Helm tentunya merupakan komponen yang cukup penting untuk pengguna sepeda motor. Bahasa kerennya, untuk para bikers. Helm yang saya gunakan saat ini, INK Centro Jet, sudah cukup lama menemani saya berkendara sejak tahun 2010. Sejak pertama kali membeli Centro Jet di tahun 2008, saya cukup puas. Tak heran kalau saat helm itu hilang di tahun 2010, saya membeli helm yang sama persis (termasuk ukuran dan warna). Bahkan tak lama, helm itu hilang lagi di parkiran BEC, dan di hari yang sama saya terpaksa membeli lagi helm yang identik. Belakangan, diketahui ternyata helm INK serta helm berwarna putih cukup populer sebagai target para maling helm di Bandung saat itu.

Ya, setelah 5 tahun penggunaan, walau masih layak pakai, helm disarankan untuk diganti. Tak hanya karena unsur kenyamanan, tapi juga unsur keselamatan (safety). Tapi ini menjadi bukti juga kalau kualitas helm INK cukup baik. Walau saya belum pernah mengalami kecelakaan saat berkendara, tak jarang helm ini terjatuh saat tak digunakan. Misalnya terjatuh dari meja, atau terjatuh saat diletakkan di atas motor saat parkir. Baik tempurung maupun kacanya tak pecah atau retak. Tapi tentunya bagian lain seperti busa (foam) walaupun bisa dicuci, kini sudah semakin kempes. Selain membuat kurang mantap saat mencengkeram kepala, juga gampang bergeser karena sudah mulai longgar.

Saya pun memutuskan untuk membebas tugaskan helm ini dan mencari pengantinya. Tentunya saya masih setia dengan INK, bahkan berniat untuk kembali membeli Centro Jet: model yang sama dengan warna yang sama. Namun ternyata untuk kategori half face atau open face, ada beberapa varian baru yang dilansir oleh INK. Karena saya tidak suka helm yang memakai visor seperti topi, maka beberapa pilihan harus dicoret, dan tinggallah dua pilihan: INK Metro 2 dan INK Metalico. Dari sisi bentuk, saya lebih suka Metro yang lebih minimalis.

Bisa dibilang, INK Metro 2 ini merupakan suksesor dari Centro Jet. Entahlah, sepertinya saya belum pernah juga menemukan INK Metro 1. Secara garis besar desain, masih mirip dengan Centro Jet. Bahkan lubang ventilasinya masih sama, ada empat: masing-masing dua di depan dan di belakang. Pun, tambahan "konde aerodinamis" masih ada walau bentuknya sudah direvisi. Busa dan bagian dalam helm bisa dilepas untuk dicuci. Dan tentunya sudah bersertifikasi SNI, tidak seperti INK yang saya beli di tahun 2008 karena memang belum ada aturan SNI untuk helm.

Jika dibandingkan dengan Centro Jet, Metro 2 punya beberapa tambahan fitur: kaca helm ganda dan lubang kunci keamanan (safety lock). Kaca helm ganda cukup bermanfaat saat berkendara di siang hari yang cerah. Walau hampir jarang sekali saya berkendara di siang bolong. Sementara lubang kunci keamanan tentunya untuk mengamankan helm saat diparkiran dengan menggunakan rantai atau kawat baja pengaman. Saya sudah mencoba untuk menggunakan helm ini sambil berkendara hingga kecepatan 100 km/jam, dan tidak ada suara angin yang terdengar. Walau untuk penggunaan sehari-hari, saya sendiri lebih sering berkendara di rentang kecepatan 20 hingga 50 km/jam saja. Jadi memang cukup nyaman.

Untuk harga, tentunya ditawarkan lebih mahal dari Centro Jet. Di internet, helm ini ditawarkan di rentang harga 380 ribu hingga 480 ribu. Namun, sayangnya tidak gampang untuk mencari warna putih dengan ukuran M di internet. Alhasil, saya terpaksa mencari di online marketplace, lalu menghubungi penjual, dan menyambangi tokonya. Saya menemukan toko helm yang berlokasi di Jalan Raya Bogor dan membelinya secara tradisional: datang ke toko, bayar dengan uang tunai, seharga 450 ribu. Ya memang lebih mahal, tapi buat apa dapat lebih murah kalau tidak sesuai dengan keinginan (dan ukuran tidak pas)?

Pilihan warna pun cukup beragam, mulai dari putih, merah, biru, abu-abu, hingga hitam. Alternatif lain juga tersedia dalam seri Super Fluo dengan warna-warni yang mentereng dengan kombinas grafis hitam: kuning, hijau, dan merah. Saya sendiri sempat tertarik dengan Super Fluo kuning, hanya sayangnya tidak kuning polos. Harganya pun sedikit lebih mahal.

Alternatif lain, ada opsi INK MF1 yang konon plagiat dari Nolan N43. MF1 sejatinya merupakan helm half face namun dilengkapi dengan pelindung dagu (chin guard) ala helm full face. Kononnya lagi, helm ini cukup sulit dicari karena alasan plagiat tersebut.

Untuk para pengendara sepeda motor, silakan cek kembali helm yang digunakan, apakah sudah perlu diganti?