Sebenarnya sudah menjadi kewajiban rutin untuk membersihkan rumah. Semua pasti setuju. Tapi tak hanya membersihkan rumah dari sekedar debu dan sampah saja. Seringkali kita punya barang-barang yang sudah tidak dibutuhkan lagi atau sudah lama sekali tidak kita pakai. Penyelesaiannya gampang, cukup "lempar" barang-barang tersebut ke gudang. Rumah pun kembali lega dan "bersih" dari barang usang yang menumpuk. Case closed.

Yakin case closed? Kalau Anda punya gudang yang sangat besar seperti hanggar pesawat, bisa jadi. Tapi, sebagai rumah normal, saya yakin kalau alokasi ruangan untuk gudang penyimpanan barang tak akan lebih dari seperempat rumah. Jika kebiasaan melempar barang ke gudang ini diteruskan, dapat dipastikan pada akhirnya gudang pun akan penuh. Anda pun akan menghadapi masalah sekunder setelah bebersih rumah, yakni cuci gudang.

Sebagai solusi alternatif, maka saya sarankan untuk membuang saja barang-barang tersebut. Tapi saya yakin, untuk pelaku pelemparan barang ke gudang adalah orang yang memegang prinsip "dibuang sayang". Maka dari itu mereka lebih senang untuk menyimpan ke gudang. Tapi perlu dipahami pula bahwa seringkali kita memiliki keterbatasan ruang untuk penyimpanan. Terlebih untuk hunian di pusat kota yang tak terlalu luas. Apalagi untuk hunian dalam bentuk rumah susun atau apartemen. Sangat terbatas.

Selain itu, sadar atau tidak sadar, sebenarnya ada yang namanya holding cost atau biaya penyimpanan. Memang seringkali biaya ini masih dalam bentuk non-materiil. Tapi yakinlah, ada yang dikorbankan untuk membayar "biaya" penyimpanan ini. Misalnya, penurunan nilai barang seiring berjalannya waktu. Atau kasus ekstrim, setelah disimpan berbulan-bulan dengan harapan akan digunakan suatu saat nanti, tetapi ternyata barang yang disimpan malah rusak saat akan digunakan.

Oleh sebab itu, lebih baik memang dibuang saja. Namun, tak selalu dibuang secara harfiah. Ada opsi lain selain memindahkan barang-barang tersebut ke tempat sampah. Opsi kedua misalnya, menghibahkan barang-barang tersebut ke orang yang lebih membutuhkan. Mungkin bisa dicoba mulai dari tetangga dan saudara dekat.

Opsi ketiga tampak lebih menarik secara finansial. Yakni menjual barang-barang bekas tersebut. Sudah pasti merupakan jalan untuk mengkonversi aset berupa barang menjadi aset yang lebih cair: uang tunai. Namun, memang tetap ada proses yang mesti dilakukan untuk itu: menawarkan barang dan bertransaksi.

Tapi tenang, jaman sekarang teknologi sudah maju berkembang memudahkan hidup kita. Jadi, tak perlu bingung. Untuk menawarkan barang yang ingin dijual, kita bisa memanfaatkan situs jual beli di internet seperti misalnya OLX yang merupakan iklan baris online. Ada banyak ragam barang yang dijual di OLX, dan sudah pasti banyak pula pembeli dan penjual yang aktif di sana.

Nah, tak perlu pusing lagi saat beberes rumah. Selain rumah menjadi bersih dan rapi, Anda juga bisa mendapatkan uang tambahan dan juga mengurangi jumlah sampah. Jadi, mau jual apa hari ini?