Tidak seperti tahun 2014 yang lalu, kali ini BajakJKT hadir dengan format kategori baru, yakni 21K Half Marathon, dan rute baru di Jakarta Selatan. Pengumuman rute pun dilakukan sebulan sebelum lomba. Sepertinya panitia belajar cukup banyak hal dari lomba tahun lalu. Apakah rute tahun ini akan "menantang" seperti tahun lalu?

Tentunya perlu ditinjau. Walau secara prediksi, "tantangannya" tidak seheboh tahun lalu karena kali ini lomba dimulai pada malam hari. Flag off jam 11 malam di Gelora Bung Karno. Bukan sekedar night run atau sundown, tapi benar-benar midnight run.

Awalnya berniat untuk cek rute. Tapi berlari di Jakarta pada malam hari sendirian tanpa pengawalan juga bukan pilihan yang bijak. Lalu terpikir untuk uji rute dengan motor. Muncul pula ide untuk membuat video timelapse. Nah!

Bermodalkan Xiaoyi Sports Camera, waterproof case, dan perlengkapan mounting, maka alhasil Yi Cam berhasil bercokol di Yamaha Mio J. Kebetulan saat ada pekerjaan yang membuat saya terpaksa pulang malam, maka saya putuskan untuk melakukan perekaman video sebelum pulang ke rumah dari kantor. Namun cuaca kurang bersahabat, hujan turun rintik-rintik. Saya sendiri tak masalah karena bisa menggunakan jas hujan. Begitu pula dengan Xiaoyi yang terlindungi waterproof case. Namun rintik hujan tentu saja membuat lensa kamera menjadi tidak bersih.

Ya, harap maklum kalau ada beberapa bagian yang kabur (blur) karena tertutup rintik air.

Untuk video editing kali ini saya serahkan ke iMovie. Tentunya iMovie sangat tidak mumpuni untuk pengolahan video, terutama untuk micro-editing dan detailing. Tapi, iMovie saya pilih dengan alasan keterbatasan waktu. Karena kesederhanaan iMovie, video bisa lebih cepat selesai.

Nah, keterbatasan iMovie dalam hal detail seperti pembuatan watermark dan pemberian judul (titles) saya coba tanggulangi dengan Adobe Photoshop. Tentunya tidak untuk motion graphics dan graphic effects. Yah, lumayan membantu untuk menutupi keterbatasan iMovie.

Salah satu kesulitan yang saya alami dengan iMovie adalah memproduksi video dengan rasio 1:1 (square) untuk Instagram. iMovie tidak bisa memproduksi rasio tersebut. Alhasil, saya mencoba memutar otak dan menggunakan aplikasi yang ada: Adobe Photoshop CS5 Extended.

Ya, Adobe Photoshop bisa digunakan untuk video editing. Namun hanya tersedia untuk edisi "Extended" saja, bukan dalam edisi reguler. Selain CS5 Extended dan CS6 Extended, fitur video editing juga tersedia pada Photoshop CC. Tentu saja karena Photoshop bukanlah aplikasi yang berfokus untuk mengolah video, pembuatan video dengan Photoshop sangat melelahkan. Namun, untuk membuat video sederhana berdurasi 15 detik, ya cukup lah. Hasilnya bisa dilihat di Instagram saya.

A video posted by Adham Sōmantrie (@adham) on

Setelah video jadi, apa yang kurang? Ya, audio. Karena video direkam dengan modus timelapse, maka tidak ada suara yang direkam. Pun kalau ada, untuk apa suara gemuruh knalpot, hujan, dan petir?

Paling gampang memang menggunakan musik yang sudah ada di iTunes. Hanya butuh beberapa klik saja untuk memasukkan ke dalam video melalui iMovie. Pada Photoshop Extended pun tak sulit, tinggal drag-and-drop.

Namun karena video akan diunggah ke YouTube dan Facebook, penggunaan audio musik berlisensi akan menjadi kendala tersendiri. Kalau di YouTube, akan muncul notifikasi bahwa video kita mengandung konten berlisensi. Sehingga pemilik hak cipta bisa melakukan monetisasi atas video kita. Namun, berbeda dengan Facebook ketika video ingin diunggah ke Facebook Page. Video akan seketika ditolak saat mesin Facebook melakukan pemeriksaan atas konten berlisensi. Lalu pakai apa?

Ada stok musik dari iMovie yang bisa digunakan. Namun setelah beberapa kali produksi video, beberapa penonton sudah mulai berkomentar, "lagunya kok sama terus?"

Alhasil, saya terpaksa menghabiskan waktu satu jam untuk mempelajari GarageBand dan menghasilkan sebuah audio hasil mencampur aduk beberapa loops dan instrumen. Tentunya jauh jika dibandingkan dengan kualitas komposer profesional. Satu jam dibandingkan puluhan tahun, tak sebanding.

Akhirnya, video berhasil diselesaikan dan diunggah ke YouTube dan juga Facebook beberapa minggu sebelum lomba dimulai. Sehingga peserta bisa melakukan pratinjau rute yang akan dilaluinya saat berlomba di BajakJKT 2015.

Mau bikin lagi? Tentunya mau, banyak hal yang saya pelajari dan butuh untuk diperbaiki di masa mendatang. "Practices make perfect", katanya begitu. Video lainnya dari Xiaoyi Sports Camera bisa cek YouTube channel saya.