Uang selalu dituduh sebagai awal dari permasalahan di dunia saat ini. Bahkan, dituding menjadi akar dari setiap kejahatan. Kalau memang kenyataannya seperti itu, hapuskan semua uang di muka bumi, maka dunia menjadi indah dan damai tanpa kejahatan. Terlalu berlebihan memang. Opini ekstrim.

Uang sejatinya diterbitkan untuk memudahkan kita dalam bertukar nilai kekayaan. Memudahkan transaksi. Dan menjadi perantara yang netral untuk mengakomodasi kebutuhan pertukaran yang semakin kompleks. Uang tentunya adalah representasi sejumlah nilai yang dijaminkan oleh institusi keuangan negara.

Bayangkan kalau tidak ada uang. Transaksi hanya dengan barter mungkin masih bisa dilakukan pada era lampau karena kebutuhan yang sederhana dan umum. Dengan kebutuhan yang semakin unik dan variatif, keberadaan uang memberikan banyak manfaat kemudahan.

Seiring waktu dan majunya peradaban, volume perdagangan pun meningkat. Hingga tiba eranya uang plastik: kartu debit dan kredit. Tak perlu lagi membawa uang untuk transaksi. Cukup gunakan kartu, lakukan otorisasi, maka kepemilikan uang di bank akan berpindah. Transaksi semakin mudah.

Dengan kemajuan teknologi informasi yang pesat, transaksi elektronik dengan kartu debit dan kredit pun meningkat. Perilaku masyarakat yang semakin intens dalam menggunakan uang plastik ini pun saling dorong dengan semakin banyaknya gerai yang menerima pembayaran dengan uang plastik. Masif dan tak lagi sekedar menjadi gaya hidup, tapi sudah membudaya, terutama untuk pasar modern.

Masyarakat pun semakin berkembang. Gaya hidup modern semakin mengisi setiap sendi-sendi kehidupan. Mudah saja tak cukup, harus juga cepat dan nyaman. Untuk nominal receh dan frekuensi tinggi, penggunaan kartu debit dan kartu kredit tak nyaman. Misalnya untuk pembayaran busway, tol, atau sekedar bermain di game arcade dan belanja di vending machine. Butuh otorisasi dan verifikasi.

Tanpa otorisasi, keamanan menjadi riskan. Awalnya solusi kartu member berbasis RFID untuk penggunaan terbatas. Solusi yang bagus dan menjawab permasalahan, tapi untuk waktu itu saja. Dengan semakin banyaknya perusahaan yang mengadopsi hal ini, maka semakin banyak pula kartu yang dimiliki oleh pengguna.

Uang elektronik pun mampu berevolusi menjadi solusi yang lebih baik: e-money. Satu kartu yang dapat digunakan di banyak sistem, mulai dari membayar ongkos TransJakarta, jalan tol, hingga untuk berbelanja. Bahkan tanpa perlu membuka rekening di bank. Tentunya ada regulasi yang membatasi guna melindungi nasabah.

Dan kini di era digital, sekali lagi uang elektronik berevolusi untuk menyesuaikan gaya hidup yang serba digital. Uang tak lagi berbentuk kartu. Tapi benar-benar digital: di dalam ponsel Anda. mandiri e-cash, uang tunai elektronik sepenuhnya. Saat ini, bisa dibilang semua orang memiliki ponsel. Entah apa pun jenisnya, mulai dari yang sederhana dan terjangkau, hingga ponsel yang sangat canggih.

Seperti hal-nya e-money, untuk memiliki e-cash tak perlu membuka rekening. Karena, nomor ponsel Anda yang akan jadi nomor rekeningnya. Semua orang yang punya ponsel dengan nomor aktif bisa menjadi nasabah e-cash! Menarik kan?

Untuk menggunakannya juga gampang. Cukup hubungi nomor berikut: *141*6#. Bisa diakses dari semua jenis ponsel dengan semua layanan operator di Indonesia. Atau, untuk pemilik ponsel cerdas, bisa memanfaatkan aplikasi mandiri e-cash yang tersedia untuk platform iOS, Android, dan BlackBerry.

Dengan nomor akses dan aplikasi tersebut, Anda dapat dengan mudah mengirimkan uang. Tak perlu lagi mampir ke bank atau ATM. Tak perlu repot mencari token untuk internet banking, atau menghafal kata kunci SMS banking. Tinggal ikuti petunjuk.

Saldo habis? Tenang, bisa diisi dari rekening mandiri baik via ATM, SMS banking, ataupun internet banking. Tak punya rekening mandiri? Bisa pula diisi dari rekening bank lain. Nah!

Satu yang yang menarik. Anda tak perlu menghafal nomor rekening teman untuk mengirim e-cash. Karena e-cash menggunakan nomor ponsel, ketika nomor ponsel teman Anda sudah tercatat di buku telepon, maka ke manapun Anda pergi, nomor e-cash teman-teman Anda pun akan selalu berada di saku Anda. Bahkan jika Anda menggunakan aplikasi mandiri e-cash, maka nomor e-cash teman-teman Anda akan disajikan dalam senarai. Apik. Tak perlu "add friends".

Ah iya, selain untuk kirim-kirim. e-cash juga bisa untuk bayar-bayar dan belanja-belanja. Mulai dari bayaran listrik, beli tiket, isi pulsa, sampai belanja online dan juga belanja di gerai. Belanja di gerai? Toko offline? Yap, misalnya di Bakmi GM atau Sevel. Mau pesan antar makanan pun bisa. Selengkapnya bisa klik di sini.

Dengan e-cash, tampaknya pepatah "lebih baik ketinggalan dompet daripada ketinggalan ponsel" bisa benar-benar sukses terjadi di masyarakat kita. Tanpa uang tunai dan kartu ATM, bisa pakai e-cash. Masih butuh uang tunai juga? Tarik e-cash di ATM mandiri sebagai uang tunai. Bisa!

Sesuai dengan namanya, e-cash ini benar-benar uang elektronik. Unik. Atau mungkin lebih cocok disebut dengan uang dalam bentuk digital? Udig?