Rabu sore, jika tak ada pekerjaan yang mengharuskan lembur, maka saya langsung berganti kostum dan menuju Kawasan Mega Kuningan untuk berlari bersama teman-teman Mega Kuningan Project.

Setelah sekian bulan, beberapa kolega pun mulai tertarik untuk bergabung. Sebagai anak muda kekinian, kami pun membuat grup chat untuk koordinasi. Namun sesuai prediksi, mengubah niat menjadi kemauan dan menjadi aksi itu tidak mudah. Acapkali wacana untuk berlari bersama hanyalah sebatas wacana. Alhasil, saya tetap berlari sendirian.

Namun dalam beberapa minggu terakhir. Conversion rate-nya sudah mulai baik. Berlari sudah mulai menjadi rutinitas di GOR Soemantri Brodjonegoro. Untuk mengantisipasi kebosanan mengelilingi lintasan atletik 400 meter, maka saya mengusulkan untuk berlari di jalan raya: ugal-ugalan ala anak jalanan korban metropolitan.

Tentunya berlari di jalanan Ibukota tak senyaman berlari di lintasan atletik. Naik-turun trotoar dan menyebrang jalan raya membutuhkan energi dan konsentrasi ekstra. Namun, kami tak mau terlalu ambil pusing soal catatan waktu. Lari santai saja, yang penting bisa dinikmati.

Sesuai prediksi pula, berlari di jalanan Ibukota tak mudah untuk dinikmati. Walau kini trotoar sudah jauh lebih baik kondisinya (kualitasnya lebih bagus, lebih nyaman, dan relatif lebih aman dari jajahan PKL dan tukang ojek) namun kemacetan di jalanan yang penuh kendaraan bermotor menjadi tantangan tersendiri.

Sudah pasti, udara di sekitar jalanan itu tak segar dan panas. Otomatis, keringat pun akan semakin banyak, walau tak tersengat cahaya matahari mengingat aktivitas lari ini dilakukan setelah matahari terbenam. Hidrasi menjadi hal penting. Saya menyarankan teman-teman untuk membawa air minum saat berlari. Alternatifnya, berhenti untuk rehat sejenak dan minum saat bertemu warung atau mini market.

Di samping atmosfir ibukota yang cenderung panas. Ribuan kendaraan bermotor di jalanan pun berkontribusi terhadap polusi udara. Polusi ini tentunya berjasa untuk mengotori kulit (termasuk kulit wajah) dan membuatnya kusam. Selain itu polusi juga berkontribusi atas tumbuhnya jerawat dan membuat kulit wajah menjadi tak segar.

Namun, apakah kita harus menyerah dengan kondisi alam yang tak alami ini? Mengurung diri di dalam ruangan untuk menghindari polusi dan tak pernah berlari bebas di luar? Saya sendiri memilih untuk menikmati jalanan ibukota dengan ugal-ugalan, namun dalam tanda kutip, bukan makna sesungguhnya.

Tentunya kita harus mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan-tantangan di atas. Mulai dari memilih rute yang aman dan layak untuk berlari. Hingga mengantisipasi efek buruk polusi bagi kulit dengan rajin merawat kesehatan dan kebersihan wajah.

Apakah saya ke klinik kecantikan kulit? Alhamdulillah belum perlu.

Cukup dengan mencuci muka secara teratur dan disiplin. Ingat kata kuncinya: teratur dan disiplin. Ya, sebaik apapun produk yang Anda gunakan untuk merawat kulit wajah, jika tidak dilakukan secara teratur dan disiplin, maka hasilnya tak akan optimal. Jangan pernah "bolos" mencuci wajah hanya karena malas atau merasa terlalu letih. Harus disiplin. Apalagi setelah menerjang ganasnya udara ibukota.

Saya sendiri menggunakan NIVEA MEN Acne Control Brightening Facial Foam yang efektif membersihkan kotoran dan minyak berlebih untuk mencuci wajah pasca berlari. Karena tak cuma kotoran dari debu dan polusi yang menempel pada wajah saya saat berlari, tapi berlari juga meningkatkan sekresi minyak di wajah saya.

Seperti yang kita ketahui bersama, minyak dan kotoran pada wajah adalah "bibit" yang sempurna untuk menumbuhkan jerawat.

NIVEA MEN Acne Control Brightening Facial Foam mengandung Magnovate yang merupakan Magnolia Bark Extract sebagai bahan aktif anti bakteri dan inflamasi. Sehingga mampu mengurangi peradangan akibat jerawat hingga 10 kali lebih baik. Tak perlu lagi takut berlari di tengah ganasnya atmosfir ibukota.

Nah, supaya tak ketinggalan informasi mengenai manfaat dari NIVEA MEN, yuk follow akun twitter @NIVEAMEN_ID, like Fanpage NiveaMenID, dan follow Instagram @NiveaMen_ID.

Jadi, jangan sampai kerasnya ibukota mengurungkan niat kita untuk berlari. Jika dipersiapkan dengan baik, maka semua tantangan akan bisa diatasi. Lawan ganasnya jalanan ibukota dengan berlari! Siap? Yuk, ayolariin!