Ketika adidas dan TomTom lebih menyenangi solusi pemantau detak jantung (heart rate monitor) yang terinterasi di jam tangan dari Mio, namun berbeda halnya dengan Garmin dan Wahoo. Garmin dan Wahoo tetap bersikukuh untuk tetap memantau detak jantung di dada. Tentunya dengan tali (strap) yang melingkar di badan.

Polar pun sepertinya tidak akan mengadopsi teknologi Mio. Sama seperti Garmin dan Wahoo yang sudah banyak melakukan riset serta memproduksi heart rate monitor (HRM) berbasis chest-strap. Wajar memang kalau adidas dan TomTom memilih solusi LED di pergelangan tangan, mereka tidak berinvestasi pada produk HRM dengan chest strap.

Trend baru yang muncul adalah integrasi accelerometer pada HRM di dada. Adanya motion sensor ini menambah perekaman data pelari untuk di analisa. Sebelumnya accelerometer biasa diaplikasikan pada footpod, untuk merekam pergerakan kaki guna mengukur jarak tempuh. Lalu accelerometer diintegrasikan di jam tangan agar lebih sederhana, tak perlu pasang sensor di sepatu. Namun, pergerakan tangan saat berlari seringkali tak terduga, misalnya sekedar menyeka keringat di kepala. Alhasil, pengukuran jadi kurang akurat.

Implementasi accelerometer di dada lumayan menyederhanakan perangkat. Jika sebelumnya butuh footpod, HRM, dan jam tangan. Kini hanya tinggal HRM dan jam tangan. Karena gerakan tubuh di bagian dada pun cenderung "stabil" tanpa adanya gerakan "tidak penting", maka pengukuran accelerometer pun relatif akurat.

Selain itu, kelebihan Garmin HRM-Run dan Wahoo TICKR-Run dengan accelerometer terintegrasi adalah kemampuan untuk menganalisa gerakan tubuh. Termasuk berapa lama kaki pelari mendarat di tanah (ground contact time) dan kecepatan langkah kaki. Accelerometer juga memungkinkan pengukuran vertical oscillation, yakni seberapa banyak tubuh pelari bergerak secara vertikal saat berlari. Singkatnya, seberapa besar guncangan pelari.

HRM-Run saat ini baru bisa dipasangkan ke Garmin Forerunner 620 melalui koneksi ANT+. Sementara Wahoo TICKR-Run bisa dipasangkan ke smartphone via Bluetooth Low Energy, baik dengan aplikasi Wahoo ataupun dengan aplikasi lain yang kompatibel. TICKR-Run juga bisa dipasangkan dengan jam tangan olahraga yang kompatibel baik dengan Bluetooth maupun dengan ANT+.

Menyusul TICKR-Run, konon Wahoo akan segera meluncurkan TICKR-X yang bisa bekerja mandiri tanpa perlu dipasangkan dengan smartphone ataupun sportwatch. Kita tunggu saja!